3. Discent

2K 329 98
                                    

Sejalannya waktu akan ada yang dikorbankan

Dan jika kau tak ingin mengorbankan apapun

Mati saja!

.

.

.

"Jangan perlihatkan wajahmu!" ujar Taehyung dan kemudian mendekat, memasangkan penutup wajah itu dan mengikatnya ke belakang, menyisakan jarak yang amat dekat dengan gadis itu. Taehyung menolehkan kepalanya ke samping, menatap wajah Sujeong intens dan begitupun Sujeong yang kini memandangnya canggung.

Taehyung perlahan sadar, ia mengerjapkan matanya lalu berdehem dan menjauhkan wajahnya, "Pergilah! Dan kembalilah dengan aman!"

"N-ne, a-algeseumnida!" ujar gadis itu dan segera pergi setelah mengambil uang dari Seokjin. Gadis itu terus berjalan sembari memegang dadanya dan berulang kali menghela napas gusar.

"Apa yang terjadi padamu, Ryu Sujeong?"

__The Wind for Dandelion Chapter 3 "Discent"__

"Kenapa gadis itu tak boleh memperlihatkan wajahnya?"

Suara Jiyeon membuat dua orang lain yang berada di sana –Seokjin dan Seunghee sontak menatap Taehyung yang masih mengarahkan tatapannya ke arah gerbang.

"Seunghee-ah, pergilah bersihkan pakaian Jiyeon!" perintah Seokjin lalu kemudian menatap kedua adiknya bergantian.

Taehyung menoleh menatap Jiyeon, ia lalu menghela napas dan masih terdiam tanpa jawaban.

"Aku bertanya, kenapa gadis itu tak boleh memperlihatkan wajahnya? Katakan yang sejujurnya, Kim Taehyung. Apa yang terjadi semalam? Kau menolong gadis itu karena apa? Dan kenapa kau bahkan membawanya pulang? Kau tahu dia seorang dayang tapi kau masih saja membawanya. Apa kesalahan yang dia perbuat di istana?"

"Kalian jangan berdebat di sini! Bicarakan di dalam! Aku juga ingin mendengar penjelasanmu, Taehyung-ah."

Namun kedua orang itu tak mendengar ucapan Seokjin dan masih berdiri saling menatap di sana, membuat Seokjin menghela napas gusar mengingat bagaimana keras kepalanya dua orang di hadapannya ini.

"Ada sesuatu yang ingin aku ketahui tentang gadis itu. Dia... dia mengatakan bahwa dia dikejar karena mendengar rencana selir heebin, tapi dia sama sekali tak mau mengatakannya. Aku menahannya agar dia bisa mengatakannya suatu saat nanti."

"Kau berencana kembali ke istana?" Seokjin bertanya.

Taehyung menggeleng, "Aku tidak berpikir seperti itu, hanya saja... aku penasaran. Aku punya firasat, bahwa selir heebin merencanakan sesuatu yang berbahaya dan licik."

"Bagaimana kalau gadis itu tak akan pernah ingin mengatakannya?"

"Aku akan tetap menahannya hingga ia mengatakannya."

"Wongja!" [putra mahkota!]

"Sudah ku bilang kak, jangan sebut aku dengan panggilan itu!" ia menatap Jiyeon lamat, "Aku hanya ingin minta padamu, jangan bertanya lagi! Jangan membuat gadis itu kesusahan! Geurigeu, nan wongja animnida!" [Dan, aku bukan putera mahkota!]

Taehyung kemudian beranjak pergi meninggalkan kedua saudara angkatnya itu, "Jiyeon-ah..." panggil Seokjin. Lelaki itu menoleh menatap adiknya yang masih memandang kepergian Taehyung, "Lupakan perasaanmu padanya!"

The Wind for Dandelion ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang