12. Kembali Salah Paham

561 17 0
                                    

Tyas melayangkan tangannya hendak menampar Gigi.

Tapi sebelum menyentuh pipi mulus Gigi tangannya sudah di tahan oleh seseorang.
Tyas terkejut melihat Raffi sudah berdiri di samping Gigi.

"Jangan macem-macem sama cewe gue. Sekali lagi gue liat lu ganggu Gigi lu bakal tau akibatnya." Ucap Raffi mengancam dengan tangan yang masih mencengkram lengan Tyas.

Tyas mendesis kesakitan, Gigi yang melihat itupun langsung meminta Raffi melepaskannya.

"Udah Fi, kasian Tyas kesakitan." Ucap Gigi sembari memegang lengan Raffi.

"Lu gapapa kan?" Tanya Gigi kepada Tyas setelah Raffi melepaskan cengkramannya.

Tyas menepis tangan Gigi yang hendak menyentuh tangannya.

"Lu gak usah sok peduli deh, sebenernya lu senengkan?" Ucap Tyas kesal.

"Lu kok malah sewot sih." Ucap Raffi murka.

"Mending kita pergi aja Fi." Ucap Gigi seraya menarik Raffi pergi.

"Gue kurang apa sih Fi sampe lu lebih milih Gigi?" Ucap Tyas lirih saat Gigi dan Raffi sudah melewatinya.

Raffi dan Gigi yang mendengar ucapan Tyas segera menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Tyas yang saat ini menatap Raffi dengan tatapan sendu.

"Lu itu memang cantik yas dan gue tau sebenernya lu itu baik, tapi cinta udah bikin lu berubah, lu udah dibutakan oleh cinta. Cinta itu gak bisa dipaksakan, sekeras apapun kita berusaha memiliki orang yang kita cintai tapi kalo Tuhan gak mengizinkan kita bersatu mau gimana lagi." Papar Raffi kepada Tyas.

Saat ini Tyas sudah menangis sesenggukan, Raffi yang tak bisa melihat perempuan menangis didepannya pun mulai mendekati Tyas dan menyentuh kedua pundak Tyas.

"Dengerin gue, di luar sana banyak cowo yang lebih baik buat lu dari pada gue. Gue yakin lu bakal bahagia sama orang yang membalas cinta lu juga, dan itu bukan gue." Ucap Raffi meyakinkan Tyas.

Raffi menghembuskan nafas beratnya dan mulai menjauhkan tangannya dari pundak Tyas.

"Cinta itu suci, dan lu juga harus mendapatkan kesucian cinta itu dengan cara yang baik juga." Ucap Raffi diakhiri dengan tepukan pelan pada pundak Tyas seraya berbalik menghampiri Gigi yang hanya berdiri melihatnya.

"Raffi." Seru Tyas dengan suara tercekatnya membuat Raffi kembali membalikkan badannya menghadap Tyas.

"Boleh gue peluk lu?" Ucap Tyas.

"Untuk yang terakhir kalinya." Lanjut Tyas dengan tatapan memohon.

Raffi yang tak tega melihat Tyas memohon seperti itupun menengok kearah Gigi untuk meminta izin.

Gigi tersenyum manis kearah Raffi seolah mengizinkannya untuk memenuhi permintaan Tyas.

Raffi mendekati Tyas dan menariknya ke dalam pelukannya. Gigi yang melihat itu hanya tersenyum, tak ada rasa cemburu di hatinya karena ia yakin hati Raffi milik siapa.

Raffi pun perlahan melepaskan pelukannya.
"Hidup lu akan lebih berarti kalo lu selalu berbuat baik kepada semua orang." Ucap Raffi lalu segera pergi dari sana bersama Gigi meninggalkan Tyas seorang diri.

"Aku masuk duluan ya." Ucap Gigi kepada Raffi saat mereka sudah sampai di depan kelas Gigi.
Raffi menahan tangan Gigi saat Gigi hendak melangkahkan kakinya kedalam kelas.

"Kenapa.."

*cup

Ucapan Gigi terhenti saat Raffi tiba-tiba mencium keningnya.

Struggle × RANS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang