#Back To You

5.2K 381 48
                                    

Bunga sakura berguguran dari rantingnya, mereka berjatuhan dengan sangat cantik sehingga sangat menenangkan untuk di pandang. Beberapa pasangan berhenti untuk menangkap momen tersebut, menambah album foto kenangan indah mereka. Kau hanya dapat terduduk diam, memperhatikan para pasangan yang berlalu lalang tanpa sepatah kata.

Kenangan itu terulang lagi. Kenangan manis yang sangat di ingat dalam benakmu. Ketika seorang pria menyatakan perasaannya padamu di tengah-tengah gugurnya bunga sakura, itulah yang membuat kenangan indah bersama dengannya.

Sayangnya itu hanyalah sekilas kenangan, tidak ada kisah yang patut di ceritakan setelahnya. Mengingat hal itu saja membuatmu muak, dengan sangat mudah moodmu memburuk. Sudah sekitar lima bulan yang lalu kalian masih bersama sebelum dirinya mengkhianati cintamu.

Yerin, dia adalah sahabatmu yang sangat baik. Cantik, manis, pintar dan menjadi dambaan setiap orang. Saking dekatnya, kalian tidak pernah terpisahkan sampai insiden itu terjadi. Bayangkan saja jika sahabat yang menjadi tempatmu berkeluh-kesah tiba-tiba membawa berita kehamilannya. Dan anak yang ia kandung tidak lain adalah anak kekasihmu. Tentu saja kau marah, kau memutuskan untuk meninggalkan keduanya karena tekanan batin akibat pengkhianatan.

"Nuna" panggil seorang remaja tampan, Jihoon.

"Hm?"

Jihoon memberikan sebuah surat berpita pink dengan sekucup bunga mawar di ikatan pita tersebut, sangat manis namun kau bingung surat apakah itu.

"Dari siapa?"

"Dari pria tampan, dia ingin bertemu nuna dia kafe sebarang jalan sana" beritahu nya.

Kau menerima surat tersebut, dengan cepat kau membaca isinya. Singkat namun tampak jelas bahwa si pria tengah mencurahkan isi hatinya di surat tersebut.

‘Perasaanku yang tulus, akan selalu bersamamu setiap waktu.
Nampaknya ucapan itu tidak pernah berlaku padaku, kenapa?
Aku tulus mencintai seorang wanita, tanpa memandang fisiknya.
Tapi ia meninggalkan ku begitu saja.
Aku hampa tanpanya'

Joshua, pria itu terlintas di benakmu. Tulisan di surat itu tampak mirip, bahkan seperti di tulis oleh orang yang sama tanpa di buat-buat.  Kau menatap Jihoon, "Dari Joshua?"

"Ya, aku harap nuna menemuinya. Ia ingin membicarakan sesuatu" beritahu Jihoon.

Kau membuang kertas itu ke sembarang arah, meninggalkan Jihoon tanpa peduli dengan panggilannya. Akhirnya adikmu itu mengejarmu, menahan pergelangan tanganmu dengan cepat sebelum kau pergi lebih jauh.

"Ayolah nuna, temui dia. Kau butuh sebuah kebenaran!"

"Ck, tau apa kau tentang hubungan kami?"

"Nuna.."

"Jangan pernah mau di suruh pria itu, lebih baik kau mengerjakan tugas sekolah" ketusmu dan berlalu begitu saja.

Jihoon menghela nafas. Menghadapi kakak yang keras kepala itu lebih susah ketimbang menyatakan perasaan pada gadis yang ia sukai di sekolah, meskipun mengalami penolakan.

 Menghadapi kakak yang keras kepala itu lebih susah ketimbang menyatakan perasaan pada gadis yang ia sukai di sekolah, meskipun mengalami penolakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SEVENTEEN IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang