Aisy_9

1.6K 93 4
                                    

Satu tangan Arsya masih sibuk memantul-mantulkan bola sedangkan satu tangannya lagi ia ulurkan ke arah Aisy lalu satu jari telunjuknya digerakan seperti menantang Aisy, Sedangkan Aisy yang melihat hal itu hanya mengangkat sebelah Alis  dengan seringai tipis di bibir tebalnya, tanpa menunggu lama Aisy segera berlari dan mengambil alih bola dari tangan Arsya, Serangan Aisy yang tiba-tiba ternyata tidak Arsya duga sebelumnya sehingga Aisy berhasil merebut bola dari tangan Arsya tentu saja Arsya membiarkannya, sebelum Aisy lebih dekat ke ring Arsya yang awalnya hanya membiarkan Aisy lantas berlari dan begitu cepat bola kembali di kuasai oleh Arsya. Tentu Aisy tak tinggal diam, Aisy memikirkan cara yang bisa ia lakukan untuk mengalahkan Arsya dan tiba-tiba muncul sebuah ide di dalam kepalanya. Arsya yang sedang mendrible bola tiba-tiba dikejutkan dengan dua tangan yang merengkuh pinggangnya sehingga tubuh bagian belakang Arsya menempel dengan tubuh bagian depan Aisy tentu saja hal itu membuat Arsya menjadi tidak fokus sehingga Aisy berhasil merebut kembali bola dari tangan Arsya.

"jangan lengah, aku ini lawanmu" ucap Aisy dengan senyum tipis di bibirnya.

Arsya yang melihat hal itu jadi ikut tersenyum dan kembali mengejar Aisy yang sedang berusaha memasukan bola ke dalam ring dan...

Shutttt

"satu kosong mas wleee" Aisy menjulurkan lidah nya ke arah Arsya sedangkan Arsya hanya memutar bola matanya namun senyum tipis tergambar di bibirnya.

"kita lihat siapa yang akan menang" ucap Arsya yang kemudian di susul dengan gerakan cepat Arsya merebut bola dari Aisy.

Pertandingan terus berlanjut, Arsya berhasil mengimbangi poin Aisy lalu Aisy berhasil mencetak satu poin lagi dengan diimbangi Arsya kembali dan begitu seterusnya sampai keduanya merasa lelah lantas keduanya duduk di tengah lapangan dengan kaki yang diluruskan dan napas yang tersenggal-senggal.

"capek?" tanya Arsya degan tangan yang sibuk menyeka keringat di dahi Aisy.

"hmm" Aisy hanya menjawab dengan gumaman dan menyandarkan kepalanya pada bahu bidang Arsya.

Keduanya larut dalam pikiran masing masing dengan posisi Aisy yang sedang bersandar di bahu Arsya dan Arsya yang memeluk Aisy dari samping.

...

Setelah bermain basket rencananya mereka akan pulang namun di perjalanan Aisy melihat pedagang ice cream lantas Aisy meminta Arsya berhenti karena tiba-tiba Aisy begitu ingin memakan es krim. Arsya hanya menurut saja lalu ia memberhentikan mobilnya di pinggir jalan.

Setelah mendapatkan es krim yang di inginkan Aisy lantas mereka kembali duduk di dalam mobil, Aisy masih sibuk dengan es krim coklatnya sedangkan Arsya hanya memperhatikan tanpa menghentikan bibirnya yang tengah tersenyum.

"mas mau?" ucap Aisy dengan tangan menyodorkan es krim ke arah Arsya.

"buat kamu aja" jawab Arsya dengan tangan yang sibuk membersikah ujung bibir Aisy yang terkena ceceran es krim.

Bluss

Perlakuan Arsya tanpa sadar membuat wajah Aisy memanas sehingga wajahnya tersipu dengan rona merah di pipinya, selama menikah dengan Arsya tentu saja hal ini bukan perlakuan Arsya yang pertama namun tetap saja Aisy merasa malu dan jantung nya selalu berdetak lebih cepat jika suaminya sudah melakukan hal-hal yang menurut Aisy sangat manis.

Arsya terus memperhatikan bibir Aisy yang sedang ia usap, entah mendapat bisikan dari mana wajah Arsya tiba-tiba semakin mendekat ke arah Aisy, rasanya Arsya begitu gemas dengan bibir Aisy yang terkena noda es krim sedangkan Aisy yang mengetahui maksud Arsya langsung menutup kedua matanya saat terpaan napas Arsya terasa semakin dekat dan tinggak beberapa centi saja.

Aisy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang