24. Pacar Baru

653 17 1
                                    

Ada sedikit unsur dewasa, yang dibawah 17 atau yang sensitif dengan unsur dewasa gak usah baca ya :)
.
.
.
.
.

Sudah satu minggu Raffi dan Mikha menjalani hari-harinya dengan status sebagai sepasang kekasih. Mereka selalu meluangkan waktunya untuk selalu bersama, di kampus maupun diluar kampus. Saat ini mereka sedang makan malam disebuah restoran yang cukup terkenal.

"Raffi." seru Mikha lembut setelah menyelesaikan makan malamnya.

"Kenapa hmm?" tanya Raffi tak kalah lembut seraya menggenggam tangan Mikha yang berada diatas meja.

"Makasih kamu udah bales cinta aku, aku-- "

*cup

Ucapan Mikha terputus karena Raffi mengecup bibir Mikha sekilas.

"Kamu gak perlu bilang makasih kaya gitu, justru aku yang harus minta maaf karena udah mengabaikan rasa cinta kamu bertahun-tahun." ucap Raffi tersenyum tulus dengan sesekali mengusap lembut tangan Mikha yang ada dalam genggamannya.

"Kamu tau gak? Aku seneng banget sekarang, aku seneng bisa lewati hari-hari aku bareng kamu, cowok yang aku cinta selama ini." seru Mikha ceria seraya menumpukan tangan satunya diatas tangan Raffi yang sedang menggenggam tangannya.

Raffi mengusap lembut pipi Mikha dengan tatapan penuh kasih sayangnya.

"I Love you Mikha." gumam Raffi tulus dengan senyuman yang terus terpancar di wajahnya.

Perlahan Raffi mulai membuka hatinya untuk Mikha, dan kini rasa sayang itu mulai tumbuh dihatinya, dan rasa ingin melindungi Mikha pun mulai ada dalam dirinya.

"I love you too Raffi, when ever, where ever, what ever." balas Mikha dengan senyum bahagianya.

Raffi tertawa pelan mendengar jawaban dari Mikha yang menurutnya sangat lucu tapi tetap berkesan.

"Akhirnyaa kita bisa ngedate." gumam Mikha bahagia.

Yap, ini memang pertama kalinya mereka ngedate. Karena terlalu banyak waktu tersita karena tugas kampus yang tidak bisa ditunda mengharuskan mereka menghabiskan waktunya di kampus ataupun di mansion untuk mengerjakan tugas.

"Yes. It's my first date with you, my dandelion." ucap Raffi lembut.

Mikha mengerutkan keningnya bingung.

"Dandelion?" ulang Mikha.

"Iya, kamu tuh kaya bunga dandelion yang kecil dan terlalu rapuh, tapi indah bahkan sangat indah. Dan aku harus menjaganya agar kamu tidak berlalu pergi dari hidupku karena terbawa angin yang ingin menjauhkan kamu dari aku." jelas Raffi.

Mikha tersenyum haru mendengar ucapan Raffi yang mengibaratkan dirinya seperti bunga dandelion. Saat ini ia sangat bahagia, bahagia karena merasakan rasanya dicintai oleh laki-laki yang selama ini ia cintai dalam diamnya.

----

Saat ini Gigi sedang duduk di cafe tempatnya bekerja. Sebelum Gigi menemukan pekerjaan yang cocok untuknya, ia masih bekerja di cafe milik orang tua nya Ali. Tapi akhir-akhir ini Ali jarang ke cafe dengan alasan banyak tugas kuliah yang harus dia kerjakan.

Karena suntuk tak ada pengunjung, dengan iseng Gigi membuka akun instagram yang sudah cukup lama tak ia buka.

Banyak postingan dari teman-temannya, ada yang romantis, haru, bahkan yang kocak pun ada. Gigi tertawa sendiri melihat postingan Billy yang menurutnya absurd itu. Tapi perlahan senyumnya luntur saat melihat 2 postingan dari sang mantan.

RaffiWijaya

RaffiWijaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Struggle × RANS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang