Niall's P.O.V
Dimana aku? Kepalaku masih berat. Pusing sekali. Tapi tanganku terasa hangat. Seperti tangan Mom.
Aku membuka mataku dan menatap langit-langit ruangan ini.Kamar bernuansa biru muda ini sangat asing untukku.
Ah ya,mungkin ini di flat Summer. Kemarin aku kesini.
Kutolehkan kepalaku kekiri. Seraya mengambil kompresan yang ada di dahiku.Crap.
Kudapati Summer tertidur sambil menggenggam tanganku.
Dia kah yang mengompresku semalam?
Baru kusadari bahkan aku tak memakai bajuku yang kemarin.Aku tak peduli dengan hal itu. aku senang Summer baik-baik saja. Aku ingin segera kabur dari sini namun tangan gadis ini menggenggam tanganku. Aku tak tega membangunkannya.
Entah kenapa,aku tidak tega melepaskan tangannya dari tanganku.
Tapi kalau begini terus,bisa mati gaya aku.
Dengan perlahan, aku melepaskan genggamannya. Lalu aku turun dari tempat tidur dan menggendongnya untuk naik ke tempat tidur."Terima kasih,Summer" ucapku sambil mengusap kepalanya.
Aku berjalan menuju meja belajarnya. Kudapati banyak fotoku dan Greg disana. Ada Mom dan Dad juga. Gadis ini.
Handphone ku bergetar.
Astaga,aku lupa aku belum mengabari The boys kemarin.Liam is calling...
Aku buru buru mengangkatnya.
"Yes,daddy" ucapku.
"NIALL FUCKIN HORAN! Kemana saja kau? Kau sedang sakit!" Suara Liam terdengar. Aku menjauhkan handphone ku dari telinga. Mendengar Liam swearing menandakan kalau ia benar-benar marah saat ini.
"Tenanglah,Liam. Aku diflat Summer." Ucapku tenang.
"Kenapa kau pergi? Apa yang kau lakukan disana? Niall kumohon jangan memarahinya lagi." Pinta Liam.
"Kau hiperbola sekali,Liam. Aku hanya mampir." Ucapku sambil terkekeh.
"Kami akan segera kesana"
"Nah. Tidak,tidak perlu. Aku akan segera pulang. Sungguh. Sampai ketemu dirumah" kataku lalu menutup telfonnya.
"Niall kau sudah sembuh?"
Suara Summer terdengar. Aku menoleh kebelakang.
Kulihat dirinya masih dengan piyama nya. Rambutnya acak-acakan.
Tipikal wanita yang baru bangun tidur.Aku mengangguk.
Suasana canggung menyelimuti. Sialan.
Kalian tahu,siapa yang memecah keheningan?
Suara perutku.
Biadab sekali. Aku sangat sangat malu"Aku akan buatkan kau sarapan. Kau pasti lapar" kata Summer terkekeh lalu pergi keluar dari kamarnya.
Sial,malu sekali.
Ku amati lagi kamarnya. Dia cukup rapi. Walaupun aku tahu,Liam lebih rapi.
Kutatap foto dari kamera polaroid yang menampilkan wajahnya.
Rambut blonde dan mata biru. Ia cantik.
Entah setan apa yang merasukiku. Aku mengambil foto itu dari tempatnya tertempel lalu meletakkannya disaku belakang celanaku.
Aku memang tak memiliki foto Summer. Boleh kan aku memilikinya?Tidak,Niall. Kau kan membencinya.
Suara itu lagi. Entah kenapa suara itu selalu menghantuiku.
Aku memejamkan mataku. Kepalaku terasa pusing lagi. Kubenamkan wajahku di meja belajar Summer.Aku berjalan keluar dari kamar Summer. Ternyata,sarapannya sudah siap. Ada pancake dengan saus raspberry. Aku bisa mencium baunya.
"Hey. Baru saja aku mau memanggilmu" kata Summer.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Forever
Fanfiction[PRIVATED ON SOME CHAPTERS] Apa jadinya kalau dibenci oleh keluarga sendiri? Ayah dan ibu sendiri pun malu memiliki anak sepertinya. Bahkan kakak lelakinya tak mau mengakui dirinya sebagai adik. Selama ini dia bersabar, menunggu tuhan membuka jalan...