#Memories

4.1K 323 21
                                    

Wajah tampannya tampak begitu tenang, terlelap dalam tidur nyaman dan menenangkan. Ah Vernon, meski pun kau memejamkan mata, ketampanan mu tak pernah pergi.

Aku mendekati nya, waktunya untuk ia bangun. Sejam lagi, ia harus menghadiri rapat yang di adakan direktur nya. Entah bagaimana bisa sang direktur memilih si pemalas ini, aku tak pernah melihat ia rajin dalam sehari, oh iri nya diriku.

"Chwe not Chewy, ayo bangun"

Ku tarik selimutnya dan memperlihatkan tubuhnya yang terlihat sedikit kekar lalu ku kecup kedua pipinya, dengan begini pasti ia akan terbangun. Namun dugaan ku salah, Vernon malah memelukku erat. Alhasil hidungku bersentuhan langsung dengan dada telanjangnya. Aroma khas perfume nya bahkan masih tertinggal, sangat harum sehingga aku menikmati pelukannya.

Sial, aku lupa tujuanku!.

"Vernon, ayo bangun! Kau ada rapat bukan?" Kesalku.

"Hm, biarkan saja rapat itu"

"Dasar pemalas, ayo bangun!" Gertak ku.

Vernon melepaskan pelukannya, ia mensejajarkan wajahnya dengan wajahku. Aku dapat melihat pupil matanya yang coklat, sangat indah.

"Cerewet" ketusnya, ia mencubit hidungku pelan.

"Bersiap-siap sana, aku akan membuatkan mu coklat hangat" Suruhku lalu meninggalkan nya sendirian.

Butuh waktu 30 menit untuk dirinya bersiap-siap, akhirnya ia keluar dengan keadaan rapi. Ia menuju meja makan seraya merapikan dasinya, uh tampannya kekasihku.

Ah, kalian mengira kami suami istri? Tidak-tidak, kami masih pacaran. Vernon dan aku akan menikah setelah kami sama-sama mendapat jabatan tinggi di kantor. Tentu saja, agar kami tidak berdebat dan membandingkan gaji beserta jabatan. Hal itulah yang justru membuat hubungan kami renggang.

"Tampak nya siang ini aku tak bisa pulang, direktur terus memaksa kami untuk rapat. Menemukan solusi sahamnya yang turun 2%, bukankah itu jumlah yang dikit?"

Ku sodorkan susu coklat hangat padanya, "Bagaimana pun, jika saham turun, tentu akan menjadi ancaman. Semakin di biarkan, akan semakin merosot"

"Wah, pintar sekali kekasihku ini"

"Tentu, aku mengincar jabatan sekretaris direktur dengan mempelajari nya"

"Ck, kau akan jadi istri sempurna untukku nanti. Lihat saja, aku akan jadi manejer di kantorku nanti"

"Kau pasti bisa"

Setelah asik berbasa-basi, kami pun berangkat bersama. Seperti biasa Vernon akan mengantarkan ku lalu ia akan menjemput ku malam nanti, siang ini sangat di sayangkan kita tak makan siang bersama, padahal ada promo buy 1 get 1 di restoran langganan.

Aku mengecup bibir Vernon sebelum keluar, ia melambaikan tangannya dan melajukan mobil setelah aku membalasnya.

Huh, aku harap mimpiku tadi malam benar-benar menjadi kenyataan. Menjadi sekretaris direktur Hong, pasti menyenangkan.

"Akhirnya kau datang, direktur Hong memanggilmu" beritahu resepsionis.

Apakah mimpiku akan menjadi nyata?

Apakah mimpiku akan menjadi nyata?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEVENTEEN IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang