Summer's P.O.V
Hi, London!
Aku sudah sampai!!!
Rasanya senang sekali. Kehidupan baru dimulai. Aku janji akan mandiri. Usiaku 18 tahun, pasti aku bisa!
Aku tak akan merepotkan Niall. Aku janji.Aku berjalan mencari Niall. Sejujurnya aku tak terlalu berharap ia akan menjemputku. Karna.. Hey, dia superstar! Bisa habis dia dikeroyok directioners disini!
Aku menyalakan handphoneku. Dan langsung ada pesan.
Aku buru-buru membukanya. Berharap Mom atau Dad yang membalas pesanku sewaktu di Mullingar tadi. Ternyata tidak. Pesan dari Greg. Ia mengirim nomer telepon Niall.
Ya sudahlah.
Aku mengirim pesan pada Niall
To : Niall
Hey,Niall. Aku sudah sampai di London. Kau dimana? Aku di starbucks.
Maaf mengganggumu.Summer x
Messages send.
Aku menunggu sambil ngemil dan minum coffee. mataku sudah sangat mengantuk namun Niall tak kunjung datang.
Apa dia kemacetan?
Atau dia lupa untuk menjemputku?
Atau dia sengaja membuatku menunggu?Andaikan aku tak buta dengan London. Aku akan pergi dari bandara ini sendiri tanpa bantuan Niall. Sungguh.
***
Niall's P.O.V
Hey,Niall. Aku sudah sampai di London. Kau dimana? Aku di starbucks.
Maaf mengganggumu.Summer x
Pesan dari Summer. Ternyata dia sudah sampai.
Aku tak membalasnya, masih keasikan main video game dengan Zayn. Apalagi Harry membawakanku Nandos. Astaga. Hari ini keren! Game dan makanan. Surga!"Hey Ni, bukankah adikmu hari ini kesini? Kau tak menjemputnya?" Tanya Zayn.
Ugh menghancurkan moodku saja."Sebentar lagi." Jawabku acuh.
Setelah melihat pesan tadi, kalau dihitung hitung,sudah 2 jam aku mendiamkan pesan itu. Berarti sudah 2 jam juga aku meninggalkan Summer dibandara. Haha biar tahu rasa dia.
"Niall. Pergilah sekarang. Dia pasti lelah." Kata Liam
"Iya,Nialler. Bagaimanapun di--"
"Dia adikku! Iya kan?" Ucapku memotong perkataan Louis. Louis nyengir. Menyebalkan.
Aku mengambil kunci mobil dan bergegas turun dan pergi kebandara.
Dan sialnya, keempat lelaki ini ikut denganku. Mereka ingin melihat adikku. Padahal tak ada yang spesial darinya. Terakhir aku bertemu dia, dia masih kelas 2 SMP padahal usianya 17 tahun. Dan ia culun sekali. Rambut cokelat seperti Greg dan kawat gigi. Sama sekali tak menarik. Oops sorry greggy***
Kami sampai di bandara. Dengan menyamar tentunya.
Aku,Zayn,Liam,Harry dan Louis berjalan ke starbucks. Tak begitu ramai. Aku dengan malas menelfon ke nomer Summer tadi"Hallo? Niall?"
Suaranya terdengar."Ya,ini aku. Kau dimana? Aku di depan starbucks. Memakai varsity biru tua. Pastikan kau tak heboh atau menjerit karna aku membawa teman-temanku." Ucapku tegas
"Ba..baiklah.. Aku kesana"
Balasnya lalu telfon nya mati"Aku lapar." Ucapku pada Zayn yang tepat disebelahku.
"Kau baru makan dirumah,Ni." Kata Zayn.
"Kau lupa,Zayn? Dia Niall,mate!" Harry terkekeh. Sementara aku cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Forever
Fanfiction[PRIVATED ON SOME CHAPTERS] Apa jadinya kalau dibenci oleh keluarga sendiri? Ayah dan ibu sendiri pun malu memiliki anak sepertinya. Bahkan kakak lelakinya tak mau mengakui dirinya sebagai adik. Selama ini dia bersabar, menunggu tuhan membuka jalan...