14. Two Sun

1.2K 256 70
                                    

Bahkan jika kau menginginkannya

Maka kau harus tahu bahwa

Hanya ada satu matahari di tata surya

.

.

.


"Tapi bagaimana aku bisa menemui dayang Ryu?"

"Sebentar lagi kau akan menemuinya."

Taehyung mendesah pelan lalu menatap lamat gadis yang telah dianggap sebagai kakaknya sendiri itu.

"Jiyeon-ah! Jaga dirimu!"

Jiyeon mengernyitkan dahinya memandang Taehyung heran, "Apa maksudmu?"

"Aku mungkin tak akan bisa menjagamu lagi."

"Kim Taehyung, ka-"

"Aku akan masuk ke istana!"

Jiyeon terkejut namun dengan segera ia menormalkan ekspresinya, "Kau yakin?"

Taehyung mengangguk, "Ini adalah takdirku, mau tak mau aku harus menerimanya."

"Aku mengerti tentang itu, tapi aku merasa kau mengambil keputusan dengan tiba-tiba. Kenapa kau berubah pikiran?"

Taehyung terdiam tak menjawab.

"Mungkinkah... karena gadis itu?"

"Aku harus menyelamatkannya dan menyelamatkan rakyat ini!" dan sekali lagi Jiyeon merasa terhempas jatuh, namun gadis itu berusaha untuk tersenyum.

"Kalau begitu, kau harus baik-baik saja!"

Taehyung mengangguk, "Aku pamit kepada ibu dulu."

__The Wind for Dandelion Chapter 14 "Two Sun"__

"Saya putera mahkota negeri ini, Lee Taehyung."

Keterkejutan banyak pihak kala lelaki dengan pakaian bangsawan itu mengumumkan diri sebagai putera mahkota tentu tak bisa dihindari. Lelaki yang bahkan dianggap telah meninggal delapan belas tahun lalu, tiba-tiba saja datang ke tempat ini tepat disaat penobatan pangeran sebagai putera mahkota.

Taehyung menarik napas dalam lalu mengalihkan pandangannya pada sosok gadis yang kini menatapnya dengan ekspresi yang hampir sama dengan orang-orang yang berada di tempat ini.

"Jika kau tak bisa keluar, maka aku yang akan masuk. Tak apa, aku hanya ingin kau baik-baik saja di sisiku."

"APA-APAAN INI!" suara teriakan selir heebin kini mengundang kegaduhan kecil, beberapa menteri yang berada di fraksi barat kini berdiri hendak mengajukan protesnya kepada Yang Mulia raja.

"Yang Mulia, ucapan lelaki ini sangatlah tidak masuk akal. Putera mahkota telah meninggal delapan belas tahun yang lalu akibat sakit yang amat parah."

Disaat para menteri mempertanyakan keberadaan lelaki itu, pangeran hanya menatap lelaki itu tajam, ingatannya seolah tertarik pada suatu kejadian yang pernah ia lewati. Tangan pangeran tiba-tiba saja terkepal erat dengan gigi tampak bergemeletuk, "Dia... lelaki waktu itu," dan seketika itu ia sadar bahwa tujuan lelaki itu bukan hanya untuk kembali pada tahtanya tapi untuk mengambil Sujeong darinya.

"YANG MULIA!"

Sekali lagi teriakan desakan itu menggelegar, mendesak Raja menindak lanjuti apa yang lelaki di tengah tempat itu lakukan.

Yang Mulia Raja menarik napas dalam lalu berdiri di singgasananya, menatap Taehyung lamat lalu tersenyum tipis, "Selamat datang kembali, putera mahkota!"

The Wind for Dandelion ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang