"Eh lo, curut. Lo kok bisa ke sini juga? Bukannya lo tadi mau pulang?" tanya gue ke Reza.
"Siapa bilang gue mau pulang? Lagian tadi motor gue sebenernya nggak kenapa-kenapa kok. Gue sengaja pura-pura kalo motor gue lagi mogok, biar lo bantuin gue. Ya ngulur waktu lo aja sih. Biar mereka ini bisa sampai duluan ke sini," jelasnya.
"Dasar curut. Pantesan tadi gue mau nyoba nyalain motor lo nggak lo kasih," Reza hanya tertawa mendengarkan omongan gue tersebut.
"Lo berdua bukannya lagi marahan, ya?" Lagi-lagi gue menggaruk pundak kepala gue.
"Masalah Andra yang diceritain Ami tadi? Kita udah baikan kali. Lo ingat nggak waktu lo ngebonceng Shafa untuk pertama kalinya? Lo liat 'kan Shafa melambaikan tangan ke gue? Nah, sehari sebelum itu gue sama Shafa udah ngobrol berdua buat bahas masalah Andra. Sejak saat itulah kita udah baikan lagi," jelas Karin.
"Gilaaaa. Gue nggak nyangka kalian bisa ngasih kejutan begini. Asli, perfect anjir. Gue nggak nyangka sama sekali," gue speechless setelah mendengar penjelasan Karin tersebut.
"Jadi gimana Syah?" tanya Shafa.
"Gimana apanya?"
"Soal perasaan lo. Cuma gitu aja penjelasannya? Nggak ada yang lain, gitu?" tanya Shafa penuh harap. Kelihatan banget dari matanya.
"Gimana ngomongnya ya. Seperti yang gue bilang tadi. Gue sayang sama lo, gue nggak mau lo jauh dari gue. Gue dulu emang pernah suka sama Karin, tapi itu dulu. Sekarang gue nggak mau dia, gue maunya elo. Jadi....."
"Jadi apa?" tanya Shafa dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.
"Jadi itu... emm... anu..," gue benar-benar gugup.
"Kelamaan anjir," Reza menoyor kepala gue.
"Jadi, lo mau nggak jadi pacar gue?" gue ngerasa gugup banget. Tangan gue dingin. Ini pertama kalinya gue nembak cewek.
"Mau nggak ya emmm," Shafa seolah sedang berpikir.
"Lo mau nggak jadi pacar gue?" tanya gue sekali lagi.
"Emmmm," Shafa mengangguk malu. Pertanda ia menerima gue jadi pacarnya.
"Yeaaaaayyyyy," secara refleks gue memeluk Reza kegirangan.
"Kok gue sih yang lo peluk. Pacar baru lo tuh peluk," Reza mengeluh.
"Boleh Fa?" tanya gue ke Shafa penuh harap.
"Boleh dong. Kan kamu pacar aku,"
Gue langsung melepas pelukan gue dari Reza. Dan langsung memeluk Shafa dengan erat.
***
SELESAI
Akhirnya selesai juga cerita ini.
Maap ya kalo endingnya gak terlalu WOW dan sedikit nge-gantung atau gak sesuai ekspetasi wkwkwkSampai ketemu di ceritaku yang selanjutnya (kalo rajin wkwk)
Oiya, jangan lupa baca juga ceritaku yang lainnya HAHA
see you..
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemuja Rahasia Keluar Kandang
NouvellesSuka sama teman sekelas? Mungkin kebanyakan orang pernah merasakannya, begitupun dengan Arsyah. ©2017