Author POV
Setelah pemakaman Krystal selesai di laksanakan, orangtuanya segera kembali ke Boston.
Sedangkan orangtua Sehun dan Jennie, serta Tiffany dan Jongin kini berada di rumah Sehun, untuk menunggu perkembangan berita Silvio.
"Jennie-ah, ayo makan. Kau belum mengisi perutmu sedikit pun." Ucap Jongin sambil membawakan nampan berisi makanan untuk Jennie.
"Bagaimana aku bisa makan sekarang, disaat anakku entah dimana dan bersama siapa, apa dia baik-baik saja? Aku tak tahu oppa." Jawab Jennie lirih.
"Tapi setidaknya kau makan. Sedikit saja." Tukas Tiffany yang duduk di sebelahnya.
"Kau tahu? Krystal mungkin tak akan menyukai sikapmu ini. Jadi sekarang makan, kau tak mau Krystal beraedih bukan?" Ucap Sehun, tapi tidak membuat Jennie berubah pikiran.
"Aku mau ke kamar." Ucap Jennie sambil berjalan meninggalkan semua orang yang berkumpul di ruang keluarga.
Tapi saat ia baru berdiri dan berjalan beberapa langkah.
Brukk!
"Yeobo!" Pekik Sehun sambil berlari ke arah Jennie dan segera menggendongnya menuju kamar diikuti oleh Tiffany, Jongin, Ny. Oh dan Ny. Kwon.
"Telepon Dokter Kim!" Perintah Sehun pada pelayannya.
"Jennie-ah, kau kenapa? Ayo sadarlah sayang." Ny. Oh mengelus kepala Jennie yang kini terbaring di tempat tidur.
Lain halnya dengan Ny. Kwon yang masih ditenangkan oleh Tiffany karena menangis.
---
"Selamat siang." Ucap Dokter Kim masuk ke dalam kamar Jennie bersama seorang pelayan yang mengantarnya masuk.
"Permisi, saya akan memeriksa Ny. Oh." Ucap Dokter Kim sambil mengeluarkan alat-alat medis dari dalam tasnya.
"Bagaimana dokter?" Tanya Ny. Kwon yang masih terisak.
"Dia hanya stres dan kelelahan serta kehilangan banyak energi. Aku sudah memasangkannya infus yang kumasukkan vitamin, dan juga ini, beberapa obat. Tuan Oh, aku akan memerintahkan perawatku untuk stand by disini untuk mengecek istri anda secara berkala, karena aku ada urusan di Osaka. Kalau begitu aku permisi." Ucap Dokter sambil menjabat tangan Sehun kemudian berlalu pergi.
"Maaf, permisi. Tuan ada tamu untuk anda." Ucap pelayan sambil mengetuk pintu yang memang sudah terbuka.
"Siapa?" Tanya Sehun.
"Maaf tuan. Tapi baru kali ini saya melihatnya berkunjung. Dia tidak seperti teman, kerabat, atau kolega anda." Jawab pelayan tadi pada Sehun yang sudah beranjak dari duduknya.
"Aku keluar sebentar. Tolong jaga Jennie." Ucap Sehun pada Tiffany dan Jongin sementara para ibu sudah keluar lebih dulu mengikuti pelayan tadi.
---
"Selamat siang Tuan Oh." Ucap seorang tamu pria pada Sehun sambil mengulurkan tangannya.
"Selamat siang." Jawab Sehun sambil membalas jabatan tangan pria tadi.
"Maaf sebelumnya, anda pasti tidak tahu siapa aku. Perkenalkan, aku Kim Suho. Ini kartu namaku." Ucapnya sambil memberikan sebuah kartu nama pada Sehun.
"Ada perlu apa anda kesini?" Tanya Sehun sopan seraya mempersilahkan tamunya duduk.
"Karena ini." Suho menyodorkan selembar foto pada Sehun. Yang ternyata adalah foto Sean.
"Dia anakku, aku ayah kandungnya." Lanjut Sehun yang kini tak bisa melepas ekspresi terkejutnya.
"Aku tahu ini sangat mengejutkan. Anda pasti akan bertanya-tanya kenapa baru sekarang aku menemui anda. Penyebab itu semua adalah Irene. Dia punya banyak kaki tangan yang menghalangiku untuk bertemu dengan anda dan juga anakku. Aku minta maaf." Jelas Suho seraya menatap Sehun.
"Maaf Tuan Oh. Aku datang di saat anda sedang memiliki masalah." Ucap Suho membuat Sehun mengerutkan keningnya.
"Dari mana anda tahu?" Tanya Sehun pada Suho yang tersenyum tipis.
"Dari tunanganku Kang Seulgi yang merupakan CIA, dia menyamar menjadi kolega dari anak seorang mafia yang menculik anakmu, Bae Irene." Jawab Suho.
●●●●●
HOPE YOU LIKE IT
WARNING TYPO!
😊
---Ketika Si Jahat di khianati 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
First And Last
Fanfiction"Aku tidak bisa kembali padamu. Itu tidak akan mungkin, kaulah yang menentukan takdir kita dulu. Sekarang, pertanggung jawabkan itu, jika kau merasa sebagai laki - laki." ~ Kwon Jennie~ "Tidak bisakah kita memulainya dari awal? Aku tahu ini berat, t...