[Re-Publish] Pt. 08

1.5K 137 0
                                    

Author POV

Sudah beberapa jam setelah Sehun dan Irene mengambil sample DNA. Mereka bersama dengan orangtua Sehun dan Jongin menunggu di lorong rumah sakit.

Gelisah. Satu kata yang sekarang terlukis jelas di wajah mereka kecuali Irene, yang terkadang mengeluarkan smirknya melihat ketegangan Sehun.

Ceklek...

Pintu laboratorium rumah sakit terbuka. Seorang dokter keluar dengan hasil tes DNA sontak membuat semua orang berdiri dari duduknya.

"Ini hasil tes DNAnya dan hasilnya positif." Dokter itu mengulurkan hasil tes tersebut pada Sehun. Membuat semua orang terdiam.

"Sehun... k-kau!" Pekik orangtua Sehun seraya beranjak pergi meninggalkan Sehun, Irene dan Jongin dengan kekecewaan dan amarah.

"Ba-bagaimana mungkin..." Sehun masih memegang hasil DNA tersebut tak percaya.

"Apa sekarang kau yakin? Ini adalah anakmu. Anak kita Sehun-ah..." Irene menggenggam tangan Sehun. Namun Sehun langsung menghempaskannya.

"Ayo hyung kita pulang..." Sehun berjalan lebih dulu, dengan tatapan yang masih lesu tak percaya. Meninggalkan Irene yang sekarang tersenyum puas dengan permainannya.

---

Sesampainya di rumah. Sehun dan Jongin berjalan menuju ruang keluarga. Disana orangtua Sehun sedang terduduk dengan emosi yang bercampur aduk.

"Aku sudah menelepon keluarga Kwon. Malam ini aku akan kesana, meminta maaf pada mereka, menjelaskan ini semua, dan membatalkan perjodohanmu." Ayah Sehun berdiri dari tempat duduknya namun Sehun langsung berlutut tepat di depan ayahnya.

"Maafkan aku ayah... Kumohon jangan batalkan pernikahanku. Aku sangat mencintai Jennie." Air mata Sehun tak terbendung lagi.

"Aku membatalkan perjodohanmu, bukan pernikahanmu. Karena kau akan menikah dengan Irene wanita jalang itu!" Bentak Tuan Oh pergi meninggalkan Sehun, Jongin, dan Ny. Oh.

"Sehun-ah ibu sangat kecewa denganmu." Ny. Oh pergi mengikuti suaminya.

"Hyung... apa yang harus aku lakukan? Aku merasa sangat hancur. Jennie pasti akan sangat membenciku. Aku tak ingin kehilangan Jennie..." Jongin memeluk Sehun yang sekarang menangis frustasi.

"Kau harus jadi pria bertanggung jawab Sehun-ah. Aku yakin jika Jennie adalah jodohmu. Dia pasti akan kembali. Dan semua cobaan ini akan berakhir." Jongin mempererat pelukannya.

---

Sebuah mobil terparkir di depan teras keluarga Kwon. Seorang pria dan wanita paruh baya keluar dari mobil tersebut. Tuan dan Ny. Oh.

"Kalian sudah tiba? Mari masuk calon besanku." Sambut Tuan Kwon menuntun mereka masuk.

Mereka duduk di ruang tamu ditemani oleh Ny. Kwon dan tentunya Jennie.

"Kami kesini ingin meminta maaf." Tuan Oh membuka pembicaraan.

"Apa maksudnya? Minta maaf? Ada apa ini?" Tanya Ny. Kwon seraya terkekeh.

Tuan Oh kemudian mulai menjelaskan. Senyum di wajah Tuan dan Ny. Kwon mulai pudar. Dan air mata mulai keluar membasahi pipi Jennie.

"Sekali lagi kami memohon maaf..." Tuan Oh dan istrinya menunduk sembilan puluh derajat.

"Kalian pasti bohong bukan? Ini tak mungkin!" Jennie berlari menuju kamarnya sambil menangis. Meninggalkan para orangtua.

Dia mengambil ponselnya di nakas yang ternyata berbunyi sedari tadi. Dari Sehun, sudah puluhan kali Sehun mencoba meneleponnya. Dan kini Jennie akhirnya mengangkatnya.

First And LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang