29

177 8 0
                                    

Keysa dan keluarga sedang menuju rumah sakit ia izin dulu untuk tidak bersekolah sekarang dan sahabatnya kemarin bilang kalau ia akan ikut izin untuk menemani Keysa operasi tapi dihalang oleh Keysa ia tidak mau sahaabtnya ketinggalan pelajaran dan ia bilang temui nya saat pulang sekolah ketiga sahabatnya sempat Keukeh untuk menemani Keysa,tapi Keysa juga tetap Keukeh menghalanginya akhirnya pun mereka bertiga mengalah.

Keysa dan keluarga sudah sampai dirumah sakit Keysa memasuki ruang operasi dan memakai baju pasien yang warna ijo ijo itulah.

Perasaanya sangat gelisah ia takut kalau operasinya tak berjalan lancar.

Tapi ia menjadi tak gelisah lagi saat sebelum masuk keruang operasi Anata bilang 'kamu harus kuat key,kita berdua selalu temani kamu disini' itulah ucapan Anata sebelum Keysa masuk ruang operasinya.

Anata agak gelisah juga diluar ia sudah menunggu 30mnt tapi lampu operasi belum juga mati ia memeluk Hendra dari samping.

1jam operasi nya belum juga usai dan ditunggu lagi 15mnt lagi lampu ruang UGD mati.

Anata dan Hendra langsung berdiri dan menatap pintu UGD itu menunggu dokter keluar.

Dokter pun keluar bersama suster yang membawa alat operasi tadi.

Suster pun pergi.

"Dok gimana keadaan anak saya?" Tanya Anata sambil menatap serius kedokter.

"Silahkan keruangan saya" dokter berjalan dan diikuti oleh kedua orang tua Keysa.

Dokter duduk di kursinya begitupun Anata dan Hendra ia ikut duduk di hadapan dokter.

"Maaf Bu Operasinya tidak berhasil dan pasien koma saya tidak tahu ia akan bangun kapan,sesuai kemauan diri pasien"

Anata menangis ia berada dipelukan Hendra sekarang.

Anata sangat terpuruk mendengar kabar anaknya semakin tidak membaik,ya memang tidak akan ada yang tau karena hanya Author yang tau.

Anata berjalan keluar dengan Hendra ia masih menangis dalam dekapan suaminya ia menatap anaknya dari luar yang banyak selang infus.

Anata mengelus kaca pintu seolah ia sedang mengelus pipi Keysa.

Tiba tiba ketiga sahabatnya datang dan Anata segera duduk dan menghapus air matanya.

"Tante gak usah nutupin kayak gitu kita semua udah tau tentang Keysa dia yang bilang ke kita dan dia minta maaf gitu ke kita tante,Keadaan Keysa sekarang baik aja kan Tante?" Ucap Via sambil memegang kedua tangan Anata dan matanya mulai berkaca-kaca karena Anata terlihat terpuruk sekarang membuat Via dan lainnya juga ikut sedih.

Anata diam dan semakin menangis mendengar sahabatnya Keysa bilang kalau Keysa meminta maaf kepadanya dan itu artinya kata perpisahan.

Tapi segera Anata tepis pikiran itu anaknya pasti selamat dan anaknya itu kuat.

Via Kitty dan Jio akhirnya duduk saja didepan ruang Keysa semua hening hanya ada suara sesenggukan Anata.

Dokter menghampiri mereka saat dokter sudah memeriksa kembali keadaan Keysa barusan.

"Pasien sudah siuman dan jika ada yang ingin masuk dipersilahkan tetapi memakai baju steril dan masuk satu persatu,dimohon tidak ada yang gaduh didalam" ucap dokter membuat semuanya berdiri.

Akhirnya Anata duluan yang masuk saat ia sudah diberi baju steril oleh suster dan memakainya.

Dibukanya pintu ruang Keysa,dan terdapat Keysa sedang berdiam dan ia menoleh saat pintu terbuka.

Keysa membuka bantuan oksigen nya agar ia bisa berbicara.

Anata sempat melarang Keysa membukanya tapi Keysa tetap Keukeh.

"Mah aku sayang banget sama mamah,mamah gak boleh nangis ya,aku baik baik aja kok,dan aku nitip buku ini ke Jio ya mah" Keysa tersenyum dengan bibir pucat.

"Pasti mamah akan jaga diri,dan kamu harus buktiin kamu itu wanita kuat,bukan lemah" Anata juga membalas tersenyum walaupun air matanya sudah menetes.

Keysa menghapus airmata Anata dan Keysa mengelus pipi anata dengan lembut.

Anata memajukan wajahnya mencium kening Keysa.

Keysa tersenyum saat Anata mencium nya.

Anata pun keluar dan setelah sekian lama yang masuk tinggal Jio lah yang belum masuk.

Jio sudah memakai baju sterilnya ia membuka pintu ruang Keysa memperlihatkan Keysa terbaring lemah yang sedang menoleh kearah pintu.

Jio tersenyum dan menutup pintunya
Ia duduk disamping terbaring nya keysa sambil memegang tangan Keysa.

"Ji,kamu jaga diri baik-baik ya,jaga Via selalu disamping kamu,buat dia bahagia sampai kamu merasa nyaman sama dia,jangan pernah sakiti dia ya,aku sayang kamu Ji" Keysa tersenyum lalu mulai menutup matanya untuk yang terakhir.

Genggaman tangan Jio dan Keysa mulai terlepas,hembusan nafasnya sudah tidak ada lagi.

Jio kaget ia mengguncangkan tubuh Keysa dan meneriaki dokter,dan dokter masuk bersama suster juga.

'please key,jangan tinggalin kita semua,kita semua sayang sama kamu key,terutama aku yang selalu ada disamping kamu yang selalu ada suka maupun duka kamu yaitu sebagai sahabat key,bangun key' gumam Jio sambil menangis melihat Keysa sedang ditangani dokter.

Jio menunggu Keysa dari luar ruangan Anata sedang menangis dipelukan Hendra begitupun juga Kitty dan Via.

Semua menunggu dokter tetapi lama dokter juga tak keluar.

'key mama janji,sesuai permintaan kamu sebelum kamu dioperasi,mama akan selalu lihat kebahagiaan Jio dan Via,lihat mereka sampai dipelaminan,lihat mereka sampai mempunyai keturunan,dan lihat mereka bahagia tanpa beban' gumam Anata.

'nak papa,akan selalu tepati janji, sesuai permintaan kamu papa akan jaga dan lindungi mama seperti papa lindungi keysa' gumam Hendra.

'key aku akan tepati janji,sesuai permintaan kamu sebelum kamu operasi,aku akan selalu bahagia bersama Rian dan juga Aku tidak boleh benci terhadap Via walaupun dulu ia pernah benci denganmu' gumam Kitty.

'key,aku akan selalu tepati janji,sesuai permintaan kamu sebelum kamu operasi,aku selalu bahagia bersama Jio,aku harus menerima kekurangan ataupun kelebihan dari Jio,aku harus bisa menjaga Jio,seperti Jio menjagaku' gumam Via.

'key,aku akan tepati janji sesuai permintaan kamu sebelum operasi,aku gak boleh jadi lelaki brengsek yang cuma bisa nyakitin hati perempuan'

Saat semua menunggu beberapa jam kemudian.

Dokter keluar dari ruangan Keysa semua langsung berdiri dan menatap serius ke dokter yang sedang menghela nafasnya dan memasang wajah tak diinginkan semuanya yang ada disini.

"Maaf,saya sudah berusaha semaksimal mungkin tapi pasien tak terselamatkan"

Semua langsung melongo dan  menangis histeris.

***

DIARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang