Bel pulang sekolah telah berbunyi. Gue dan Reza langsung keluar kelas. Sebelum keluar kelas Reza Nyamperin Ami. Mungkin dia izin kali ya sama gebetan barunya. Sumpah, gue iri ngeliatnya.
Kami menuju parkiran, mengambil motor kami masing-masing dan langsung menuju ke toko buku.
Reza langsung menuju ke rak khusus komik. Sementara gue nyari buku kumpulan puisi. Entah kenapa, gue jadi suka baca puisi atau semacamnya.
Nggak kerasa udah satu buku yang selesai gue baca. Gue nggak terlalu suka baca sejak dulu. Jadi ini semacam kemajuan buat gue bisa nyelesain ngebaca satu buku.
Gue ngelihat dari jauh Reza baca komik sambil duduk di lantai. Kalau dia sudah begitu, pasti bakalan sampai sore kami di toko buku ini. Biarin ajalah, gue juga masih mau baca buku yang lain. Dari pada gue di rumah galau-galau nggak jelas, mending gue di sini.
"Arsyah?" cewe berseragam SMA berdiri di depan gue.
"Eh elo?" dia anak kelas IPA tiga, kelasnya sebelahan sama kelas gue. Tapi, gue nggak tau namanya siapa.
"Lo sama siapa kesini?" tanyanya.
"Tuh, sama Reza," gue nunjuk ke arah Reza yang sedang duduk di lantai.
"Lo suka baca novel remaja juga?" tanyanya lagi. Ini anak wartawan atau anak sekolahan sih.
"Nggak juga sih. Cuma iseng baca aja,"
"Fa, ayo balik. Gue udah dapet bukunya ni," cewe itu menghampiri kami, dia anak IPA tiga juga, tapi gue nggak tau namanya. "Eh, Arsyah?" saat dia ngelihat wajah gue.
Mereka pun pamit pulang ke gue. Emang gue yang punya tempat ini apa? Sampai pamit pulang segala. Kenapa nggak sekalian aja cium tangan.
Tiba-tiba Reza ngajak gue pulang. Katanya, mamanya nyuruh dia pulang. Karena om-nya yang dari luar kota waktu itu datang lagi. Kami pun langsung menuju parkiran dan langsung melajukan motor kami masing-masing.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemuja Rahasia Keluar Kandang
Short StorySuka sama teman sekelas? Mungkin kebanyakan orang pernah merasakannya, begitupun dengan Arsyah. ©2017