3. Ketahuan

67.6K 4.8K 703
                                    

"Astaga. Kalian!" Seru Summer kaget ketika melihat Niall,Zayn,Liam,Louis dan... Harry.

"Hi Summer!" Sapa Harry.

"Hi! Ayo masuk." Ajak Summer.
Mereka berlima pun masuk. Termasuk Niall yang sedari tadi terdiam.i

Diruang tamu, begitu banyak kertas kertas dan buku buku berserakan.
Membuat Niall mengernyitkan dahinya.

"Aku buatkan minuman dan makanan,maaf kalau berantakan. Sebentar ya" Summer permisi kebelakang.

Niall,Zayn,Lou,Liam dan Harry duduk di ruang tamu.

"Ada apa dengan kertas-kertas ini?" Tanya Louis sambil mengambil selembar kertas dari meja.

Liam ikut ikutan mengambil sebuah amplop berwarna putih.
Sementara Harry mengambil buku tebal berwarna hijau di meja.

"Niall,kemarilah." Kata Liam perlahan.
Niall mendekat kearah Liam. Lalu Liam menunjukkan kertas yang dipegangnya.

Niall terbelalak.

"Aku tak mengerti. Tapi.."

"Niall. Ini asli dan bukan tipuan. Kau lihat kan? Logonya?" kata Liam.

"Tak mungkin" sangkal Niall.

"Ada apa,sih?" Tanya Zayn sambil merebut selembar kertas dari Niall.

"Geez..." Seru Zayn kaget.
Louis pun ikut-ikutan kaget setelah membaca isi kertas itu.

Sementara Harry,yang sedang memegang buku berwarna hijau tadi langsung menyembunyikan bukunya dibalik jaketnya.

***

"Gadis itu harus kuberi pelajaran" geram Niall.

"Mate,tenangkan dirimu. Summer pasti punya alasan." Kata Liam

Rasanya semua begitu membingungkan. Setelah membaca isi amplop itu,keheningan menyerang. Tak menyadari kalau Harry tidak ikutan membaca surat itu dan malah seakan menemukan sesuatu yang asik di buku berwarna hijau milik Summer.

***
Summer's P.O.V

"Kenapa kau melakukannya?"

Sesaat setelah aku sampai diruang tamu, Niall berdiri dan menunjukkan amplop putih milikku.

Fuck. Aku lupa menyembunyikannya.
Ingin rasanya aku menghilang ditelan bumi saat ini juga. Niall marah besar. Dapat kulihat dari matanya.

"Greg susah payah membiayaimu dan ini yang kau dapat,Summer?!" Geramnya.

Sungguh,siapapun bunuh aku sekarang!!

Aku hanya bisa diam. Memang salahku. Ya,salahku.

"Niall. Tenanglah." Lerai Liam.
Perang dingin.

"Kau ini kenapa? Kenapa kau jadi seperti ini?" Tanya Niall lagi. Nada bicaranya terdengar sendu.

"Aku memang membencimu,Summer. Tapi aku masih tetap mengingat kau yang dulu. Summer yang tidak seperti ini. Kau mengecewakan keluargamu. Kenapa kau tidak mati saja hah?!" Bentak Niall

Sakit.

Ia memintaku untuk mati. Tubuhku lemas seketika. Aku menahan tangisku.

"Niall!!!" Zayn dan Harry berteriak bersamaan.

"A...aku.." Aku tak bisa melanjutkan kata-kataku. Lidahku kelu,aku mau mati sekarang juga.

Wajah Niall memerah.

"Kalau memang kau tak suka pergi ke sekolah,katakan. Agar Greg tak repot-repot membiayaimu kesini. Surat peringatan ini akan kuberikan pada Greg sesegera mungkin. Setelah ia tahu ini aku rasa ia akan membuangmu." Kata Niall lagi.

Summer ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang