Aisy _1

3.5K 131 0
                                    

Setelah melewati perjalanan yang melelahkan,walaupun lebih banyak duduk tapi rasanya tulang-tulangku terasa akan remuk semua.

Ku edarkan pandanganku mengabsen setiap sudut bandara, sayup-sayup aku mendengar seseorang memanggil namaku lantas ku balik arah pandangku ke sumber suara dan ya, mereka berdua orang yang selalu aku rindukan ada di sana.

"Aisy ?" Teriak seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya yang sudah tidak muda lagi itu, dia adalah Umi ku.

"Umiiiiiii" teriaku sambil menghambur kedalam pelukannya,menyalurkan kerinduan yang membuncah diantara kami berdua.

"Umi kangen kamu sayanggg" mengeratkan pelukannya setelah itu beliau beralih memegang pipiku lalu mengecup setiap inci wajahku.

"Aku juga kangen umi" kami terlarut menyalurkan kerinduan masing-masing melupakan seseorang yang tadi datang bersama Umi.

"Ehemm" deheman seorang laki-laki paruh baya menghentikan sesi berpelukan kami.

"Jadi kamu cuma kangen sama umi, sama Abi gak kangen nihh ?" kata laki-laki itu, merajuk sambil mencebikan bibirnya seperti anak kecil. Masih sama seperti dulu, itulah Abi ku.

"Aku kangen Abi juga,kangennnnn banget" kataku seraya menarik Abi untuk ku peluk tanpa melepaskan pelukan ku kepada Umi dan jadilah kami bertiga berpelukan seperti teletubbies.

"Udah udah lebih baik kita pulang yuk udah sore" umi terlebih dulu mengurai pelukan kami lalu aku dan Abi juga melakukan hal yang sama.

Aku dan Abi hanya mengangguk mengiyakan lalu berjalan menuju mobil dengan keadaan saling bergandengan tangan.

...

Sesampainya di rumah aku bergegas masuk kedalam kamar setelah izin kepada Umi dan Abi untuk beristirahat.

Rasanya aku sangat merindukan kamarku yang semua isinya masih sama seperti empat tahun yang lalu, hanya saja sprei dan selimut yang diganti selain itu semuanya masih sama.

Biar ku deskripsikan bagaimana bentuk kamarku, kamarku lumayan luas karena memang kamar ini perpaduan antara kamarku dengan kamar kakakku. Kamar ini aku bagi menjadi tiga bagian dengan warna berbeda,Di sebelah kanan itu tempat aku bersantai di sana juga ada sofa dan kursi malas sekaligus home theater,temboknya berwarna biru muda lalu di bagian tengah hanya diisi tempat tidur beserta Meja rias yang temboknya berwarna ungu muda nah bagian yang aku sukai ada di sebelah kanan,selain ada tempat yang  biasa aku pakai untuk menyelasaikan pekerjaanku disana juga ada piano yang biasa aku mainkan ketika waktu luang selain tempat yang paling aku suka tempat ini juga memiliki tembok berwarna pink warna kesukaanku dan setiap ruangan itu disekat oleh tirai yang aku ronce sendiri.

Setelah membereskan pakaianku,aku memilih untuk mandi lalu merebahkan tubuhku yang sudah tidak bisa diajak kompromi karena mengantuk.

...

aku sudah terbangun dari sebelum ashar tapi rasanya aku sangat malas untuk beranjak dari kasur tercintaku lantas setelah sholat aku lebih memilih kembali merebahkan tubuhku alih-alih membantu umi memasak,lagi pula kata umi aku istirahat saja dan dia yang akan memasak makanan spesial untukku. Hihi

Tok tok tok

Mendengar ketukan pintu lantas aku menegakan tubuhku kemudian beranjak membuka pintu.

"Aisy makan malam dulu yuk sayang" ucap Umi.

"Oh iya Umi duluan aja nanti aku nyusul" ucapku seraya tersenyum.

Setelah Umi pergi aku lantas melesat ke kamar mandi untuk membasuh wajahku agar terlihat lebih segar.

Aisy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang