Aisy_10

1.5K 79 5
                                    

Seminggu berlalu dan semua nya tampak baik baik saja, bagaimana dengan ancaman Aisy? Tentu saja hal itu tidak pernah terjadi.

“Apabila suami memanggil isterinya ke tempat tidur.ia tidak datang niscaya malaikat melaknat isteri itu sampai Subuh.”(Riwayat Bukhari dan Muslim)

Tentu Aisy tidak mau dilaknat seperti itu dan membuat Arsya senang tentu saja kewajiban nya karena jika Aisy melakukan ancaman nya bisa saja Arsya jenuh dan meninggalkan Aisy untuk perempuan yang menemui Arsya minggu lalu. Nauzu billahi min zalik.

Pagi hari di hari senin selalu di keluhkan oleh banyak orang namun tidak dengan Arsya karena setiap langkahnya di hari apapun itu jika dia jalani karena Allah maka semuanya akan terasa ringan apalagi ini semua Arsya lakukan untuk keluarga nya.

Tok tok tok

Terdengar ketukan pintu kamar mandi dimana saat ini Arsya berada, tadi pagi setelah sholat shubuh Arsya sempatkan untuk olahraga keliling kompleks terlebih dahulu, maklum Arsya adalah orang yang menjunjung tinggi kesehatan diatas segalanya.

"mas... Bajunya udah aku siapin, nanti kalau udah selesai langsung ke bawah aja ya buat sarapan. Aku mau lanjutin bersihin rumah " ucap Aisy dari balik pintu.

"iya, sayang" teriak Arsya dari dalam kamar mandi.

Tanpa menunggu lama Aisy segera turun ke bawah untuk melanjutkan aktifitas nya membersihkan rumah, karena Aisyah dan ibu Ami tadi pagi pagi sekali pergi ke rumah saudara bu Ami di Bandung yang akan mengadakan resepsi pernikahan anak mereka sedangkan Aisy dan Arsya akan menyusul saat hari-H karena urusan pekerjaan Arsya tidak bisa di tinggalkan begitu saja.

Setelah menyapu lantai, Aisy memutuskan untuk mencuci pakaian terlebih dahulu karena jika langsung mengepel lantai, nantinya akan kotor kembali apalagi Arsya belum berangkat kerja dan Aisy juga masih ada pekerjaan rumah yang lain jadi Aisy memilih untuk mencuci terlebih dahulu.

"sayang... Kamu di mana,pasangin dasi aku  dulu" seru Arsya.

"iya mas bentar, aku masang timer dulu di mesin cuci" teriak Aisy dari arah kamar mandi belakang.

Setelah memasang timer pada mesin cuci lantas Aisy mencuci tangan nya terlebih dahulu kemudian pergi menghampiri bayi besar nya, yang tak lain adalah Arsya.

"mana mas? Biar aku pasangin dasinya" ucap Aisy saat sudah menghampiri Arsya di meja makan.

Namun Arsya malah menggenggam tangan Aisy dan membimbing nya untuk duduk di kursi sebelahnya dan Arsya sedikit menggeser kursinya agar lebih dekat dengan Aisy. Seperkian detik Arsya hanya diam mengamati wajah Aisy, lalu di elusnya kedua pipi Aisy sebelum ia kecup membuat pipi Aisy merona.

"Kamu kayaknya kurusan deh" ucap Arsya setelah mengakhiri kecupannya, maklum Arsya bila mengecup Aisy seperti mengecup pipi bayi dengan mengusel uselkan bibir dan hidungnya di pipi bakpau Aisy yang menurut Arsya rasa strawberry itu.

"aku dimana kurus nya si mas, ini aku makan banyak terus lho akhir akhir ini" jawab Aisy sembari menutupi pipinya yang semerah tomat dengan kedua tangannya.

"hmmm masa si? Kok aku gak percaya ya, sini coba aku liat peyutnya ndut apa enggak, kalo enggak berarti kamu gak makan banyak" ucap Arsya sembari tangannya menarik baju Aisy.

Plak

Aisy menggeplak tangan Arsya yang suka tidak tahu tempat itu.

"awww sakit sayang" ucap Arsya sembari mengibas ngibaskan tangannya yang Aisy gemplak.

Aisy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang