23. Masa SMA

539 14 0
                                    

Entah mengapa, ucapan Raffi barusan membuat hati Gigi sakit. Ia bingung dengan perasaannya yang bercabang seperti ini.

"Udah dulu ya, gue ngantuk nih." Ucap Raffi.

"Oke. Sering-sering ngabarin kita ya Fi." Ucap Irwan sebelum telponnya terputus.

"Jadi? Mikha itu siapa?" Tanya Kia mewakili rasa penasaran yang ada di otak Gigi.

"Mikha itu temen kita waktu SMA." -Irwan

"Dia itu dulu culun banget, kutu buku lagi." -Billy

Billy dan Irwan pun menceritakan semuanya termasuk alasan Mikha pindah sekolah.

"Ohh jadi gitu." Kia manggut-manggut mengerti.

"Mikha kuliah di Amrik juga?" Tanya Gigi yang sedari tadi diam.

"Iya. Dan sekarang, lo gak ada hak lagi buat cemburu." Ejek Billy membuat semuanya terkekeh.

"Siapa juga yang cemburu." Ketus Gigi.

"Nyesel gue nanya gitu ke lo Bill." Rutuk Gigi kesal dengan jawaban Billy walaupun memang benar adanya, kalau dia sudah tidak ada hak lagi cemburu dengan perempuan yang tengah dekat dengan Raffi.

"Cemburuin aja noh brondong lo." Ucap Billy terkekeh bersama Irwan.

"Serah jones ae lah." Jawab Gigi kesal.

"Gak usah dengerin omongannya si Billy kamvret Gi." Ucap Kia.

"Ngambekan lo Gi, kaya Kia aja." Ucapan Billy barusan sontak membuat Kia mendelikkan mata kearahnya.

"Lo ada rencana kerja dimana Gi?" Tanya Kia kepada Gigi.

Billy yang merasa ucapannya diabaikan pun hanya mendengus kesal.

"Belum tau. Gue mau cari-cari dulu." ucap Gigi santai seraya menyeruput minumannya.

"Kalo kalian berdua gimana?" Tanya Kia kepada Billy dan Irwan.

"Ya di Rumah sakit lah." Jawab Irwan.

"Tau lo, masa di pom bensin." Timpal Billy.

Kia mendengus kesal mendengar jawaban asal dari duo kamvret itu. Gigi hanya terkekeh melihat ketiga sahabatnya berdebat.

"Maksud gue lo mau praktek di RS mana." Ucap Kia penuh penekanan.

"Oh gitu. Ngomong kek daritadi." Ucap Billy santai.

"Eh Billy kamvret. Dari tadi juga gue nanya itu." Ucap Kia kesal.

"Pantes gak ada cewek yang mau sama lo, secara lo kan sableng kaya gini." Ejek Kia kepada Billy membuat Irwan dan Gigi tertawa.

"Iya bener Ki, cewek-cewek pada sawan kalau deket sama dia." Timpal Irwan disela-sela tawanya.

"Wahai para sahabatku yang hobinya ngeledekin mulu abang Billy yang ganteng ini. Sebenernya banyak cewek yang mau sama gue, tapi guenya aja yang pemilih. Belum ada cewek yang cocok buat gue." Seru Billy seperti orang yang sedang orasi.

Kia dan Gigi mencibir ucapan Billy yang menurut mereka terlalu berlebihan.

"Kamu mau praktek dimana Wan?" Tanya Kia, lebih baik nanya ke Irwan daripada si Billy yang bikin darah tinggi.

Lagi-lagi Billy harus menahan kesal karena ucapannya kembali diabaikan.

"Belum tau. Tapi papahnya Raffi sih ngajakin kita buat praktek di RS dia." Ucap Irwan dengan lugas dan jelas, yang pasti gak bikin kesel seperti Billy, pikir Kia.

---

"Pagi Affi." Sapa Mikha kepada Raffi yang sedang membaca buku di bangku halaman kampus.

"Pagi." Jawab Raffi seraya menutup buku yang sedang ia baca.

Struggle × RANS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang