27. Momen Spesial

3.9K 407 13
                                    

Sama seperti pagi biasanya. Sebelum menuju ke sekolah, gue menjemput Shafa terlebih dahulu.

Sesampainya di depan rumah Shafa, ia sudah bersiap nunggu di teras rumahnya. Mobil papa-nya Shafa udah nggak ada, berarti tinggal dia sendirian di rumah.

"Woi Fa, buruan. Ntar kita telat," gue teriak dari luar pagar, meneriaki Shafa yang sedang duduk sambil bermain handphone. "Maaf ya agak lama, tadi eek gue keras banget. Jadinya lama bokernya," lanjut gue saat Shafa sudah berdiri tepat di sebelah motor gue.

"Anjir jorok banget sih lo, begituan pake diceritain segala. Oiya, selamat ulang tahun ya Syah," sambil menjulurkan tangannya ke gue untuk menyalami gue.

"Iya, makasih ya," menyalami Shafa.

"Gue mau ngasih lo hadiah ni, tapi gue malu. Takutnya lo nggak suka," Shafa menunduk dengan tangan kanannya yang masih menyalami tangan kanan gue.

"Apa pun yang lo kasih, pasti gue suka kok,"

"Janji?" Shafa menunjukkan jari telunjuknya tepat di depan hidung gue.

"Iya," jawab gue.

Degh, jantung gue berdetak nggak karuan. Shafa nyium pipi kanan gue, "Itu hadiah dari gue. Hadiah yang lainnya nanti nyusul," sambil melepas tangannya dari tangan gue yang sedari tadi menyalaminya. Kemudian ia langsung naik ke motor gue, "Yuk jalan, ntar kita telat," Shafa memukul pundak gue dari belakang.

Gue diam sejenak, sebelum akhirnya memakai helm kembali, kemudian menyalakan motor dan langsung bergegas menuju sekolah.

Mimpi apa gue semalam sampai dicium Shafa? Shafa cewek pertama yang nyium gue, selain mama gue. Antara bingung, kaget, senang, bercampur jadi satu. This is special moment.

***

Pemuja Rahasia Keluar KandangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang