Author POV
Mobil Sehun terparkir di teras depan rumahnya. Akhir-akhir ini Sehun pulang lebih awal, karena memang pekerjaannya lebih berkurang.
"Dimana Sean?" Tanya Sehun pada Yoon ahjussi. "Tuan muda belum pulang, tuan." Jawaban Yoon ahjussi membuat Sehun menatap bingung kepadanya.
"Belum pulang? Ini sudah sore tapi dia belum pu.." Kalimat Sehun terhenti ketika mendengar suara mobil di depan rumah.
"Ayah... aku pulang!" Sean berlari ke arah Sehun dan memeluknya.
"Kenapa kau baru pulang? Kau membuat ayah khawatir." Sehun menggendong Sean masuk.
"Tadi aku bermain di taman dengan Jenjen nuna. Aku sangat senang dia menemaniku. Dia juga sangat baik dan cantik. Dia seperti bidadari." Sehun mengerutkan keningnya.
"Jenjen nuna? Siapa dia? Kenapa kau bermain dengan orang asing?" Sean menggeleng mendengar kalimat Sehun.
"Dia bukan orang asing yang jahat ayah. Dia baik, dia menghiburku saat aku sedih karena ibu. Dia juga membelikanku cake. Aku senang bermain bersamanya." Sehun menghela nafasnya, dia kemudian mencium kening Sean.
"Baiklah, sekarang ahjumma akan memandikanmu dan mengganti pakaianmu. Ayah akan menunggumu di ruang makan, oke?" Sean menjawab dengan anggukan. Sedangkan Sehun berjalan meninggalkan kamar Sean.
Sehun yang penasaran dengan wanita yang dipanggil Jenjen nuna oleh Sean. Berinisiatif bertanya pada supir yang menjemput Sean.
"Tuan memanggil saya?" Seorang pria paruh baya masuk ke ruang kerja Sehun, dia supir yang sebelumnya bekerja pada orangtua Sehun, supir Kang. "Iya, aku memanggilmu. Aku ingin bertanya tentang wanita yang bermain bersama Sean di taman tadi siang. Ceritakan padaku secara detail." Supir tersebut terlihat ragu untuk menceritakannya pada Sehun.
"Tu-tuan... sebenarnya wanita yang bersama tuan muda..." Kalimat supir Kang terputus. Membuat Sehun penasaran.
"Katakanlah." Sehun semakin penasaran melihat tingkah supir Kang yang gelagapan.
"Jika tidak salah. Wa-wanita itu, no-nona Kwon Jennie, tuan." Supir Kang menelan salivanya dengan susah payah. Sedangkan Sehun terpaku setelah mendengarnya.
"Ka-kau boleh pergi..." Sehun menatap kosong ke depan. Tubuhnya terasa lemas. Entah dia harus bahagia atau sedih. Mendengar nama Jennie.
"Benarkah itu kau Jennie-ah? Kau benar-benar Jennieku yang dulu?" Sehun berbicara sendiri, dan tak terasa air matanya mulai menetes, setelah pertama kalinya dia mendengar nama Jennie setelah lima tahun berlalu
---
"Kau sudah selesai? Ayo kita makan siang. Perutku sudah berbunyi." Krystal mengelus perutnya dengan wajah memelas pada Jennie yang terkekeh melihat kelakuannya.
"Bagaimana jika kita makan di restoran baru dekat taman? Aku dengar makanan disana enak." Jennie hanya mengangguk mengiyakan.
"Oh iya, kemarin kau kemana? Aku meninggalkanmu sendirian ke butik. Apa jalan-jalanmu menyenangkan?" Krystal merangkul Jennie yang masih merapikan tasnya.
"Aku hanya ke taman." Jawab Jennie singkat.
Kedua sahabat itupun pergi menuju restoran yang mereka pilih. Namun Jennie menghentikan mobilnya di depan taman membuat Krystal bingung.
"Kau kenapa? Ada yang tertinggal?" Jennie hanya menggelengkan kepalanya tapi matanya tertuju ke arah taman.
"Tunggu sebentar, aku segera kembali." Jennie berlari keluar mobil menuju taman meninggalkan Krystal yang masih kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
First And Last
Fanfiction"Aku tidak bisa kembali padamu. Itu tidak akan mungkin, kaulah yang menentukan takdir kita dulu. Sekarang, pertanggung jawabkan itu, jika kau merasa sebagai laki - laki." ~ Kwon Jennie~ "Tidak bisakah kita memulainya dari awal? Aku tahu ini berat, t...