4. Yang Tak Terlupa

61.1K 4.7K 444
                                    

Summer's P.O.V

Astaga,hari ini benar benar kacau. Kenapa malam ini Niall dan teman-temannya bisa datang ke tempat kerjaku. Walau sesungguhnya aku tak ada hak untuk melarang. Itu kan hak mereka.

Tapi hatiku sakit sekali mengingat perkataan Niall tadi.
Apa belum cukup ia menyuruhku mati waktu itu?? Dan sekarang dengan entengnya ia mengatakan aku seperti "wanita malam yang liar" sungguh aku sangat terluka. Rasanya seperti ditampar ribuan kali dengan bola basket.

Aku mulai ngawur.
Sialan.

"Summer!" Seseorang memanggilku. Aku menoleh kebelakang dan kudapati Calum disana.

Bukankah ia masih harus bekerja?
Aku buru-buru menghapus air mataku.

"Kau kenapa?" Tanya Calum padaku. Wajahnya tampak khawatir.

"Aku hanya sedang sedih" jawabku pelan.

Lebih baik daripada kukatakan aku tak apa kan?

"Apa masalahmu? Ceritalah padaku. Dan siapa orang tadi? Wajahnya familiar" kata Calum lagi.

"Aku akan menceritakannya padamu,Cal. Tapi tidak sekarang. Aku harus pulang. Sebelum aku pingsan dijalan." Balasku lebay.
Calum tertawa.

"Aku antar kau pulang." Kata Calum lalu mengajakku ke parkiran.

***
Niall's P.O.V

Sialan. Sialan. Sialan.
Sekarang aku mati matian merasa bersalah. Aku harus bagaimana?
Aku sendiri tak menyangka mengapa kata kata itu bisa keluar dari mulutku. Kenapa aku jadi munafik sekali sekarang?! Aku bisa gila. Dan semua ini karna Summer.

Aku harus minta maaf kepadanya. Bagaimanapun.

"Aku akan ke flat Summer" ucapku sambil pergi keluar dari cafe ini.

Zayn,Harry,Louis dan Liam mengikutiku.
Mereka ingin ikut ternyata.

"Niall,jika kau ingin memarahinya lagi,sebaiknya tak usah kesana dulu" Kata Liam.

"Tidak,Liam. Aku tak akan memarahinya kok." Janjiku padanya.

Kami sedang dalam perjalanan keflat Summer. Setengah jam kemudian,kami sampai dan dapat kulihat Summer turun dari ducati seorang lelaki.

Dan lelaki itu kan... Bartender tadi?

"Harry,dia dengan lelaki lain." Kudengar Louis berkata pada Harry. Harry diam saja tak menggubris.
Tepat pada saat lelaki itu pergi,aku dan the boys keluar dari mobil.

"Summer." Panggilku.

Adikku itu menoleh. Tubuhnya agak gemetar. Aku bisa melihatnya. Ya ampun,aku membuatnya takut.

"Ada apa,Niall?" Ia buka suara.

Kulihat matanya membengkak. Aku jadi lemas sekarang. Kenapa rasanya hatiku seperti diremas begini ketika melihat Summer menangis?

Louis,Zayn,Harry dan Liam sudah ada disebelahku sekarang.

"Aku minta maaf" ucapku perlahan.

"Wow" komentar Louis

"Jesus! Watch out,Malik!" Sepertinya Zayn melakukan sesuatu pada Louis.
Ia tampak kesakitan.

Summer mematung.

"Kau mendengarku,kan?" Tanya ku pada Summer.

Ia mengangguk.

"Maafkan aku,Summer. Aku sungguh menyesal" kataku lagi. Terdengar lebih tulus sepertinya.

Summer ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang