16

145 6 0
                                    

Keysa sedang duduk dibalkon hotel kamarnya melihat indahnya kota Aussie jika terlihat dimalam hari.

Angin bertiup kencang menemani Keysa sendirian,bintang bintang menyinari gelap nya ia sendirian dimalam hari.

Keysa sedang duduk memangku buku diary yang baru saja ditulis.

"Aku harus kuat" batin Keysa menguatkan dirinya.

"Keysa sayang,where are you?" Teriak Anata mencari anaknya.

Keysa menoleh kebelakang dan melihat Anata sedang mencarinya di toilet.

"Aku disini mah" Keysa mengadahkan tangannya dan Anata melihatnya saat ia sudah keluar dari toilet.

Anata berjalan menghampiri Keysa dan ikut duduk di samping anaknya.

"Key ayo kita keRumah sakit sekarang" Anata menggenggam tangan Keysa erat.

Keysa tersenyum manis dihadapan Anata dan sebenarnya ia sangat takut dengan ini.

Anata melihat wajah takutnya Keysa,Anata sangat mengerti perasaan Keysa sekarang.

Keysa pun berjalan untuk mengambil jaket polos berwarna putihnya dan hanya beralas flat shoes hitam dan mereka berdua pun keluar dari hotel dan masuk kedalam taksi yang didalamnya sudah ada Hendra.

Sesampainya.

ia melangkahkan kakinya masuk kedalam ruang periksa yang didalam sudah berisi suster dan dokter.

"Hai Keysa,silahkan berbaring ya saya akan periksa dulu tentang penyakit kamu" ucap dokter Irwan menutupi mulutnya dengan masker.

Keysa berbaring dan dokter sudah mulai memeriksakan tentang penyakit Keysa.

***
Dokter Irwan mempersilahkan kedua orang tua Keysa duduk dihadapannya diruang dokter.

"Maaf Bu kalau saya boleh tau sejak kapan ia mempunyai penyakit itu?" Ucap dokter menatap keduanya meminta jawaban.

Hendra dan Anata menatap sekilas berbarengan mereka saling menatap satu sama lain.

"Sejak dia masuk SMA wan" ucap Hendra cepat dan memang mereka Berdua sudah berteman sejak mereka kecil.

Dr.Irwan menggangguk dan mulai menuliskan tulisan dibuku tulisnya.

"Begini ndra jadi penyakit Keysa sudah stadium 3 jadi mau tidak mau tumor otak dan kanker paru paru yang didalam tubuhnya harus segera diatasi,kalau tidak akan berakibat fatal untuknya dan mungkin belum sekarang tapi lusa ia akan segera dioperasi silahkan dipertimbangkan dulu" ucap Dr.Irwan memasang wajah ikut sedihnya ketika melihat Anata sudah menangis di sandaran Hendra.

Kedua orang tua itu menganga tak percaya ketika segitu parahnya penyakit yang didalam tubuh anaknya,mereka berdua terpuruk mendengarnya.

Dan ada yang mendengarkan pembicaraan mereka dari bilik pintu itu dan ternyata Keysa.

Setelah Keysa mendengarkan itu ia langsung berlari ke toilet ia memandang wajahnya dari kaca yang pucat dan mulai mengurus.

"Kenapa ini harus terjadi denganku?" Keysa menjambak rambutnya sendiri dan tangannya pun juga sudah banyak rambut yang rontok karena jambakan darinya.

Keysa menangis sejadi-jadinya ia sangat terpuruk karena penyakit nya ini,keysa tak menyangka bahwa ia akan seperti ini.

Keysa terduduk dibawah wastapel ia menelusupkan kepalanya di lipatan kedua tangannya.

Ia sangat terpuruk sekarang ia tak tau apa bisa melawan penyakitnya ini,dan apakah ia bisa BERTAHAN HIDUP?

***
Keysa terduduk diranjang kasur hotelnya sendiri ia tidak akan mau ada yang menemani walaupun itu kedua orangtuanya sekalipun.

Ya,ia setelah dari rumah sakit ia kabur ke hotelnya dan juga sudah menelpon kedua orangtuanya bahwa ia sudah pulang duluan.

Ia terdiam memikirkan kejadian tadi ia meneteskan air matanya,ia menangis dengan diam karena ia sudah cape menangis sejadi-jadinya tadi.

Keysa mengambil buku diary nya yang berada dinakas sampingnya.

Ia menuliskan semua pikirannya sekarang.

My dear.

Aku tak tau sampai kapan aku bisa bertahan hidup melawan penyakitku ini.

Tapi aku tidak akan menyerah begitu saja.

Aku yakin aku akan sembuh.

Keysa dianova.

Keysa langsung menghapus air matanya dan ia tersenyum saat membaca tulisan nya tadi.

Ia menaruh bukunya kembali dinakas dan tiba tiba lagu The lazy song terdengar dari ponselnya Keysa pertanda bahwa ada yang meneleponnya.

Terlihatlah nama yang tertera disana dari Kitty Vidcall.

Keysa tersentak dan langsung terburu merapikan rambutnya yang berantakan dan memoleskan bagian matanya yang sembab agar tak terlihat oelh sahabatnya.

"Hai guys?" Ucap Keysa sambil mengangkat tangannya kekanan kiri.

Kitty Via dan Jio menyengir dan membalas lambaian tangan Keysa.

"Ih Keysa cepat pulang dong kita bertiga kangen kamu tau" ucap Kitty sambil memanyunkan bibirnya dan Via Jio menggangguk saat mendengar ucapan Kitty.

Keysa tersenyum dan tertawa saat melihat ekspresi lucu wajah Kitty.

"Iya nanti juga aku pulang kok,baru aja kemarin aku sampe sini,kalian Tau gak sih cowok disini ganteng ganteng loh pada mau gak nanti aku bawain aku masukin yang banyak di koper hahaha" ucap Keysa yang dibalas tawaan juga dari ketiga sahabatnya itu.

Tawa mereka terhenti mereka sama sama menghela nafasnya karena lelah tertawa tadi.

"Eh Key btw kamu kayaknya kurusan deh itu pipi kamu tirus gitu,emangnya kamu gak dikasih makan disana?" Ucap Jio sambil menunjuk layar handphonenya yang menunjukkan pipi Keysa.

Keysa jadi memegang pipinya dan takut terlihat wajah pucatnya tapi ia menoleh sebentar ke cermin tapi tidak.

"Enggak enak makanan disini enakan juga di indo makanya aku jadi jarang makan deh"ucap Keysa memanyunkan bibirnya.

Jio tersenyum lucu saat Keysa memanyunkan bibirnya.

Kringggg....

"Eh udah dulu ya key,bel istirahat sudah selesai dah muachhhh" Kitty memberikan Kiss bye nya dan mematikan sambungan teleponnya.

Keysa tersenyum senang karena ia sudah lega menghilangkan rasa kangennya dan sudah hilang juga pikiran yang tadi karena vidcall bersama ketiga sahabatnya tadi.

Keysa bersyukur karena mempunyai sahabat yang perhatian dengannya dan selalu ada suka maupun duka.

Ia bahagia mempunyai sahabat seperti mereka yang lucu lucu.

Hari pun sudah mulai malam Keysa menguap mengantuk ia pun tiduran dan menarik selimutnya hingga sampai dada.

Ia pun tertidur lelap seperti tanpa beban.

***
Hay❤

Jadi Keysa baru tau penyakit sekarang karena waktu ia diRs di indo ia tidak diberi tahu soal penyakitnya pada kedua orang tuanya melainkan Mamahnya hanya menyuruhnya meminum obatnya saja tanpa byk bertanya,dan baru sekarang juga ia tau karena menguntit.

DIARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang