5. Separated

1.7K 301 62
                                    



Bukankah setiap pertemuan akan ada perpisahan?

Jika itu adanya

Maka biarkan pertemuan ini menjadi kenangan

Yang takkan pernah terlupakan

.

.

.

"Anda mengetahuinya?"

"Ya, aku tahu dimana dia."

Wanita di hadapannya tersenyum, "Dimana dia?"

"Tak akan kuberitahu sekarang,"

"Apa Anda sedang bermain-main dengan saya nona?"

Jiyeon menggeleng dengan senyum tipis yang sangat imut, "Saya tidak suka bermain-main, kau hanya harus mengikuti skenarioku. Bagaimana?"

__The Wind for Dandelion Chapter 5 "Separate"__

Malam semakin larut dengan keheningan yang semakin memuncak, gadis yang kini mengenakan hanbok putih yang biasanya dikenakan saat tidur itu masih terduduk dengan lutut tertekuk. Sungguh, ia tak bisa memejamkan matanya memikirkan kelanjutan nasibnya yang dibayangi oleh ketakutan yang amat besar.

BRAAK

Sujeong –gadis itu sontak menoleh, memandang ke arah pintu. Ia kemudian mengalihkan pandangannya pada Seunghee yang tertidur di sebelahnya. Gadis itu kemudian menarik napas panjang lalu berdiri, ia perlahan melangkah mendekati pintu dan membukanya dengan pelan.

TZANG

Gadis itu mengernyit lalu menoleh ke kiri, menutup pintu rapat dan mengenakan sepatu jerami. Gadis itu mengikuti suara yang ia dengar hingga dirinya tiba di bagian belakang kediaman itu, matanya menangkap sosok Taehyung yang sedang berlatih pedang sendirian.

Sujeong tersenyum tipis, melihat betapa kerasnya lelaki itu berlatih hingga tengah malam seperti ini. Bahkan lelaki itu benar-benar berkeringat di tengah dinginnya malam yang semakin menusuk.

"Apa kau akan terus berdiri di sana?"

Sujeong terpekik kaget, lelaki itu sedang membelakanginya tapi mengapa ia bisa mengetahui keberadaannya. Taehyung perlahan menoleh menatap gadis dengan hanbok putih dan rambut terurai itu, sekali lagi... entah mengapa ia bahkan terpesona dengan kecantikan sederhana Sujeong.

"Tuan berlatih semalam ini?"

Taehyung kembali dari keterpakuannya dan berdehem pelan, "Ya, aku selalu melakukannya. Kenapa kau belum tidur?"

Sujeong tersenyum tipis, "Bagaimana bisa saya tidur dengan situasi seperti ini?"

Lelaki itu mengangguk mengerti akan hal itu, Sujeong saat ini berada dalam situasi sulit yang pasti membebani.

"Kau bisa menggunakan pedang?"

Sujeong menggeleng, "Saya hanya bisa menggunakan pisau untuk memasak."

Taehyung terkekeh mendengarnya, "Ingin belajar?"

"Bolehkah?"

"Tentu saja! Kemarilah!"

Sujeong melangkah pelan mendekati Taehyung, lelaki itu menyerahkan pedangnya kepada Sujeong. Gadis itu dengan segera memegang gagang pedang itu.

"Kau tak merasa berat?"

The Wind for Dandelion ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang