Terkadang kritikan terucap dari mulut seseorang itu tak selalu menyakitkan. Bahkan akan membuat kita berubah menjadi lebih baik.
****
"Bukankah kamu seorang muslim, lalu kenapa kamu tidak memakai baju yang sepantasnya seperti yang di ajarkan agamamu??"
Kata-kata itu terus terngiang di pikiran Kanaya. Tak pernah ia duga, kalau akan ada orang yang mengkritiknya dalam berpenampilan. Di jaman modern seperti ini, jarang sekali ada orang yang memberi kritik untuk hal baik. Bahkan orang tuanya pun tidak pernah mengkritik penampilannya. Toh nyatanya mereka selalu sibuk dengan urusan masing-masing.
Selama ini Kanaya memang selalu mengerjakan sholat lima waktu, puasa, mengaji. Tapi tidak untuk berhijab, ia tidak pernah mengenakan jilbab saat di luar rumah, apalagi di dalam rumah. Eiits ... salah. Kanaya hanya memakai jilbab saat mengaji dan sholat tentu. Sudah menjadi kebiasaan Kanaya tidak memakai jilbab. Kedua orang tuanya juga pernah menyuruhnya memakai jilbab, tapi Kanaya sama sekali tidak menggubrisnya. Ia hanya perduli dengan ucapan orang lain, mungkin itulah sifat buruk yang Kanaya miliki.
Dia berdiri di depan cermin, melihat penampilannya dari bawah sampai atas. Celana hitam selutut dengan baju lengan tiga perempat berwarna peach. Ia terus melihat penampilannya berulang kali. Dan kejadian itu terus berputar di kepala Kanaya.
"Aku harus berubah, aku harus merubah caraku berpakaian." Ia berbicara pada diri nya sendiri. Keinginan itu terlintas begitu saja di kepala Kanaya. Rasa keyakinan yang mulai muncul dari dirinya untuk memakai jilbab. Kanaya segera mengambil beberapa uang tabungan yang ia punya. Mengumpulkan semua uangnya menjadi satu. Jumlahnya sekitar dua ratus ribu. Ia seger mengambil tas dan berlari keluar untuk pergi membeli sesuatu.
"Mau kemana kamu Kanaya?" Ibu Kanaya langsung bertanya saat melihat Kanaya berlari kecil menuju keluar rumah.
"Keluar sebentar bu," jawabnya sambil memutar badan menghadap ibunya. Kanaya bahkan lupa kalau dia belum meminta izin pada ibunya."Jangan lama-lama, nanti Ayahmu marah."
" Dan hati-hati!" Ibu Kanaya berpesan kepada Kanaya untuk yang kesekian kali. Sudah menjadi hal wajar saat seorang ibu terlalu mengkhawatirkan anaknya.
"Ya," jawab Kanaya singkat. Dan segera pergi meninggalkan rumah.
***
Sampailah Kanaya di sebuah toko kecil. Toko pakaian yang berada di pinggir jalan. Ia segera memilih beberapa pakaian muslim serta jilbab. Bukan pakaian syar'i yang ia beli. Hanya sebatas celana panjang dan setelan yang senada serta jilbab segiempat. Mungkin baju itulah yang akan menjadi pilihan Kanaya untuk ia berubah. Setelah selesai ia segera ke kasir dan membayarnya kemudian pulang ke rumah.
Sesaimpainya di rumah Kanaya langsung ke kamar dan mencoba baju yang ia beli toko tadi. Celana kulot hitam dengan garis berwarna tosca, kaos polos lengan panjang dengan warna hijau tosca dan kerudung hitam. Kemudian ia duduk di depan cermin termenung. Melihat dirinya sendiri di depan cermin sambil mengadahkan wajahnya di telapak tangannya.
(Hanya ilustrasi)
Menakjubkan ... !!
Seorang lelaki yang tak sengaja menabraknya bisa membuatnya berubah. Mungkin memang inilah yang harus terjadi. Cepat atau lambat Kanaya harus berubah. Meski awalnya itu karena seseorang yang menyindirnya."Mulai sekarang aku akan mengenakan jilbab, tak peduli apapun yang dikatakan orang lain tentangku ataupun tentang aib keluarga besarku. Toh, itu bukan kesalahanku," pekik Kanaya mantap.
Itulah seharusnya yang ia lakukan. Toh berhijab memang sudah perintah mutlak yang Allah berikan. Seperti firman-firmannya dalam Al - Qur'an.
"Katakanlah kepada wanita-wanita beriman : 'Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka dan jangan lah mereka menampakkan perhiasan mereka, kecuali yang (biasa) nampak dari nya." {QS .AN -NUUR 31 }
Hai Nabi, katakan lah kepada istri- istri-mu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendak lah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka tidak di ganggu. Dan ALLAH Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. " {QS AL - AHZAAB : 59 }.
Itulah firman-firman Allah, yang jelas dikatakan di dalam Al - Qur'an .
Kemudian Kanaya berdiri dari tempatnya duduk kemudian ia berjalan menuju pintu dan memutar kenop pintu dengan mengucap basmalah. Ia ingin pergi ke ruang tamu yang juga berfungsi sebagai ruang keluarga.
Daaaaannn ....
"Ya ampun ... apakah itu kamu kak?? Sungguh kakak sangat berbeda dan sangat cantiik," ujar Riris
"Kamu sangat cantik nak. Sungguh ini keputusan terbaikmu dan ibu sangat mendukungmu. Meski ibu tidak menyangka kau akan mengenakan jilbab," ucap ibu Kanaya. Sementara ayahnya hanya tersenyum dan mengelus serta mencium pucuk kepala Kanaya.
Kanaya hanya diam dan tersipu malu mendengar pujian dari adik dan kedua orang tuanya. Hening mengisi ruangan, namun senyum terus mengembang. Kanaya memberanikan diri mengucapkan keputusannya kepada keluarga besarnya.
"Aku akan mengenakan jilbab mulai sekarang dan selamanya. Juga saat aku sekolah. Jadi apakah ayah dan ibu mau mengganti seragam sekolahku yang pendek dengan yang panjang ???" ujarku dengan awal yang ragu namun semakin lama apa yang aku ucapkan semakin penuh dengan keyakinan.
"Tentu saja, kenapa tidak?" Ayah Kanaya langsung menyahut. Bahagia, sangat bahagia, itulah yang saat ini Kanaya rasakan. Kanaya berlari kecil ke arah ayahnya dan memeluk aayahnya. Ibu dan Riris ikut mendekat, mereka semua berpelukan. Sungguh kebahagiaan yang sederhana.1
~Semoga suka~
Thank kyu
Salam maniz
♡♡Ayin♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOH DI USIA MUDA (Revisi)
SpiritüelCover by : @Eziall Seorang gadis SMA yang mempunyai banyak mimpi harus rela mengubur mimpinya hanya karena sebuah perjodohan. Perjodohan yang terjadi karena kematian ayahnya. Tak bisa menolak dan membantah . Hanya bisa merutuki semua nasibnya . Buru...