35. Kejutan

4.3K 379 17
                                    

Salah satu diantara mereka-Reza, membawa sebuah kue ulang tahun dengan lilin angka 17 di atasnya.

Gue hanya terdiam heran ketika mereka berjalan menghampiri gue sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun.

"Selamat ulang tahun ya Syah," Sandra tersenyum sambil menjulurkan tangan kanannya.

"Apaan sih lo. Tadi garang banget ke gue, sekarang begini," gue berdecak heran.

"Maap ya. Nggak sakit kan tamparan gue? Udah yang paling santai tuh," balas Sandra sambil tertawa.

"Udah.. udah.. nanti aja tanya-tanyanya. Hembus dulu nih lilin, pegel gue meganginnya," Reza menyodorkan kue ulang tahun yang dipegangnya ke gue.

"Wish-nya jangan lupa. Berdoa biar hubungan lo sama Shafa langgeng," Ami tertawa.

Gue pun menghembus lilin yang ada di atas kue tersebut. Dan di sambut dengan tepuk tangan oleh mereka semua.

"Lo semua kok pada di sini sih?" dahi gue mengernyit, membuat lipatan di dahi gue semakin terlihat jelas.

"Dan lo Rin, Fa. Bukannya lo berdua lagi marahan ya? Bukannya lo sendiri Rin yang bilang kalo hubungan lo sama Shafa udah renggang karena masalah Indra-mantannya Shafa. Ah, puyeng gue," gue menggaruk-garuk pundak kepala.

"Oke. Gini, biar masing-masing dari kita yang menjelaskan. Ini semua rencana kita. Buat ngasih kejutan sweet seventeen ke elo," jelas Ami.

"Jadi, kita udah ngerencanai gimana caranya gue bisa meluk lo biar Shafa ada alasan buat beneran marah sama lo. Dan kebetulan lo ngasih gue surat, yaudah deh gue peluk lo aja. Walau pun sebenernya surat lo belum gue baca baca amat," jelas Karin sambil tertawa.

"Oiya Syah, maap ya kalo gue namparnya ke-kencangan hehe. Sebenernya gue dan Shafa sama sekali nggak ngeliat langsung lo sama Karin pelukan, kita bedua masih kuis waktu Karin meluk lo. Karin langsung nge-chat gue setelah meluk lo. Shafa sengaja langsung pulang, biar kesannya lagi marah aja sama lo. Dan gue, tadi cuma acting  marah doang kok. Gimana acting gue? Bagus nggak?" Sandra juga menjelaskan sambil cengengesan.

"Lo cocok jadi pemain film San. Meranin jadi mak lampir," ledek gue.

"Anjir lo,"

Jadi Sandra cuma acting marah aja ke gue? Tapi, tamparannya sepertinya nggak acting. Sakitnya masih berasa.

***

Pemuja Rahasia Keluar KandangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang