Menangkis rindu yang menggebu
Hanya membuatku semakin terhimpit pada dinding rasa yang tercipta
Aku tak bisa untuk tak merindukanmu
.
.
.
Hanya sebuah hati yang meradang maka seluruh tubuh akan merasa. Dan Taehyung merasakannya -teramat, meradang akan luka yang terbentuk tanpa ia tahu bagaimana bisa luka itu muncul. Ryu Sujeong –nama gadis itu senantiasa melintas di pikirannya tanpa aba-aba, mengalir ke dalam darah hingga memompa jantungnya terlalu kuat.Taehyung tak mengerti, mengapa gadis biasa itu mampu mengikis sesuatu yang tak tersentuh oleh orang lain dalam dirinya bahkan dalam waktu yang teramat singkat. Sejak gadis itu memilih untuk kembali ke istana –dengan bodohnya-, ia tak bisa berhenti memikirkannya. Bagaimana nasib seorang Ryu Sujeong dengan rahasia yang amat gelap tersimpan padanya itu? Apa dia baik-baik saja?
Taehyung sekali lagi menghela napas dalam-dalam, menatap langit kamar dengan pandangan tak terdefinisi.
Ia ingin tahu bagaimana gadis itu, namun masalahnya adalah... gadis itu berada dalam tempat yang tak pernah ingin ia pijaki.
__The Wind for Dandelion Chapter 9 "Missing You"__
"Tunggu sebentar!" langkah Sujeong terhenti, ia masih menunduk kepada lelaki itu.
"Ada sesuatu yang Anda inginkan, Yang Mulia?"
"Cicipi makanannya!"
Mata Sujeong membulat, "Apa?"
"Aku katakan, cicipi makanan ini!"
Sujeong menarik napas dalam lalu terduduk di depan hidangan itu, ia melirik sebentar sang raja yang kini menampilkan tatapan, 'Makanlah!'
Sujeong menghela pelan mengambil sumpit dengan ragu, ia mulai mengambil sedikit bagian dari setiap makanan dengan tatapan mata raja yang terus mengarah padanya seakan bersiap menguliti tubuhnya.
"Teteskan racun ini setiap hari ke dalam makanan raja. Sekali dua kali mengonsumsinya tak akan menjadi masalah, namun jika berlangsung selama beberapa hari... bisa saja dalam kurun waktu kurang dari sebulan, raja akan mengakhiri tahtanya. Ingat, lakukan ini setiap saat! Jika tidak, kau akan tahu akibatnya 'kan Ryu Sujeong?"
Ia pun memasukkannya ke dalam mulut, mengunyahnya sejenak sebelum akhirnya kembali mengambil sejumput kecil untuk kembali ia cicipi.
"Saya sudah selesai, Yang Mulia!" ujarnya beberapa saat kemudian.
"Apa kau merasa aneh dengan tubuhmu?"
"Tidak, Yang Mulia!"
Raja mengangguk pelan, "Kau bisa keluar!"
Sujeong kembali membungkuk hormat dan undur diri dari hadapan penguasa nomor satu di negeri itu. Setelah tiba diluar, gadis itu menghela napas kasar merasa bahwa jantungnya hampir saja berhenti.
"Kau benar-benar sudah gila, Ryu Sujeong!"
.
.
.
"Anda tak seharusnya seperti ini! Apa yang terjadi dengan saya, bukanlah urusan Anda!"
"Aku yakin ada sesuatu yang terjadi. Katakan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wind for Dandelion ✅
Fanfiction[HISTORICAL FANFICTION] Kami hanya manusia yang mampu menggoreskan kisah dalam kertas takdir yang telah disediakan oleh Tuhan. Kami bukanlah dewa yang memilih takdir untuk kami jalankan. "Aku telah memilihmu untuk menetap dalam bilik hatiku, maka te...