10. No drama again?

134 13 4
                                    

Soundtrack:Never be Alone-Shawn Mendes

Happy Reading

Hope you like it

Still Carolina POV

"Ped! Ped! bangun gercep udah telat ini!" Kataku sambil menggoyangkan tubuhnya yang masih bergelung di dalam selimut.

"Apasih! bentar ah lima menit lagi!"katanya dengan suara serak.

"Oh! yaudah ya! gw pergi duluan!" kataku sambil keluar kamarnya.

To be honest, gw gabakal pergi sih sebelum dia bangun.

Saat aku sedang memanggang roti untuk aku dan Pedro makan, tiba-tiba Pedro keluar kamar dan berteriak.

"Woy Carolina lu udah pergi?!" katanya sambil melihat ke sekelilingnya.
"Belumlah gw masih disini," jawabku santai.

"Anjirlah gila gw kira lu udah berangkat!"
"Enggalah gw mah masih punya hati yg baik, ga kaya lo!"sindirku.

"Itu mulut apa cabe pedes banget, nanti-"

"Daripada lu ngoceh gaguna disitu, mendingan lu mandi then, kita berangkat!"kataku tidak sabar.
"Hah?"kok dia jadi lemot?
"Cepetan!"
"Oh iya iya gw mandi!"katanya sambil berlari.

♾♾♾

"Woy Lin,"

"Ya?" Jawabku.

Mobil yang sedang Pedro kendarai belum juga sampai di tujuan, kita mengambil jalan memutar dan itu sangat jauh. Of course karena macet.

Hanya, karena menunggu Pedro yang mandi 30 menit dan merapikan rambutnya 20 menit.

Dia cewek apa cowok?!
Tapi, Baelah.

Dan, setelah 50 menit perjalanan-yang harusnya hanya 20 menit- akhirnya kita sampe di our university.

"Kan kata gw juga apa, bakal nyampe!"kata pedro.
"Kan Pedro yang tampan ini hebat mengendarai mobil!" lanjutnya dengan bangga.

"Terserah Pedro aja deh!" Akupun langsung meninggalkannya untuk masuk ke gerbang.

Maybe we're not lucky today

you know why?

"Eh hai mam! lagi apa disini?" Kata Pedro sambil tersenyum dengan sangat manis.

Siapa lagi kalo bukan Mam Roulin? salh satu manusia tergarang di universitas ini. Seorang manusia yang sering sekali menindas mahasiswa yg terlambat.

Jahat bukan?

"Hai Pedro, dapat teman terlamabta lagi selain Satria itu?"kata mam Roulin dengan nada tajam.

"Satira mam, namanya Satira"Pedro membetulkan ucapan mam Roulin.

Jadi, Pedro sering telat bersama Satira?

"Terserah apa kata kamu! sekarang karena kita merayakan keterlambatan seorang Pedro yang 15 dalam setengah semester ini," Ucapan mam Roulin terpotong dengan,

"Eh mam ngitungin berapa kali say terlambar? ih, sweet banget deh mam jadi suka!" kata Pedro.

Dengan muka yang sudah memerah karena emosi yang sudah diatas kepala miss Roulin pun-

"PEDROOO LARI DILAPANGAN 15 KALI CEPETAN!"Teriak mam Roulin.

"Sekarang mam?"

"IYALAH CEPETAN!!" jawabnya.

"Sama Carolina juga?" karena memdengar namaku aku pun menoleh ke cowok disampingku ini.

"IYA SAMA CAROLINA JUGA!"

"Shiap mam shiap" diapun langsung lari ke lapangan dengan menarik tanganku.

♾♾♾

"That shit hit me like this!" kataku sambil menyenderkan tubuhku ke kursi cafetaria.

"Capek?" tanya Pedro polos.

"Heh! lu kira gw lu apa, kuat lari 50 kali pun! aku juga manusia biasa ped! manusia biasaa" kenapa seorang Carolina jadi dramatis sekali?

"Eh hai Carolina" aku pun mendengar suara Arzel memanggilku.

"ARZELL! IH LAH KEMANA AJA ANJIRR LU GAADA NGE-CHAT GW DARI KEMAREN!" siapa lagi yang mau teriak kalau bukan Carolina Theodore?

"Ah elah lin baru juga sehari ga cahta udah kangen aja lu," Ucap Arzel sambil duduk di sampingku.

"Oh hai Pedro apa kabar udah lama ya gakumpul sama kita?" Arzel pun menyapa Pedro setelah duduk disampingku.
"Ya," jawabnya.

"Carolinaa!"

"Anjirrlah gila bikin kaget aja nday." siapa lagi kalau bukan Thea yang mengagetkanku.

Setelah dia duduk di sebelah kananku, dan Satira disebelah Pedro.

Ga tau kenapa jadi kayak awkward banget gitu nday.

"Jadi, liburan ini kita mau kemana?" Akhirnya Satira membuka pembicaraan.

"Serah deh, ikut aja kita mah!" kata Thea menimpali ucapan Satira.
"Dih kita? lo aja kali!" kata Pedro.

"Eh ini jadinya ga awkward lagi?" Arzel bertanya dengan polosnya.
"Udah yah ga ada lagi drama oke?"kata Pedro.

"Heh! dia yang buat drama, dia yang bilang ga ada drama" ucapku menyindir.
"Kemaren menyesal banget tau!" katanya membela.

"Tapikan-" ucapanku terpotong karena Thea.

"Udah ya, ga ada dingin-dinginan lagi oke?" ucap Thea.

"Gw traktir dah hari ini sebagai permintaan maaf buat drama yang gw buat"

Taulah ya, siapa yang bilang kalimat diatas.

♾♾♾

Bestfriends are like stars, you don't always see them, but you know, they always with you in the light or in the darkness.

-Pedro Linola


Holla, gw kambek yeah.

Banyak banget typo sama kata-kata yg ganyambung gitu. Bakal seneng banget kalo misalnya ada yang buat ngeperbaikkin typo or the other.

Gabakal sering-sering update, kaya yang gw bilang sebelumnya, gw bentar lagi UTS and bakal ngejalanin UN. Yeah, ngertiinlah ya. Jadi, staytune aja teros.

VOTE AND COMMENT FOR NEXT CHAPTER.

-All the love A



Infinity [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang