Sebuah buket bunga dan syal yang di rajut sendiri, membuat hadiahmu hari ini sangatlah cocok untuk musim dingin. Terlebih pria yang telah kau tunggu selama berbulan-bulan datang pada hari ini, kau begitu antusias menyambut kehadirannya. Bahkan fans-fans nya yang rela kedinginan pun sama halnya denganmu, begitu antusias sampai lupa kesehatan.
Semua gadis berteriak kecuali kau. Untuk apa kau berteriak jika kau akan memeluknya setelah ini?. Pikirmu.
Kau terus menunggunya keluar dari bandara, dan saat ia muncul kau tersenyum lebar. Sangat senang melihatnya yang mengenakan kacamata hitam, benda itu adalah benda pertama yang kau belikan untuknya. Memang tidak mahal tapi sangat pas saat ia gunakan.
Ketika pacarmu itu masuk bersama dengan kawan-kawannya, kau segera memasuki mobil staff yang mengikuti mobil pacarmu dari belakang. Tak perlu takut agensi akan marah padamu karena berani mengikuti Dino atau sering disapa Chan itu, mereka tau kau adalah kekasih Chan dan jangan lupakan statusmu sebagai anak dari pendiri agensi. Tentu mereka tidak berani menegur dirimu karena status yang kau miliki.
Setelah sampai di depan dorm, kau segera turun seraya menarik koper-koper para member agar orang-orang tak curiga bahwa kau adalah kekasih Chan. Sangat bahaya untuk karir Chan, bisa saja ia di pecat karena tak bisa merahasiakan hubungan rahasia kalian.
"Chan!" Panggilmu saat melihat Chan yang tengah duduk di sofa bersama Hoshi.
"Oi, (y/n)!" Percayalah itu bukan Chan, melainkan Hoshi.
Kau tersenyum saat Hoshi menyapamu. Rasanya sangat senang sekali melihat semuanya berkumpul seperti ini, entah berapa lama lagi mereka tidak akan berada di dorm bersama karena peraturan. Sangat menyakitkan, namun semua grup mengalami hal itu.
Hoshi menyediakan tempat duduk untukmu, ia menepuk tempat kosong di sebelahnya agar kau bisa lebih dekat dengan Chan.
"Terimakasih.." Ucapmu pada Hoshi.
"Chan, aku membawakanmu syal. Aku harap kau menyukainya"
"Hm"
"Ah ini juga ada bunga dariku, sejujurnya bukan aku yang memilihkannya. Untung saja ada Mirae, kalau tidak pasti bunganya tidak secantik ini" ungkapmu.
Chan menatap bunga pemberianmu, ia segera mengambilnya dan memeluknya. Dengan manisnya ia tersenyum padamu. "Thanks!"
"Santai saja. Oh iya, kau mau makan? Aku juga membelikan kalian bahan pangan tadi untuk kita makan bersama"
Dari kejauhan Mingyu menjawab. "Dimana bahanya?"
"Di tas atas meja makan"
"Woaw, aku akan memasaknya!" Seru Mingyu.
"Aku akan membantu!"
Dengan cepat kau berlari menuju dapur tanpa memikirkan Chan yang tengah menatapmu kesal. Hoshi yang melihatnya segera merangkul Chan, berusaha menenangkan rasa cemburu Chan yang tengah membara.
"Biarkanlah (y/n) berteman dengan Mingyu, kau harus mengerti mereka adalah sahabat"
"Ya, aku mengerti. Aku akan ke kamar, panggil aku jika semuanya telah siap" pesan Chan.
Hoshi menatap kepergian Chan, ia menghela nafas. Sebuah ingatan langsung terlintas begitu saja di pikirannya, ia sedikit kesal dengan Chan sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE
Short StoryAku memang tidak dapat memiliki salah satu dari ketiga belas pria itu. Namun apa salahnya aku menghayal? [SEVENTEEN] Start: Selasa. 1-8-2017 End : ?? [ PROJECTS > Revisi ]