Soundtrack: Nothing Left For You-Sam Smith
(So maap ya guys, adanya yang cover doang:( )Happy Reading!
Hope you like it!
__________________
Pedro POV"Ehm, Hi Olin."
Apakah kata itu yang pertama kali harus kukatakan saat bertemunya?!
Astaga, apa yang aku pikirkan!
"Eh, sudah sadar? Mau ku panggil dokter?" Katanya khawatir sambil meraih tombol di atas tempat tidurku untuk memanggil dokter.
"Hei, hei tenang, aku gapapa kok." Kataku sambil memegang lengannya dan menyuruhnya duduk.
"Mau makankah? perlu aku belikan dulu di kantin? belum jam makan siang soalnya." Oh astaga! betapa senangnya aku lihat dia mengkhawatirkanku.
'Jangan terlalu berharap, ingat, kau sudah menyakitinya.'
Ah iya, aku lupa bagian itu.
"Tidak apa-apa, i'm fine lin." Kataku sambil tersebut dan menatapnya dalam.
♾♾♾
Kecanggungan diantara aku dan Olin segera berakhir saat dia izin ke kantin rumah sakit untuk membeli makan dan berjanji akan kembali secepatnya.
Dan setelah itu aku sepertinya tertidur karena kepalaku mati rasa.
How happy i am, saat aku membuka mataku hal yang pertama kali ku lihat adalah Olin yang tertidur di samping tempat tidurku sambil memegang tanganku.
Bagaimana bisa dulu aku menyia-nyiakan wanita sesempurna dirinya?
Bagaimana bisa aku dulu memilih wanita lain dan mengabaikan hatiku yang berlabuh padanya?
Aku baru menyadari perkataan Satira saat dulu aku bersikeras untuk mengelaknya. "Kamu memang pintar dalam hal akademik, mate. Tapi soal perasaan dam cinta, kepekaanmu harus kunilai 0."
Maafkan aku lin telah membuatmu menunggu. Masih adakah tempat di hatimu untukku?
♾♾♾
Carolina POV
2 minggu kemudian...
Selamat malam, buku diary kecilku. Sudah lama sekali ya setelah aku terakhir kali menulis. Betapa bersyukurnya aku seseorang telah memberikanku buku kecil ini supaya aku merasa dia selalu ada.
Hidupku 5 tahun belakangan ini benar-benar abu-abu. Warna yang tak jelas, antara hitam atau putih semuanya bercampur aduk.
Orang yang memberiku buku ini tidak lagi bersamaku. Iya, aku meninggalkannya dengan sejuta perasaan. Aku meninggalkannya dengan berharap perasaan dan rasa sakitku kutinggal juga bersamanya.
Tapi, dewi fortuna memang tak berpihak kepadaku. Semua rasa sakit dan perasaan yang telah kutinggal bersamanya dibawa oleh semesta dengan mendatangkan tokoh tersebut, lagi.
Iya. Dia adalah Pedro Linola.
Seseorang yang benar-benar membuatku jatuh cinta karena proses.
Boston, 27 Agustus.
TING NONG! TING NONG!
Tepat setelah aku menutup diary putih pemberian Pedro, bel apartement ku berbunyi.
"iya, sebentar." teriakku dari dalam. Buru-buru aku masukkan buku diaryku kedalam laci meja dan berjalan kearah pintu.
Anehnya, saat aku membuka pintu dan menengok ke sekeliling tidak ada siapa-siapa.
Tetapi, di depan pintu rumah tergeletak sebuah buket bunga daisy dengan note yang berisi.
Selamat malam, putri imajinasi. Jangan lupa minum susu dan peluk boneka koala lusuhmu itu. Dan, jangan lupa mimpikan aku dalam tidur indah mu ya putri!
-Dari manusia yang membuatmu menunggu.
Tanpa sadar, hanya karena secarik kertas berisikan pengingat untuk rutin malamku, bisa membuatku tersenyum kecil.Tunggu dulu, bagaimana dia tau kalo aku selalu minum susu saat malam hari?
Bagaimana dia tau aku selalu tidur dengan boneka lusuh koala-ku. Padahal, tidak banyak yang tau tentang boneka lusuh kesanyanganku itu, paling hanya keluargaku dan...
...Pedro.
♾♾♾
Untuk kamu, yang masih memiliki hatiku sepenuhnya. Terimakasih telah membuatku menunggu begitu lama dan kembali seakan semuanya baik-baik saja.
-Carolina Theodore.
Sumpah. Imajinasiku tersendat. Tertutup oleh lemak atau dosa mungkin?
Vomment untuk upaya membereskan lemak yang bertumpuk.
-All the love A
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity [ON HOLD]
Teen FictionJika manusia bisa memilih ingin dicintai oleh siapa saja, mengapa manusia bisa merasakan cinta yang tidak terbalas? Pedro Linola Admillio dan Carolina Theodore Leaton. Sepasang sahabat yang sebenarnya saling mencintai tapi mereka tidak menyadari keb...