Songs of the chapter :
-Comforting Sounds - Mew (on multimedia) ini wajib banget diputer biar dapet feelsnya HAHA
-Say Something - A Great Big World ft. Christina Aguilera
-Ed Sheeran - All Of The Stars
Happy reading! <3
-----------------------------------------------------------------------------------
SUMMER JASMINE HORAN
Apa yang sedang terjadi sekarang? Apa aku mati ? Apakah ini rasanya mati? Apakah ini rasanya benar-benar pergi dari dunia ini? Tubuhku bagaikan tidak memiliki beban, seperti kapas. Dengan mudahnya aku bisa bergerak kesana kemari. Aku membuka mataku. Dimana aku? Semuanya putih. Apa aku dirumah sakit jiwa? Um, maksudku di ruang isolasi di rumah sakit jiwa? Aku tidak bisa menemukan ujung dari tempatku berada. Segalanya berwarna putih terang. Oh, benarkah aku sudah mati? Apa ini surga? Kenapa surga jadi flat seperti ini? Bukankah surga itu indah ya?
Aku berjalan lurus kedepan. Aku baru sadar kalau aku memegang Heartbook hijau ditanganku. Omong-omong soal tangan, bukankah lenganku tertembak? Lalu kenapa sekarang aku baik-baik saja. Astaga. terlalu banyak pertanyaan. Kepalaku sampai pusing.
Ada cahaya putih seperti kilatan flash yang sering kulihat ketika para wartawan mengerubungiku, Niall, Harry atau siapapun. Aku melangkahkan kakiku kesana. Karna cahaya itu semakin bersinar, aku menutup mataku namun kakiku terus berjalan.
DUAK!
sialan, ini sakit. Aku memasuki cahaya itu dan tiba-tiba saja terduduk di lantai sebuah..kamar rawat? Sebenarnya apa yang terjadi?! Aku berusaha berdiri. Aku sungguh kaget ketika melihat Niall yang sedang..menangis? dia menangis? kenapa? Aku menoleh kebelakangku. Ada Clay dan Max. Clay menangis. Clay menangis juga? aku semakin bingung.
Aku terdiam sebentar. Aku berdiri tepat didepan Clay dan Max. Tapi mereka tidak bisa melihatku. Aku hantu sekarang. Aku benar-benar ingin menangis. Sumpah demi tuhan aku benar-benar ingin menangis. Aku berjalan kearah Niall sambil menahan tangisku. Oh, benar. Aku sudah menjadi hantu sekarang. Aku melihat tubuhku terbaring di ranjang itu dan Niall duduk dikursi sambil memegang tanganku. Ia menangis. Ia menangis. Dadaku sesak sekali melihatnya, sungguh.
"Kau tidak boleh pergi Summer. Bertahanlah. Aku mohon bertahanlah.." Niall terisak sambil terus memegang tanganku. Bibirku bergetar. Aku belum mati. Aku belum benar-benar mati. Tapi bagaimana bisa aku keluar dari tubuhku?! Aku baru menyadari kalau ada Louis yang duduk disofa bersama Eleanor. Dan mereka sedang memegang... heartbook-ku? Saat itupula aku menyadari kalau aku juga masih memegang heartbook hijauku ini. Eleanor menahan air matanya. Sementara Louis masih menulis didalam heartbook itu.
"Kau harus tetap disini. Kau harus kuat. Demi kami semua. Demi Harry." ujar Niall lagi. Harry. Ya, Harry. Dimana dia? kenapa ia tak ada disini? Aku terdiam ditempatku. Cahaya putih itu datang lagi. Aku berjalan kearah cahaya itu dan..
DUAK!!
Sialan aku terjatuh lagi. Rasanya sakit. Berarti aku benar benar belum mati. Aku berdiri dan menyadari kalau aku berada diruang tunggu rumah sakit.
Aku bisa melihat ada Luke, Michael, Ashton, dan Calum disana. Calum ada disini juga?! Aku berjalan kearah mereka. Aku benar-benar harus mencari Harry. Sebenarnya ia ada dimana??
Bodohnya, entah kenapa aku menangis. Pandanganku kabur tiba-tiba, aku memutuskan untuk duduk di ruang tunggu. Tiba-tiba kepalaku pusing. Dan aku seakan ingin terjatuh. Aku duduk tepat disebelah Luke. Ia tampak sangat-sangat cemas. Aku memutuskan untuk membuka heartbook-ku. Entah kenapa aku ingin membukanya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Forever
Fanfiction[PRIVATED ON SOME CHAPTERS] Apa jadinya kalau dibenci oleh keluarga sendiri? Ayah dan ibu sendiri pun malu memiliki anak sepertinya. Bahkan kakak lelakinya tak mau mengakui dirinya sebagai adik. Selama ini dia bersabar, menunggu tuhan membuka jalan...