Author POV
Malam ini seperti biasa, keluarga kecil Sehun berkumpul di ruang kerja Sehun.
Sehun yang berkutat dengan berkas-berkasnya di meja kerja kebesarannya. Sedangkan Sean menyelesaikan PRnya ditemani Jennie yang sedang memangku Silvio yang sudah tertidur.
"Sudah selesai." Ucap Sean sambil menyerahkan PRnya pada Jennie.
"Coba hitung ulang yang ini. Kau masih keliru." Jawab Jennie sambil menunjuk soal matematika Sean yang membuat mata bocah itu menyipit.
"Apa soal itu terlalu susah nak?" Ucap Sehun menghampiri keluarga kecilnya di sofa ruang kerjanya seraya meraih Silvio yang tertidur di dekapan Jennie.
"Tidak, aku pasti bisa menyelesaikannya. Ayah tenang saja, percayakan semuanya padaku." Jawab Sean sambil menunjuk-nunjuk dirinya bangga.
Tok... Tok... Tok...
"Permisi tuan dan nyonya, diluar ada tamu untuk anda tuan." Ucap seorang pelayan dengan sopan membuat Sehun dan Jennie saling bertatapan bingung. Siapa yang bertamu malam-malam begini?
"Baiklah, aku akan segera kesana." Ucap Sehun sambil mengembalikan Silvio pada Jennie dan berlalu pergi.
"Sean-ah coba Ibu lihat sayang." Ucap Jennie mengecek tugas Sean.
"Bagus, ini jawaban yang tepat. Sekarang, ayo kita pergi tidur besok kau harus pergi sekolah." Lanjut Jennie yang dijawab anggukan oleh Sean.
Sambil menggendong Silvio yang tertidur Jennie menuntun Sean yang sedari tadi menguap menuju kamarnya. Kamar Sean dan Silvio berbeda tapi saling terhubung oleh sebuah pintu.
Sehun juga memasang alat di dekat tempat tidur Sean dan Silvio yang tersambung ke kamar Sehun dan Jennie. Alat itu akan mengirimkan suara, untuk berjaga-jaga jika kedua putra mereka itu menangis.
Setelah mengantar Sean dan Silvio tidur Jennie turun menuju ruang tamu. Disana Jennie mendapati Sehun sedang berbicara dengan seorang pria yang merupakan rekan kerjanya. Kang Seung Yoon.
"Whoa, ada Ny. Oh." Ucap Kang Seung Yoon saat melihat kehadiran Jennie.
"Aisshhh.. Biasanya kau memanggilku Jendeuki, kenapa sekarang memanggilku begitu." Ucap Jennie terkekeh.
"Kalau begitu aku pamit. Aku harus menemui seseorang." Jawab Kang Seung Yoon seraya berdiri diikuti Sehun dan Jennie yang memang sedari tadi berdiri.
"Apa gadis dari Thailand itu?" Tanya Sehun sambil menatap Kang Seung Yoon menggoda.
"Kau harus segera menikahinya, kau beruntung mendapatkannya. Jika kau membiarkannya terus dia bisa diambil pria lain." Ucap Jennie sebelum Kang Seung Yoon sempat berbicara.
"Tenang saja... Dia tidak akan pergi menjauh dariku. Ayah dari anak yang dikandungnya." Jawab Kang Seung Yoon santai.
"Dia hamil? Heol! Nafsumu lebih tinggi dari tanggung jawabmu ternyata." Ucap Sehun yang sama-sama menggelengkan kepalanya dengan Jennie.
"Tenang saja, setelah ia melahirkan aku akan menikahinya dan segera memberikan adik untuk anak pertamaku." Jawab Kang Seung Yoon masih dengan nada santainya.
"Kalau begitu, aku pergi kau tahu kan ibu hamil tidak bisa lepas dari suaminya. Dia membutuhkanku sekarang. Bye..." Lanjut Kang Seung Yoon melenggang pergi meninggalkan kediaman Sehun.
"Yeobo, apa pikiran kita sama?" Tanya Sehun sambil melihat ke arah Jennie yang sekarang melihatnya.
"Dia gila!" Ucap mereka serempak lalu pergi menuju kamar mereka.
---
Di tempat berbeda, Irene sedang terduduk di sofa apartemen barunya di Seoul.
"Jadi? Kau sudah menyiapkan rencana apa? Kau adalah penentu cerita ini. Jadi pikirkan baik-baik." Ucap Seulgi duduk di sampingnya.
"Tenang saja. Aku sudah menyiapkan rencana yang akan memporak-porandakan semuanya, membuat kembalinya aku di dalam cerita bahagia ini lebih berkesan." Jawab Irene sinis.
●●●●●
HOPE YOU LIKE IT
WARNING TYPO!
KAMU SEDANG MEMBACA
First And Last
Fanfiction"Aku tidak bisa kembali padamu. Itu tidak akan mungkin, kaulah yang menentukan takdir kita dulu. Sekarang, pertanggung jawabkan itu, jika kau merasa sebagai laki - laki." ~ Kwon Jennie~ "Tidak bisakah kita memulainya dari awal? Aku tahu ini berat, t...