8. Sakit Hati

61.4K 4K 862
                                    

Aku menatap Harry yang sekarang sedang asik berdansa dengan Kendall. Sesekali ia tertawa dan mereka tampak bahagia sekali.

Astaga. Aku cemburu. Harry benar-benar tega.

Tunggu. Lihat mereka. Mereka berciuman sekarang.
Aku rasa itu lebih dari ciumannya padaku. Tentu saja. Tadi itu hanya menempel sedangkan sekarang? Mereka tengah menautkan lidah masing-masing

Tuhan. Keluarkan aku dari sini.

Harry merebut ciuman pertamaku. Dan bodohnya aku membiarkannya.
Aku benar-benar ingin menangis sekarang. Sungguh.

***

Niall's P.O.V

Aku duduk bersama Barbara dan the boys beserta para kekasihnya di meja bundar ini. Greg,Denise dan Theo juga ada. Theo sedang bercanda dengan Zayn dan Louis.
Minus Harry dan Summer. Kemana mereka?

"Niall,aku senang kau sudah baikan dengan Summer" kata Greg tiba-tiba.

Aku tersenyum.
"Sehari bersamanya membuatku tak bisa lepas. Tapi aku belum meminta maaf padanya. Aku harap aku menemukan waktu yang tepat" kataku.

"Begitu lah kau seharusnya. Kau harus menerima dia apa adanya" kata Greg

"Jujur aku masih belum bisa ikhlas menerima dia apa adanya. Tapi aku juga tidak ingin terus-terusan menyakitinya" kataku lirih.

Greg tersenyum penuh arti.
"Suatu saat nanti kau pasti bisa menerima dia seutuhnya" kata Greg.

Aku hanya tersenyum

"Bagaimana Mom dan Dad?" Tanyaku.

"Semakin parah. Sudahlah,jangan hancurkan hari ini dengan membicarakan mereka" kata Greg.
Aku pun mematuhinya.

Aku menatap bangku Harry dan Summer. Mereka tak kunjung kembali.

Mungkin mereka berdansa.

Aku memutuskan mengajak Barbara dansa.

Lalu kau tahu apa yang kudapatkan?
Aku melihat Kendall dan Harry berdansa bersama.
Kendall?! Kenapa ia disini!?

Lalu dimana Summer?
Aku menatap sekelilingku. Mencari Summer.

"Babe,kenapa?" Tanya Barbara.
"Kau lihat Summer? Harry berdansa dengan Kendall. Kurang ajar. Dimana adikku?" Seruku panas.

"Astaga. Tak kusangka Kendall kemari" kata Barbara.

"Ya,tadi aku juga sudah bilang. Bagaimana kalau Kendall datang dan membuat surprise sepertimu,babe" kataku khawatir.

Barbara tampak prihatin.

"Summer pasti sakit hati" kataku lirih

"Niall,lihat. Itu Summer" kata Barbara akhirnya.

Aku melihat Summer berdiri didekat meja minuman. Menatap lurus ke arah Harry dan Kendall.
Aku memang tak melihat air matanya tapi aku tau dia menangis karna hatiku serasa diremas lagi.

"Niall ayo" Barbara mengajakku menghampiri Summer.

"Summer" panggil Barbara pelan.
Ia terkejut melihat kedatanganku dan Barbara.

"Hey,kalian" katanya sambil tersenyum.
"Kau kenapa?" Tanyaku padanya.

Ia menggeleng.

"Aku baik." kata Summer.

Bohong besar.

Barbara menatapku. Seakan tau situasi,ia meninggalkanku dan Summer berdua.

Summer ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang