17.Pernikahan

19.2K 777 35
                                    

Ok, ini buat kalian para readers yang setia nungguin cerita aku di update. Yuuk langsung ajaa baca.

Kuuuy_ 👇👇👇

Pernikahan adalah ikatan sakral. Ikatan yang akan terjalin oleh kaum Hawa dan Adam. Ikatan yang telah di gariskan dalam takdir hamba Allah. Tak akan pernah ada kesalahan dalam rencananya yang indah. Percayakan semuanya pada Allah. Allah akan mengatur segalanya sedemikian rupa. Dan akan ada akhir bahagia di balik rencana terdahsyat-Nya.

*****

Kanaya

Setelah sholat shubuh aku bersiap-siap untuk melangsungkan kad nikah. Sudah ada seorang perias khusus yang dikirimkan tante Fida ke rumahku. Akad nikah akan dilaksanakan di rumah kecilku seperti permintaanku. Aku ingin memiliki kenangan di rumah ini. Kenangan yang berharga, sebelum aku tinggal di rumah suamiku.

Dua jam lebih lamanya aku di rias. Segala macam make up yang belum pernah aku sentuh hari ini aku pakai. Mulai dari eyes shadow, blushon, sampai bulu mata harus aku pakai. Rasanya sangat berat di wajahku. Aku mewanti-wanti si perias agar make up yang ia terapkan kepadaku tidak teralu tebal dan mencolok, karena aku sangat tidak nyaman. Aku tidak begitu menyukai riasa. Tapi memang seperti inilah menjadi seorang pengantin.

Akad nikah akan dilaksanakan jam sembilan pagi. Anisya, Dini dan Safira sudah datang ke rumahku sejak aku masih dirias. Mereka menemaniku, karena kebetulan hari ini adalah weekend.

"Kamu cantik sekali Kanaya."

"Subhanallah, kamu begitu Anggun."

"Adnan pasti akan terpesona olehmu."

Berbagai pujian menghujaniku. Entah sudah semerah apa pipiku, meski tertutup blushon pasti akan sangat ketahuan jika aku malu. Aku benar-benar malu.

Waktu akad semakin dekat, semua orang sudah berkumpul. Penghulu dan wali hakimpun sudah datang. Tinggal menunggu kedatangan keluarga Adnan.

"Nak, keluarga Adnan sudah datang!" Ujar ibu.

Seketika badanku mengeluarkan keringat dingin. Jantungku berdegup kencang. Perasaan apa ini ya Allah.
Belum pernah aku mengalami hal seperti ini.

"Kak, ayo kedepan. Akad akan dimulai!" ujar Riris.

Riris menggandeng tanganku menuju ruangan Akad. Aku duduk tepat di sebelah Adnan. Detak Jantungku semakin tak teratur. Wajahku mulai memucat.

"Ananda Kanaya Asara Amalia, apakah anda bersedia menikah dengan saudara Althafaris Adnan?" Tanya penghulu.

"Insyaallah besedia," jawabku.

"Saudara Adnan, apakah anda sudah siap menikahi ananda Kanaya?"

"Insyaallah siap," jawab Adnan

"Baiklah kalau begitu kita mulai."

"Bismillaahirrahmaanirrahiim"

SAUDARA  ALTHAFARIS ADNAN FIANSYAH BIN AHMAD  FIANSYAH
SAYA NIKAHKAN DAN SAYA KAWINKAN ENGKAU DENGAN  ANANDA KANAYA ASARA AMALIA BINTI FADLY FABRIAN DENGAN MASKAWIN BERUPA  SEPERANGKAT ALAT SHOLAT DAN UANG 10 JUTA RUPIAH  TUNAI.

SAYA TERIMA NIKAHNYA DAN KAWINNYA KANAYA ASARA AMALIA BINTI FADLY FABRIAN
DENGAN MASKAWIN SEPERANGKAT ALAT SHOLAT DAN UANG 10  JUTA RUPIAH TUNAI.

"Bagaimana para saksi ?"

"SAH!"

"SAH."

"SAH!"

JODOH DI USIA MUDA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang