17. Putus

582 20 0
                                    

"Kalo gitu kenapa kita gak mengakhiri semuanya aja." Pekik Gigi dengan deraian air mata.

Billy dan Irwan terkejut mendengar ucapan Gigi, sedangkan Bella hanya memandang bingung kearah Raffi dan Gigi karena tak mengerti apa-apa.

"Oh jadi kamu mau kita putus?" Ucap Raffi menantang.

"Iya, aku mau kita akhiri semuanya Raffi." Gertak Gigi.

Raffi terkekeh sebentar sebelum berbicara.

"Aku gak akan putusin kamu." Tegas Raffi membuat Gigi menatapnya tak percaya.

"Karena aku gak akan melepaskan apa yang sudah aku miliki hanya karena ke salah pahaman yang memang gak terbukti benar." Lanjutnya dengan pandangan masih tertuju kepada Gigi.

"Kamu egois Raffi." Gumam Gigi.

"Kamu egois." Lanjutnya dengan suara yang meninggi.

Sejak tadi para pengunjung cafe memperhatikan mereka, tapi mereka tak mempedulikan itu semua karena amarah yang memuncak satu sama lain.

Raffi menghela nafas berat mencoba untuk mengontrol emosinya.

"Aku gak peduli kamu anggap aku apa. Tapi yang jelas semua ini salah paham." Jelas Raffi untuk kesekian kalinya.

"Gigi, please dengerin penjelasan aku." Lanjutnya dengan suara melembut.

"Ada apa ini?" Seru waiters laki-laki tadi yang memakai seragam pegawai bername tag Aliando Syarief.

"Lo apain Gigi?" Ucap Ali (sapaan untuk Aliando) menatap tajam Raffi setelah melihat Gigi menangis tersedu-sedu.

"Mending lo gak usah ikut campur deh." Ucap Raffi santai.

"Jelas gue harus ikut campur dong, dia kan rekan kerja gue." Ujar Ali langsung menarik kerah baju Raffi hendak menghajarnya.

Gigi yang melihat itu pun langsung memisahkan mereka.

"Ali udah, lo apa-apaan sih." Seru Gigi seraya menarik tangan Ali agar menjauh darinya.

"Dasar bocah, lebih duluin otot di banding otak." Cibir Raffi tersenyum miring kepada Ali yang memang memiliki postur tubuh lebih kecil dari Raffi.

"Apa lo bilang." Ucapa Ali tak terima dengan ucapan Raffi tapi langsung di tahan oleh Gigi.

"Alii! Ini tuh masalah gue, lo gak usah ikut-ikutan." Ucap Gigi kesal seraya menahan tangan Ali.

Raffi yang melihat kedekatan Gigi dengan Ali pun kembali tersulut emosinya.

"Oh jadi gara-gara cowok ini kamu mau putus sama aku." ucap Raffi datar.

"Udah Fi, mending kita pergi aja dari sini. Gak enak, para pengunjung liatin kita terus." Ucap Irwan memegang pundak Raffi.

"Udah ayo Fi." Ucap Billy langsung menarik Raffi untuk keluar.

Raffi menatap dalam Gigi sebelum ia berbalik keluar dari cafe ini bersama kedua sahabatnya dan juga Bella a.k.a gadis kecilnya.

"Dia pacar lo?" Ucap Ali kesal.

"Ini urusan orang dewasa, lo masih bocah." Ketus Gigi seraya melangkahkan kakinya menuju pantry cafe.

"Kamvret dasar, gue kan udah kelas 3 SMA." Rutuk Ali.

Aliando Syarief, anak pemilik Cafe Pelangi. Cafe yang saat ini merupakan tempat Gigi bekerja mengisi waktu libur semesternya. Ali memang masih kelas 3 SMA tapi tingkahnya yang brutal membuat dia menyapa para pegawai di cafe yang umurnya lebih tua darinya dengan sebutan nama saja, alasannya agar lebih akrab. Setiap pulang sekolah ia menyempatkan diri untuk membantu para pekerja melayani pengunjung di cafe ayahnya, sehingga ia mempunyai seragam pekerja seperti yang lainnya.

Struggle × RANS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang