25. Remember You

139 6 0
                                    

Soundtrack: Jar of Hearts-Christina Perri

Hope you like it!

Hope you enjoy it!

________________

"ARZELLL LU MASI HUTANG PENJELASAN!!"

"Duhh Lin, gue juga ada telinga kali. Pelan-pelan kek ngomongnya." Orang yang sedang ku telpon mendengus.

"Yaa lagian lu ada-ada aja dah. Lagi ada tamu disuruh ketemuan. Apalagi tamunya dia." Kalo seperti ini sama aja luka lamaku akan terbuka lagi.

"Yaelah, gapapa kali. Pedro udah ada yang punya juga."

DEG

"Syukur deh."

"You have us, sweetheart. You don't have to be that hurt."

"What?! luka lama gw udah kering. Jangan bikin kebuka lagi dong."

"Gw bikin lo ketemu dia karena, gw ingin nunjukin kalo lo itu kuat. Lo gak selemah apa yang dia pikirin."

"You always make me calm zel, Thank you so much. I have to do something. Be right back. Love you."

"Love you too."

♾♾♾

Boston, 04.00 pm

Dad benar-benar pemaksa! Saat aku masih sibuk dengan editorku untuk persiapan peluncuran novelku, tiba-tiba dad menelfon bahwa ada tamu penting yang akan datang kerumah.

Dan lagi dad baru memberi tahu bahwa mereka akan datang jam 17.00 sedangkan jarak kantor penerbit dan rumah 30 menit. Belum lagi kepadatan kota Boston.

Malah tim editorku sampai berdecak karena aku yang meninggalkan mereka begitu saja.

Saat aku sudah keluar kantor dan akan kembali ke mobilku yang terletak agak jauh dari kantor Arzel, tepatnya di depan cafe tempat aku, Satira, Thea, dan Arzel bertemu, jika Satira dan Thea ke Boston.

Saat aku sudah sampai di depan cafè, dan akan membuka pintu mobilku, tiba-tiba aku mendengar namaku di panggil.

Ya, suara yang 5 tahun lalu dapat membuatku goyah.

"Olin!"

Dengan memberanikan diri, aku membalikkan badanku agar bisa menghadapnya yang sudah berada tepat di belakangku.

"Ada apa ya?" tanyaku untuk menyembunyikan kegugupanku. "Kamu masih ingat aku?" Bagaimana aku bisa melupakanmu, sedangkan aku yang memperjuangkan hatiku 5 tahun ini?

"Mr. Admillio? kita baru saja bertemu di kantor tadi." Raut wajah Pedro menjadi tidak tertebak.


"Kamu ada waktu kapan?" tanya Pedro tiba-tiba. "Hah?!" Buat apa juga dia bertanya seperti itu? "Setahu saya, kita sama sekali tidak ada urusan. Lagian, saya sedang sibuk mengurus penerbitan." bohongku. Bagaimana aku bisa sibuk sedangkan aku hanya seorang penulis?

"Oh ayolah! tidak akan seharian kan mengurus bukumu itu."

"It will be!" Saat aku sedang ingin memasuki mobil, Pedro kembali menarik tanganku. " Eh eh sebentar. Jangan pikir aku akan melepaskanmu dengan keputusan seperti itu."

"Aku janji akan mentraktir." omg, ternyata dia masih ingat kelemahanku tentang traktiran, batinku berbicara

"Oke! permintaanmu diterima." tanyaku sambil tersenyum senang.

"jam empat sore. Di starbucks dekat apartementmu." Katanya sebelum pergi meninggalkanku.

♾♾♾

"Udah nunggu lama?" kata seseorang yang menepuk bahuku. "Eh? belum kok belum." Kataku setelah tersadar dari lamunanku.

Pedro Linola Admillio

Satu-satunya orang yang benar-benar tidak bisa kulupakan. Teman-temanku memberi saran agar aku membuang semua benda-benda yang mengingatkanku tentangnya.

Tapi semua sama saja. Aku masih menyimpan barang-barang yang mengingatkanku tentangnya.

Malah, sekarang ia terlihat lebih bahagia.

Wajahnya yang berkarisma dan badannya yang atletis memudahkan semua wanita untuk jatuh cinta padanya. Termasuk aku. Sampai saat ini.

Ah, tapi itu hanya angan belaka mungkin fia sekarang sudah mempunyai tunangan or something like that.

"Carolina? Kok diam saja? sudah pesan? mau aku pesankan?" Kata Pedro. "Ehh, Gapapa. Belum pesan. Boleh deh pesanin." Kataku saat tersadar dari lamunanku. "oke"

Sebelum aku menjawab aku akan pesan apa di langsung melenggang pergi untuk memesan. Apakah dia masih ingat pesanan favoritku?

Beberapa menit kemudian, dia datang membawa Chocolate Chip Cream dan Americano dan sebagai makanannya ia hanya Espresso Brownies.

Bahkan dia masih ingat kesukaanku! batinku.

"Jadi berapa punyaku?" aku bersiap mengeluarkan dompet. "Eh, gausah kan kemaren aku janji traktir." Katanya sambil menahan tanganku. "Baru ingat." kataku sambil mengeluarkan cengiran khasku.

"Lin, sekarang aku beneran mau ngobrol serius."

"Tentang apa? We don't have any business."

"Aku tau pasti kamu masih ingat aku."

♾♾♾

"Remember you is the same thing to make my heart break again."

-Carolina Theodore

My imagination is stuck!

BTW, 1K viewers is really amazing! really thankful to have you all! Doain biar bisa langsung update minimal 2 kali seminggu yaaa. Thank you for all your respond

Vote and comment jangan lupa!

-All the love A

Infinity [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang