[Re-Publish] Pt. 13

1.5K 141 3
                                    

Author POV

Jennie terdiam mendengar permintaan Sean, begitu juga dengan Sehun. Sehun sedikit khawatir jika Jennie berpikir bahwa ia yang menyuruh Sean mengatakan hal itu.

"Sean ingin memanggil nuna ibu?" Jennie balik bertanya ke Sean yang mengangguk-angguk.

Sehun yang melihatnya semakin cemas karena takut jika Jennie semakin membencinya.

"Baiklah, kau boleh memanggil nuna, ibu." Jawaban Jennie sukses membuat Sean kegirangan, berbeda dengan Sehun yang terlihat tak percaya dengan apa yang dia dengar.

"Kalau begitu ibu pulang dulu Sean-ah..." Jennie mengecup kening Sean dan pergi tanpa melihat ke arah Sehun yang menatapnya tak percaya.

Sehun POV

Aku sungguh tak salah dengar bukan? Jennie tidak keberatan Sean memanggilnya ibu?

Apa dia sudah memaafkan aku? Ah kurasa belum. Dia bahkan sering menganggapku tak ada jika bersama dengan Sean.

---

Hari sudah hampir sore, tapi Jennie belum juga kembali. Sean sedari tadi terus merengek menanyakan Jennie. Apa dia merasa tersinggung karena permintaan Sean tadi?

"Sean-ah..." Krystal masuk ke dalam ruangan Sean, membuatku melihat ke arah belakangnya mencari keberadaan Jennie.

"Jennie tidak bisa ikut, dia ada urusan." Ucap Krystal sambil menatapku seolah tahu pikiranku.

"Kenapa ibu tidak memberi tahuku?" Tanya Sean yang membuat Krystal mengerutkan keningnya.

"Mwo? Ibu? Siapa maksudmu?" Tanya Krystal sambil menatap aku dan Sean bergiliran.

"Jennie." Jawabku singkat, membuat bola mata Krystal seakan mau keluar.

"Sehun-ssi, bisa bicara sebentar? Sean tunggu sebentar oke? Nuna pinjam ayahmu dulu." Ucap Krystal seraya berjalan keluar dari ruangan Sean. Aku hanya mengekorinya sampai akhirnya berhenti di tempat yang agak jauh dari ruangan Sean

"Apa yang kau lakukan huh?" Tanya Krystal to the point padaku sambil menatapku tajam.

"Apa? Masalah Sean memanggil Jennie ibu?" Tanyaku kembali membuatnya mengangguk tanpa menghilangkan tatapan tajamnya padaku.

"Sean yang memintanya, aku sama sekali tak pernah menyuruhnya mengatakan itu karena aku tahu Jennie masih sangat membenciku. Jadi, apa karena itu dia tidak datang?" Wajah Krystal yang tadinya datar saat mendengar penjelasanku berubah menjadi gugup saat mendengar kalimat terakhirku.

"Eem.. ti-tidak. Dia ada urusan, kalau begitu aku pamit. Titip salamku pada Sean, aku lupa ada janji dengan temanku." Ucapnya dengan nada yang gugup membuatku sedikit penasaran.

"Aku pergi dulu. Oh iya, satu lagi, jika takdir memihak bukan hal yang mustahil, tanaman yang kering bisa hidup kembali jika kau menyirami dan merawatnya dengan baik. Semoga beruntung Sehun-ssi. Maaf aku tak banyak membantu." Lanjut Krystal seraya berjalan meninggalkanku yang masih mencerna kata-katanya.

Author POV

Seorang pria tampan berbalut setelan jas, keluar dari mobilnya berjalan menuju sebuah butik, ia tersenyum saat mulai memasuki butik tersebut.

"Selamat datang tuan, silahkan masuk ada yang bisa kami bantu?" Seorang pegawai butik tersebut memberi salam pada pria tersebut.

"Aku mencari Kwon Jennie. Bisakah aku bertemu dengannya?" Tanya pria tersebut pada pegawai butik.

"Apa anda sudah membuat janji tuan?" Pegawai butik bertanya kembali pada pria tersebut, tapi belum sempat pria itu menjawab.

"Nam Joo Hyuk oppa!" Pekik Krystal dari arah pintu masuk butik.

First And LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang