[Re-Publish] Pt. 15

1.4K 129 1
                                    

Author POV

Waktu berjalan dengan cepatnya, meninggalkan berbagai kenangan manis bahkan pahit dari kehidupan.

"Jendeuki, ini semuanya sudah siap." Ucap Krystal menyerahkan sebuah daftar pada Jennie.

"Aku tak menyangka, sebentar lagi kau akan meninggalkanku." Ucap Krystal membuat Jennie terkekeh.

"Aku tak akan meninggalkanmu. Aku akan tetap disisimu." Jawab Jennie seraya memeluk sahabatnya itu.

"Tetap disisiku!? Tiga hari lagi kau akan menyandang gelar Ny. Nam yang tersohor. Mana mungkin kau akan bersamaku, kau pasti akan sibuk dengan pertemuan yang biasa di lakukan nyonya besar." Ucap Krystal yang membuat Jennie tertawa lepas.

"Kau ini, di hatiku kau memiliki tempat paling istimewa." Jawab Jennie membuat Krystal mengulas senyum.

"Hey girls!" Seseorang memanggil mereka yang kini melihat ke arah suara tersebut, seorang gadis berlari ke arah mereka seraya melambaikan tangannya.

"Tiffany!" Pekik Jennie dan Krystal serempak.

"I miss you so bad, girls." Tiffany memeluk keduanya satu persatu.

"Kenapa kau baru datang sekarang? Setelah semuanya sudah siap, huh?" Ucap Krystal datar yang di balas dengan cengiran khas Tiffany.

"Sorry, ada sedikit masalah yang harus kuselesaikan di Milan." Jawab Tiffany membuat Krystal dan Jennie menghela nafas.

"Dasar, pembuat masalah." Jawab Jennie seraya tersenyum.

"Mana Joo Hyuk oppa?" Tanya Tiffany seraya melihat kesana kemari menelusuri ballroom, mencari keberadaan pria itu.

"Sudah seminggu dia belum kembali dari London. Dia bilang ada pekerjaan penting." Jawab Jennie membuat Tiffany mengangguk tapi beda halnya dengan Krystal yang wajahnya berubah sendu.

"Aku permisi dulu. Badanku benar-benar sakit, aku ingin istirahat." Ucap Krystal seraya meninggalkan kedua gadis tersebut dari ballroom menuju ruang tunggu pengantin yang akan digunakan Joo Hyuk nantinya.

Krystal langsung masuk dan mengunci pintu ruangan tersebut dan segera meraih ponsel di saku celananya.

Ia mencari kontak seseorang dan segera meneleponnya.

"Halo?"
.
.

"Bagaimana keadaannya?"
.
.

"Masih belum membaik nona, tapi tuan sudah sadar."
.
.

"Aku akan ke London. Aku berangkat dua jam lagi, bisakah kau menjemputku?"
.
.

"Baik nona."

Setelah berbicara dengan seseorang di seberang sana Krystal langsung memutuskan telepon dan bergegas keluar ruangan tersebut.

Ia melihat situasi, memastikan tidak ada Jennie ataupun Tiffany. Lalu, ia bergegas menuju lift dan menekan tombol lantai paling atas gedung tersebut.

Disana sudah terdapat helikopter pribadinya.

"Ayo, kita ke bandara sekarang!" Ujar Krystal pada pilot helikopter pribadinya.

Setelah sampai di bandara Krystal bergegas memasuki pesawat pribadi ayahnya, dan segera berangkat menuju London.

Krystal POV

Perasaanku sudah tak karuan. Semuanya seakan berada di tanganku, semua keputusan besar yang akan mengatur semua jalan cerita ini.

Berjam-jam aku berada di pesawat akhirnya aku tiba di London. Aku segera turun dari pesawat dan berjalan dengan tergesa menuju mobil van hitam yang sudah menungguku.

First And LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang