Barbara tersenyum kearah Niall. Begitupula Kyle.
"Selamat atas pertunangan kalian." Kata Niall sambil menjabat tangan Barbara dan Kyle bergantian."Terima kasih Niall." Kata Barbara sambil tersenyum.
Clay juga mengucapkan selamat pada Kyle dan Barbara. Barbara juga berterima kasih atas gaun buatan Ibu Clay yang dipakainya malam ini."Maafkan Ibuku yang tidak bisa datang, ia sedang keluar kota menemui keluarga Ayahku." Kata Clay ketika ditanya kemana Michelle.
Barbara mengangguk mengerti.
"Niall, dimana Summer?" Tanya Barbara canggung."Itu disana bersama Harry." Jawab Niall sambil menunjuk Summer dan Harry yang sedang difoto oleh seorang photographer. Barbara pamit untuk mendatangi Summer disusul Kyle.
"Hi Summer." Sapa Barbara. Summer menoleh kearahnya lalu tersenyum.
"Hi, selamat atas pertunangan kalian berdua." Kata Summer. Barbara tersenyum, refleks ia memeluk Summer erat-erat.
"Terima kasih, Summer. Terima kasih. Aku minta maaf karna perbuatanku kepadamu dulu. Maafkan aku." Bisik Barbara.Summer mengusap punggung Barbara.
"Hey, tidak apa-apa Barbara kau tak perlu khawatir. Aku baik-baik saja. Jangan menangis di malam bahagiamu." Kata Summer.Kyle tersenyum melihat Barbara dan Summer lalu matanya tertuju pada Harry.
"Harry?" Panggil Kyle. Harry melirik Kyle, "apa?" Katanya.
Kyle menarik Harry untuk menjauh sedikit dari Barbara dan Summer.
"Ada apa?" Kata Harry sedikit kesal. Kyle tersenyum.
"Jaga Summer baik-baik. Jangan buat dirimu menyesal karna melepaskan sedikit pandanganmu darinya." Kata Kyle.
Harry terdiam."Kau tak perlu menyuruhku. Aku akan menjaganya."
Kyle tersenyum.
"Baiklah, Harry. Aku tak ingin cari masalah lagi denganmu. Berbahagialah dengan Summer." Ia menepuk pundak Harry. Harry berusaha tersenyum."Kau juga, berbahagialah dengan Barbara." Kata Harry tulus. Kyle mengangguk lalu kedua lelaki itu kembali ketempat pasangan mereka.
***
Summer duduk di sofa ruang tamu flat nya sambil memakan satu mangkuk besar ice cream chocolate nya. Ia tak memiliki kelas dari pagi hari ini dikampusnya, jadi ia bisa bersantai diflat sebelum masuk kuliah sekitar jam 2 nanti.
"Hey, kau menghabiskan ice cream nya?" suara Niall terdengar dari dapur. Membuat Summer terkekeh dan memilih untuk tidak menjawab pertanyaan Kakak lelakinya itu. Niall berjalan keruang tamu dan geleng-geleng kepala melihat Summer.
"Maafkan aku Niall, aku sungguh lapar dan rasanya malas untuk membuat makanan. Aku butuh chef kesayanganku saat ini." kata Summer sambil memanyunkan bibirnya. Niall mendengus kesal. "ok, i'll call Harry." kata Niall lalu menghubungi Harry dengan handphonenya. Sudah 6 bulan berlalu sejak acara pertunangan Barbara dan Kyle. Niall masih belum memiliki pasangan baru. Namun tampaknya ia tidak apa-apa dengan keadaan itu. Summer tersenyum senang mendengar Niall menelfon tunangannya yang tampan itu. Sudah terbayang dikepalanya apa yang akan Harry buat untuk mengisi perutnya. Dan hal itu membuat Summer hampir saja mengeluarkan air liurnya.
"Well, kau tidak beruntung karna Harry sedang di studio sekarang. Ia sibuk." kata Niall dengan tampang mengejek. Summer mendengus kesal. "Lalu kenapa kau disini?" tanya Summer bingung.
"Karna jadwal recording ku itu nanti malam. Bersama Zayn. Bagaimana kalau kita makan diluar? aku juga lapar. Setelah itu aku antar kau ke kampus." tawar Niall sembari duduk disebelah Summer dan merangkulnya. Summer memutar bola matanya lalu mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Forever
Fanfiction[PRIVATED ON SOME CHAPTERS] Apa jadinya kalau dibenci oleh keluarga sendiri? Ayah dan ibu sendiri pun malu memiliki anak sepertinya. Bahkan kakak lelakinya tak mau mengakui dirinya sebagai adik. Selama ini dia bersabar, menunggu tuhan membuka jalan...