Aku memang tidak dapat memiliki salah satu dari ketiga belas pria itu. Namun apa salahnya aku menghayal?
[SEVENTEEN]
Start: Selasa. 1-8-2017
End : ??
[ PROJECTS > Revisi ]
Joshua terbangun dari tidurnya dan menemukan dirinya sedang tergantung terbalik di sebuah gudang gelap dan sedikit apek. Matanya terus menelusuri ruangan tersebut sampai ia melihat seorang wanita yang sedang memakan es krim sambil menonton di tv kecil miliknya.
"SIAPA KAU!" Teriak Joshua.
Wanita yang tadinya asik menonton drama langsung menghentikan aktivitas nya dan menatap datar Joshua.
"Manusia" jawab wanita itu ketus.
"Ya aku tau kau manusia! Tapi bagaimana aku bisa disini"
"Menculikmu"
"ISH.. JAWABLAH YANG BENAR!!"
"Sudah ku katakan bukan?? Aku menculikmu, apa aku harus menjelaskan apa itu menculik?"
"Kalau begitu lepaskan aku!"
"Kau ini banyak bicara. Diam dan nikmati saja!" Bentak wanita tersebut.
Joshua hanya bisa menatapnya heran. Dia bingung dengan wanita yang menyuliknya tersebut, dia sangat irit bicara hingga menjawab dengan singkat.
Mau tak mau Joshua terus tergantung terbalik sambil memikirkan cara untuk lepas dari tali tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau tunggulah disini sampai aku pulang, kalau kau mau masih hidup. Kalau tidak pergilah" ancam wanita tersebut.
Joshua hanya menutup matanya, kepalanya mulai pusing jika terlalu lama di gantung seperti ini.
"Kau mual?" Tanya wanita itu dan hanya di jawab anggukan lemas dari Joshua.
Wanita tersebut langsung menghampiri Joshua dan membuka ikatan tali di kaki Joshua hingga ia terjatuh.
Sakit. Itulah yang di rasakan Joshua.
Akan tetapi Joshua tak tinggal diam. Ia segera mendorong wanita tersebut dan langsung mengikat kakinya seperti yang di lakukan wanita tadi.
"YAK LEPASKAN!"
"Tidak, sampai polisi menangkap mu!"
"Dan kau akan mati di tangan polisi" ucap wanita itu dengan kekehan kecil.
Joshua membalasnya santai lalu mengelus pipi wanita tersebut dengan lembut, "Tidak sayang, Polisi tidak jahat pada korban"
"Tapi ini berbeda lagi tuan Hong" celetuknya, Joshua memandanginya penuh tanya.
"Kau tau Jeon Wonwoo? Polisi itu sekarang menjadi bawahannya"
"Tak masalah, Wonwoo sahabatku bukan?"
"Ya, di masa lalu. Sekarang dia menjadi musuhmu, dan sekarang kau adalah buronan baginya dan polisi"
"Tapi kenapa?" Joshua mulai tak percaya dengan cerita wanita tersebut.
"Karena ia baru mengetahui masa lalu kelam ibunya, bahwa ayahmu memperkosa ibunya, dan lahirlah dirimu"
