[Re-Publish] Pt. 11

1.5K 164 0
                                    

Author POV

Sudah beberapa hari setelah kemunculan Sehun di hadapan Jennie. Membuat hati Jennie kembali terasa berat. Jennie menghabiskan harinya di dalam kamar, membuat Krystal menjadi cemas.

Bahkan ketika Sean datang berkunjung, Jennie tetap mengunci dirinya di dalam kamarnya.

"Jendeuki..." Krystal muncul dari balik pintu kamar Jennie.

"Sudahlah, kau hanya akan menyakiti dirimu sendiri." Krystal duduk disamping Jennie sambil memeluknya.

"Aku tidak apa-apa Krystal." Jennie tersenyum meyakinkan dan membalas pelukan sahabatnya itu.

"Aku hanya masih terkejut dengan semua hal ini. Sebentar lagi aku akan menjadi lebih baik." Jennie mempererat pelukannya sambil mengalihkan pandangannya pada kaus yang di berikan oleh Sean untuk dia gunakan di acara sekolah Sean.

---

Hari yang di tunggu tiba. Acara sekolah Sean.

Pagi ini Sehun dan Sean telah siap berangkat. Mereka memilih berangkat tanpa supir. Sehun ingin agar mereka bisa menghabiskan waktu berdua lebih intens.

"Ayah, bagaimana dengan Jenjen nuna?" Sean membuka percakapan saat berada di mobil.

"Sean-ah.. Jenjen nuna mungkin sibuk. Kau harus mengerti, bukankah sekarang kau bersama ayah?" Sean mengangguk sambil tersenyum manis kepada Sehun. Sedangkan di dalam hati Sehun, dia sangat bersalah dan mengharapkan kehadiran Jennie.

Sesampainya mereka di sekolah Sean. Disana sudah banyak anak yang berkumpul dengan orangtuanya, ayah dan ibu mereka.

"Sean!" Seorang anak laki-laki yang sebaya dengan Sean melambaikan tangannya sambil berlari ke arahnya.

"Jin Woo!" Sean membalas lambaian anak tadi yang sekarang berdiri tepat di depannya.

"Kau bersama ayahmu?" Anak bernama Jin Woo bertanya pada Sean yang di jawab dengan anggukan.

"Aku datang bersama ayah dan ibuku." Jin Woo menunjuk ke arah orangtuanya.

"Mana ibumu? Kenapa dia tidak datang?" Pertanyaan Jin Woo membuat Sean terdiam. Sehun yang mendengar hal itu langsung berjongkok di hadapan dua anak itu.

"Ibu Sean tidak ikut, dia sedang sibu..." Belum sempat Sehun melanjutkan kalimatnya. Seorang wanita memanggil Sean.

"Sean-ah!" Wanita itu adalah Jennie. Dia melambaikan tangannya ke arah Sean yang sekarang tersenyum dengan lebar.

"Maaf aku terlambat." Jennie memeluk Sean. Membuat senyuman Sehun merekah.

"Apa anda ibunya Sean?" Jennie melepaskan pelukannya pada Sean setelah mendengar pertanyaan Jin Woo.

"Ya, aku ibunya Sean. Apa kau temannya? Kau sangat lucu." Jennie mencubit pipi Jin Woo gemas.

"Ayo kita masuk." Sean menggandeng tangan Sehun dan Jennie berjalan memasuki aula, membuat semua orang menatap iri terhadap mereka. Betapa sempurnanya keluarga kecil mereka. Itulah yang ada di pikiran semua orang yang melihatnya.

Sehun yang mengerti dengan tatapan orang-orang mengulas senyum.

"Duduklah disini, aku akan bersiap untuk pentas." Sean menunjuk dua kursi yang tepat di depan panggung.

"Semoga berhasil, fighting!" Jennie menyemangati Sean.

"Fighting!" Sean membalasnya dan berlari ke belakang panggung.

"A-apa kabar?" Sehun membuka percakapan sambil menatap Jennie yang sedang melihat desain panggung.

"Baik." Jawab Jennie singkat tanpa melihat ke arah Sehun.

First And LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang