Soundtrack: All I Want-Kodaline
p.s: tunggu lagunya mulai baru bacaaa!Happy Reading!
Hope you enjoy the story!
_____________________________
Caroline POV
5 tahun kemudian...
Boston, 10.00 am
Carolina Theodore Leaton.
Yang dijuluki manusia dengan sejuta imajinasi. Karena dia adalah salah satu novelis yang bukunya tidak pernah turun dari rak bestseller di setiap toko buku. Dengan sejuta pesona. Setiap lelaki pasti akan bertekuk lutut saat memerhatikan wajahnya. Dengan sejuta kasih sayang. Keluarga, teman-temannya sangat menyayanginya.
Tapi orang-orang hanya tau itu. Mereka tak tau kalau ada sejuta kesakitan, sejuta kesakitan saat melihat orang yang ia cintai bersama orang lain.
Sebenarnya pekerjaan kakak dan papanya yang membuat Olin menetap di Boston sudah lah selesai 2 tahun yang lalu. Pas setelah dia lulus dari perkuliannya.
Saat keluarganya mengajak Olin untuk kembali ke New York, Olin menolak dengan alasan ia akan menitik karirnya sebagai penulis di Boston.
Padahal, bukan itu alasan sebenarnya.
Dia takut.
Bertemu orang yang seharusnya tidak ia temui lagi. Yang seharusnya tidak ada di hatinya lagi. Yang seharusnya tidak ia pikirkan lagi. Siapa lagi jika bukan Pedro Linola Adimilio?
Semua yang sudah Pedro bilang adalah omong kosong saja bagi Olin. Saat Pedro bilang ia juga mencintainya adalah bohong. Saat Pedro bilang ia tersiksa jika Olin meninggalkannya adalah omong kosong.
Tentu saja ia masih berhubungan dengan Thea, Arzel, dan Satira. Malah kata Arzel, Thea dan Satira sudah menjalin hubungan setahun belakangan ini. Dari keempat sahabatnyalah ia tau tentang keadaan Pedro.
Orang yang sayangnya masih ia cintai. Dan, lebih sakitnya lagi, Pedro sudah memiliki hubungan dengan perempuan lain yang bahkan lebih cantik darinya.
Olin hanya bisa menutupinya dengan senyuman manis dan keceriaan yang ia tunjukan ke orang lain.
Carolina POV
Saat ini aku sedang dalam perjalanan ke kantor direksi yang alan menerbitkan buku kelima ku. Athalla Publishion Corp. Salah satu peruahaan publikasi yang melahirkan novel-novel hebat sekaligus direksi favoritku. Apalagi CEO-nya adalah sahabatku. Siapa lagi kalau bukan Arzel Athalla?
Saat aku sampai disana aku langsung ke bagian editor dan memberikan naskah novelku, setelah itu aku mampir ke meja sekertarisnya yang ada di luar dan menanyakan apakah bos-nya itu sedang sibuk.
Sebenarnya aku sudah terlebih dulu bertanya ke Arzel lewat aplikasi line di sibuk atau tdak l. Katanya ia ada tamu tapi aku boleh masuk. Gapapalah ya nanya lagi ke sekertarisnya.
"Tadi Mr. Athalla baru saja kedatangan tamu dari CEO Admillio Group. Tapi, mereka sepertinya belum selesai."
Oh wait,
Ada om Bram di kantornya Arzel? tapi buat apa?
"Oh oke makasi ya Ren. Gw balik dulu!" Kataku kepadanya. Saat aku berbalik suara bariton yang familiar tiba-tiba memanggilku.
"Lin! kenapa balik lagi? katanya mau ketemuan?" Ya! Siapa lagi kalau bukan Arzel?
"Tapi katanya ada tamu. Gamau ganggu ah!" balasku.
"Tamunya ga terlalu penting ayo masuk aja. Gw males lagi nyari lu nanti."
"Gw tunggu di kantin deh, janji."
"Ngga ah masuk aja."
"Gausa lah."
"Masuk ngga?"
"Gamauuu."
"Lin?!"
"Iya deh ini masuk."
"Nah, kan gitu enak."Aku pun berjalan gontai menuju ruangan bertema klasik tapi tetap keliatan mewah itu.
Setelah aku masuk ruangannya, aku pun diperkenalkan kepada tamu yang membuat kami berdebat tadi.
Saat ia membalikkan kursi yang berhadapan dengan kursi Arzel, badanku menegang seakan tau apa yang hatiku rasakan.
"Olin, kenalin. CEO Admillio Group. Pedro Linola Admillio, lagi pengen buat sesuatu sama dia. Nanti kalo udah jadi gw kasih tau deh." kata Arzel memperkenalkanku sambil terkekeh.
"Ped, ini Carolina Theodore Leaton. Salah satu penulis kesayangan yang selalu nerbitin disini."
"Pedro Admillio."
"Carolina Leaton."
Wow, we're look like stranger now.
♾♾♾
"If one of goodbye function is solving problem, then why we have to say goodbye if the problem is have come again?"
-Carolina Theodore
Haiii,
Yawlaa makin lama makin sepi ajaaaa. Mana votenyaa:(( Aku bakal sering2 sering update kooo. Mudah2an bisa kaya dulu gituu seminggu 2 kali atau seminggu sekalii.
Pleasee keep voting+comment it would be a honor for mee.
Thank you❣
-All the love A
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity [ON HOLD]
Teen FictionJika manusia bisa memilih ingin dicintai oleh siapa saja, mengapa manusia bisa merasakan cinta yang tidak terbalas? Pedro Linola Admillio dan Carolina Theodore Leaton. Sepasang sahabat yang sebenarnya saling mencintai tapi mereka tidak menyadari keb...