Berulang kali kau mengetuk pintu di hadapanmu, sampai pintu itu di buka. Memperlihatkan seorang wanita paruh baya yang kau tau itu adalah ibu dari sahabat mu.
"(Y/n)! Sudah lama Tante tidak melihatmu. Kau kemana saja?"
"Akhir-akhir ini tugas kuliah menumpuk, jadi.."
"Ah.. Tante tau rasanya. Menyebalkan!"
"Haha, Tante benar.."
"Kalau gitu masuklah, Unyong ada di kamarnya" Wanita yang kau panggil Tante itu mempersilahkan dirimu untuk masuk.
Kau segera masuk detik itu juga. Sungguh, kau sangat khawatir pada Soonyoung yang absen selama 3 hari. Biasanya, Soonyoung sembuh dengan cepat, bahkan tak butuh waktu 24 jam saja ia sudah baikan.
Langkahmu terhenti di sebuah kamar besar yang di tempati oleh Soonyoung sendiri. Kamar dengan cat biru di tambah foto-foto Soonyoung saat kecil membuat ujung bibirmu tertarik, dia sangat gendut dulu namun sekarang ia sangat kurus. Tapi tak apa, selagi ia masih chabi.
"Soonyoung, aku datang"
Soonyoung membuka matanya yang sipit saat mendengar suaramu, ia menolehkan kepalanya dengan lemas.
"(Y/n)?"
"Hai, Apa kau masih kurang enak badan?" Tanyamu to the point.
Ia mengangguk pelan. "Hm, begitu lah"
"Sudah minum obat?"
"Belum"
"Kalau begitu minumlah, aku membawakan ayam kesukaan mu"
Kau segera meletakkan buah tanganmu di nakas Soonyoung, dengan cepat kau membukanya untuk Soonyoung makan. Kau yakin ia belum memasukkan apapun ke dalam perutnya, memang saat sakit seperti ini, selera Soonyoung terasa sangat labil dan pemilih. Ya, bagaikan ibu hamil yang telah mengandung anaknya.
"Makanlah, aku membelikannya khusus untukmu"
"Thanks" ucapnya.
Soonyoung mulai memakan ayam yang kau beli. Sangat lahap, sampai-sampai ia tak ingat untuk menawarkannya padamu.
Namun tak apa, selagi itu Soonyoung pikirmu.
Sedari tadi kaki mu tak bisa berhenti bergerak, kau ingin mengatakannya, namun kau tak yakin bahwa sekarang adalah hal yang tepat.
Tapi karena tak bisa menunggu lebih lama lagi, kau pun mengatakan nya.
"Kau pacaran?"
Soonyoung terbatuk mendengarnya. "Uhuk! Apa yang kau bilang tadi? Pacaran?" Tanyanya seakan tak percaya dengan ucapanmu.
"Hei, aku tak akan pacaran tanpa sepengetahuan mu. Tapi kalau pdkt, ya aku sedang dalam tahap itu"
"Siapa?"
"Ck, siapa lagi kalau bukan Yemi? Si manis dengan seribu kebaikan"
Kau menatapnya sinis, sedikit kesal dengan ucapannya. Bagaimana bisa ia berfikir jika Yemi yang mengerikan itu dia anggap manis? Bahkan setiap hari kau sering melihatnya membully orang-orang tak mampu.
Untunglah kedua orang tuamu sangat kaya raya, sehingga ia tak akan berani menuntutmu. Tentu saja, Kakakmu adalah seorang pengacara terpercaya di kalangan pengacara lainnya. Mana mungkin ia mengalahkan mu, mimpi saja.
"Kenapa harus Yemi? Kenapa bukan Yuna atau Minhee? Mereka juga sama manisnya dan lebih baik dari Yemi" usulmu, namun Soonyoung terlihat tak suka mendengar nya.
"Why? Kamu membenci Yemi?"
"Ya, aku benci dengan drama queen"
"Kalau begitu jauhilah aku" mintanya membuat mu bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE
Short StoryAku memang tidak dapat memiliki salah satu dari ketiga belas pria itu. Namun apa salahnya aku menghayal? [SEVENTEEN] Start: Selasa. 1-8-2017 End : ?? [ PROJECTS > Revisi ]