Sesuai janji gue semalam. Pagi ini sebelum ke sekolah, gue singgah ke rumah Shafa untuk menjemputnya.
Mereka sedang sarapan saat gue sampai di rumah Shafa. Ibu Shafa ngajak gue sarapan bareng, tapi karena gue udah sarapan di rumah jadinya gue tolak. Gue pun menunggu Shafa selesai sarapan di teras rumah mereka.
Ibu Shafa ramah banget ke gue, beda banget sama si K hehehe.
Setelah selesai makan Shafa keluar dan langsung ngajak gue buat berangkat.
"Ciee kak Shafa pacar baru," sepertinya itu adiknya Shafa.
"Apaan sih lo dek," balas Shafa.
Gue nanya ke Shafa itu siapa. Ternyata benar, itu adiknya. Adiknya cantik, lebih cantik dari Shafa malah. Namanya Shifa, kelas 9 SMP.
"Kakak kok mau sama kak Shafa? Dia 'kan cerewet," tanya Shifa ke gue.
"Namanya juga perasaan, nggak bisa ditentuin jatuhnya ke siapa. Nah kebetulan perasaan kakak jatuhnya ke kak Shafa," jawab gue bercanda.
"Cieee wajah kak Shafa langsung merah," ledeknya ke Shafa. Wajah Shafa benar-benar merah. Kok gue jadi lucu lihat Shafa ya.
Gue pamit ke Ibu dan Ayah Shafa. Gue dan Shafa pun bergegas menuju sekolah.
Saat memasuki gerbang sekolah Shafa melambaikan tangan ke Karin yang sedang berjalan memasuki kawasan sekolah. Gue ngelihat dari kaca spion, Shafa kelihatan bahagia banget saat ngelambaikan tangan ke Karin. Mereka kelihatan seperti dua orang teman dekat. Apa mereka emang temanan?
Sesampainya di parkiran ternyata sudah ada Reza yang sampai lebih dulu. Bareng Ami! Sepertinya mereka makin hari makin dekat aja. Gue jadi iri.
"Wei Syah, tumben lo dateng agak lama? Biasanya sekolah masih sepi lo udah dateng," tanya Reza.
"Iya, gue tadi ke rumah Shafa bentar. Makanya agak lama,"
"Loh kok bisa?" Ami ikut-ikut nanya ke gue.
"Kepo lo Mi," malah Shafa yang ngejawab sambil tertawa. Dan Ami malah ngebalas dengan tawa juga. Mereka kok kelihatan akrab ya? Gue bingung.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemuja Rahasia Keluar Kandang
Historia CortaSuka sama teman sekelas? Mungkin kebanyakan orang pernah merasakannya, begitupun dengan Arsyah. ©2017