7. Banyak Kemajuan

561 20 0
                                    

(Semoga Raffi ga nyadar kalo jantung gue deg-degan) Gumam Gigi dalan hati seraya memejamkan mata menikmati hangatnya pelukan yang diberikan Raffi kepadanya.

"Baper banget sih lu, baru dipeluk aja jantung lu udah maraton." Cibir Raffi seraya melepaskan pelukannya.

"Yahh ko dilepas." Gumam Gigi yang tak terdengar jelas oleh Raffi.

"Apa?" Tanya Raffi.

"Eh ngga. Gapapa." Ucap Gigi tersenyum gugup.

"Ayo pulang." Ucap Raffi singkat dan kembali kepada sifat awalnya CUEK.

Raffi melangkah duluan meninggalkan Gigi yang masih cengo dengan sifat Raffi yang kembali berubah dengan cepat.

.

Sudah seminggu meninggalnya papah Gigi, dan mereka sudah mengikhlaskan takdir yang mengharuskan mereka ditinggalkan oleh papah Gideon.

Dan setelah kejadian sore itu pula sifat Raffi kembali cuek dan berbicara seperlunya saja seolah tak ada sesuatu yang terjadi antara dirinya dan Gigi sore itu. Gigi dibuat bingung oleh sifat Raffi yang berubah-ubah secepat itu.

Pagi ini cuaca sangat cerah, tapi tidak dengan suasana hati Gigi yang masih mendung karena Raffi tak kunjung membalas cintanya.

"Kayanya gue harus menjalankan misi kedua deh." Gumam Gigi setelah merapihkan buku yang akan ia bawa kuliah pagi ini.

.

"Hai fi." Sapa Gigi kepada Raffi yang sedang membaca buku dibangku samping lapangan kampus.

"Aku bawain bekal buat kamu." Ucap Gigi lagi seraya menyerahkan kotak makan berwarna biru.

(Misi kedua, bawain bekal buat Raffi) Gumam Gigi dalam hati dengan senyum angkuhnya.

"Gue baru aja makan bekal dari Syahnaz." Ucap Raffi seraya menunjukkan kotak makan miliknya kepada Gigi, senyum Gigipun memudar berubah menjadi raut kecewa.

"Yahh, terus ini gimana." Ucap Gigi kecewa.

"Buat lu aja." Ucap Raffi seraya beranjak pergi meninggalkan Gigi.

"Masa dari gue buat gue sih." Rutuk Gigi kesal.

"Misi kedua gagal lagiii." Desis Gigi dengan muka sedihnya.

"Gigi, ngapain lu duduk disini sendirian. Pake acara muka ditekuk segala lagi." Seru Kia yang melihat Gigi sedang duduk sendirian dengan muka cemberutnya.

"Misi kedua gue gagal lagii." Rengek Gigi pada Kia.

"Emang misi kedua lu apa?" Tanya Kia.

"Bikinin bekal buat Raffi." Jawab Gigi seraya melirik kotak makan yang tergeletak dibangku tanpa disentuh oleh Raffi sedikitpun.

"Ya panteslah misi kedua lu gagal. Raffi kan tiap hari bawa bekal dari adiknya." Jelas Kia frontal.

Gigi mengerutkan keningnya heran kenapa Kia tahu kalau Raffi membawa bekal dari adiknya.

Kia yang bingung karena Gigi menatapnya seolah mengintimidasi langsung tersadar dengan ucapannya barusan.

(Aduhh kenapa gue sampe keceplosan gini sih) gumam Kia dalam hati merutuki kebodohannya.

"Kok lu tahu?" Tanya Gigi penuh selidik.

"Mm gue.. gue tau dari irwan. Hehe." Ucap Kia gugup.

"Terus kenapa lu ga ngasih tahu gue dari kemarin?" Tanya Gigi kesal.

"Ya maaf. Kan gue gak tahu juga misi lu berikutnya apa, ah udah deh gausah dibahas. Yuk kekelas bentar lagi masuk." Ucap Kia mengalihkan pembicaraan seraya menarik Gigi.

Struggle × RANS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang