Pria itu tengah memasang dasinya dengan rapi, tidak ingin ada kesalahan sedikit pun. Tuxedo yang ia kenakan hari ini tampak baru, entah berapa banyak yang sudah ia koleksi.
Kau hanya dapat melihat pantulannya dari jendela, ia tampak sangat tampan namun tidak sepadan dengan hati yang ia miliki. Licik, cerdik, dan pandai, ya itulah pendapatmu tentangnya. Ia pandai menggoda klien dengan satu kali pertemuan, bahkan tidak hanya klien, wanita pun sering jatuh hati padanya karena paras yang teramat rupawan itu.
Siapa lagi kalau bukan Kim Mingyu. Cicit dari konglomerat terkaya di Korea Selatan dengan kekayaan yang berlimpah jumlahnya, seorang pria yang menjadi direktur utama di usia muda dan seorang suami yang memperlakukan istrinya dengan saaaaangat buruk.
Karena terlalu buruk, sang istri tidak berani keluar karena trauma yang di alaminya. Trauma yang bersangkutan dengan Mingyu dan pria di masa lalunya. Ketika wanita malang itu keluar, ia akan merasakan hal yang jarang orang lain rasakan. Ia merasa bumi berputar dengan sangat cepat, hingga ia sering terjatuh karena hal itu. Karenanya juga, wanita itu menarik dirinya dari masyarakat.
Wanita malang itu adalah kau sendiri. Kau tak bisa bersosialisasi seperti dulu, yang kau lakukan hanyalah mengerjakan pekerjaan rumah dan melayani Mingyu. Entahlah statusmu yang sesungguhnya, Mingyu memperlakukanmu layaknya pembantu, bukan sebagai istrinya.
Kau sangat merasakannya, namun pura-pura bodoh agar tidak berdebat dengan Mingyu. Seandainya kejadian di masa lalu tidak terjadi, pasti kau sudah menikah dengan Jeon Wonwoo, tunanganmu yang memperlakukanmu dengan hangat.
Tapi takdir berkata lain. Wonwoo bukanlah dari keluarga kaya seperti Mingyu, kehidupan mereka berbeda 180°. Wonwoo hidup dengan sederhana dan masih berjuang untuk membesarkan nama perusahaannya, sedangkan Mingyu, tanpa berusaha pun ia sudah sukses karena ia pewaris dari Kim corp. Hal inilah yang membuat kedua orang tuamu membuat keputusan yang besar, mereka malah menikahkan dirimu dengan Mingyu yang saat itu di campakkan kekasihnya sendiri.
Ya, seorang Mingyu di campakkan di hari pernikahannya. Dan kau yang tadinya datang sebagai tamu malah menjadi pengantinnya. Sungguh tidak terduga bukan?
"Kenapa hanya melamun? Kau tak membantuku?" Tanya Mingyu sarkas.
Kau langsung berdiri dari dudukmu dan menghampirinya, ia telah rapi, namun apa yang kurang?
"Ada apa?"
"Ck, apa kau tidak pernah mengerjakan tugas dengan benar? Sebagai seorang istri, kau harus siap melayani suami bukan?"
"Ya, aku sudah melakukannya. Membuatkanmu sarapan, menyiapkan tasmu dan menyetrika bajumu"
"Bukan itu bodoh!" Kau memejamkan matamu saat ia mulai membentak.
Mingyu mempersempit jarak kalian dengan cepat "Aku perlu morning kiss"
Morning kiss? Tumben seorang Mingyu memintanya padamu, biasanya ia tidak ingin menciummu kecuali saat mabuk. "Tidak biasanya.."
"Tidak biasanya? Tentu, ini pertama kalinya kan aku meminta setelah 5 bulan pernikahan kita? Hari ini Haemi tidak datang, jadi sebagai gantinya, aku ingin meminta jatah morning kiss ku padamu" ungkapnya membuatmu bergidik ngeri.
Tanpa persetujuan darimu terlebih dahulu, Mingyu langsung meraup bibirmu begitu saja. Ia melumat dan sesekali menggigit bibirmu agar kau membalas lumatannya, cukup lama sampai-sampai kau kehabisan oksigen.
"Sepertinya morning kiss saja masih kurang, aku ingin lebih dari ini" bisik Mingyu.
Kau memejamkan matamu takut. Sebelumnya Mingyu tidak pernah meminta hal seperti itu padamu, ia hanya akan melakukannya dengan kekasih simpanan saja, Kim Haemi. Bahkan saat Haemi mampir, kau sering mendengar suaranya yang err.. dari dalam kamar, terkadang Mingyu menyusul suaranya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE
Historia CortaAku memang tidak dapat memiliki salah satu dari ketiga belas pria itu. Namun apa salahnya aku menghayal? [SEVENTEEN] Start: Selasa. 1-8-2017 End : ?? [ PROJECTS > Revisi ]