Last day.
Hari ini hari terakhir ujian nasional. Sekaligus hari pertama bagaimana aku akan menjalani kehidupanku bersama seseorang. Seperti kataku tiga bulan yang lalu.
---
Tiga hari lalu, beberapa pesan muncul di ponsel ku tepat sebelum aku menghadapi ujian pertama. Pesan pertama dari orang tuaku. Kemudian Paman Jiyoung yang memberikan semangat karena dia tidak sempat mengucapakannya secara langsung karena tugas luar kotanya selama satu minggu.
Kemudian pesan dari Hanbin, padahal posisinya tak lebih dari lima meter dariku saat itu. Dia bisa mengatakannya langsung, tapi Hanbin lebih memilih untuk mengirim pesan. Mungkin dia terlalu lelah dengan belajarnya malam itu, sehingga dia memilih mendaratkan kepalanya di atas meja. Dia juga memberikan semangat padaku. Padahal dirinya sendiri tidak terlihat semangat. Di akhir pesan itu, dia mengingatkanku tentang hari ini. Hari terakhir ujian nasional dan hari yang telah aku janjikan padanya. Dia akan menjemputku untuk pergi ke taman hiburan.
Terakhir. Sebuah pesan masuk setelahnya. Pesan pertama setelah Junhoe pergi ke Seoul dua bulan lalu. Dia juga memberiku semangat seperti yang lain. Dan terakhir, mungkin Junhoe dan Hanbin memiliki telepati yang kuat. Seperti Hanbin sebelumnya, Junhoe juga mengingatkanku tentang hari ini. Junhoe akan kembali dari Seoul setelah mengakhiri ujiannya hanya untuk menemuiku.
Sementara aku, aku belum memiliki jawaban untuk keduanya. Bahkan untuk ujian hari ini, aku tak tahu jawabannya.
-----
"Yak"
Lisa mengagetkanku dari belakang. Tidak seperti hari pertamanya. Hari ini dia terlihat lebih sumringah dan ceria. Mungkin karena hari ini hari terakhir ujian nasional. Tapi tidak denganku. Hari ini hari terakhir dan itu justru membuatku gelisah. Lebih gelisah dibanding hari pertama.
"Kenapa kau terlihat murung? Kau tidak senang ujiannya akan segera berakhir?"
"Tidak. Aku hanya...menurutku Bahasa Inggris adalah yang tersulit" aku berbohong.
"Kau mau?" Lisa menyodorkanku snack kentang kesukaannya. "Mungkin ini akan membuatmu lebih baik" katanya.
"Terimakasih"
----------
"Aku akan menjemputmu jam 7 nanti"
Sebuah pesan yang dikirim Hanbin tiga jam yang lalu. Dia akan menjemputku untuk pergi ke taman hiburan.
"Aku akan sampai di stasiun Gwangju jam 7. Aku akan langsung menemuimu nanti"
Kali ini Junhoe juga mengirimi pesan. Benar-benar seperti saudara kembar yang mempunya telepati kuat. Hanbin dan Junhoe akan menemuiku jam 7 nanti.
Sementara tiga puluh menit lagi waktu itu akan datang. Namun aku belum juga memiliki jawaban untuk mereka, untuk siapa hatiku tersandar.
**********
Hanbin berjalan dengan jaket hoodie nya. Dia berjalan dengan tangan mengayun. Dia terlihat begitu bahagia malam ini. Penantian yang lama ia nantikan. Hanbin sudah bersiap menuju rumah Jennie dengan sebuah boneka beruang di tangannya.
Tung.
Ponselnya berbunyi, menampilkan sebuah pesan dari orang yang akan dia temui malam ini.
"Kau tidak perlu datang menjemputku"
Pesan dari Jennie.
Apakah Jennie tidak akan memilih Hanbin dan lebih memilih bertemu dengan Junhoe?
**********
Junhoe terus saja mengamati jam di pergelangan tangan kirinya. Tiga puluh menit sebelum jam 7. Masih cukup waktu, Junhoe tak akan terlambat untuk menemui Jennie.
Tung.
Junhoe merogoh kantung jaketnya setelah ponselnya berbunyi dan menampilkan pesan dari orang yang akan ditemuinya.
"Kau tak perlu menemuiku"
Pesan dari Jennie.
Sebelumnya Jennie mengirim pesan pada Hanbin untuk tidak menjemputnya. Tapi Jennie juga mengirim pesan pada Junhoe untuk tidak menemuinya. Apakah Jennie tidak akan memilih diantara keduanya?
*********
Tiga puluh menit lagi Jennie akan memberikan jawabannya.
"Kau tidak perlu datang menjemputku. Aku akan menemuimu di Taman Hiburan Gwangju"
Pesan yang dikirim Jennie untuk Hanbin. Apa Jennie akan memilih Hanbin?
"Kau tak perlu datang menemuiku. Aku akan menemuimu di stasiun Gwangju"
Dan...apakah Jennie juga akan.memilih Junhoe?
********
Hanbin sudah berdiri di depan papan besar bertuliskan Taman Hiburan Gwangju. Dia merapatkan jaketnya, udara malam itu memanglah dingin. Sudah hampir satu jam dia berdiri disana menunggu seseorang.
"Mianhae"
***
Sementara itu, Junhoe juga sedang menunggu seseorang untuk datang padanya. Satu jam dia celingukan dan berharap orang yang ditunggunya akan segera datang.
"Mianhae"
**********
Sudah satu jam Jennie membut mereka menunggu. Tapi dia belum mengambil keputusan.
Dan kini dia pergi dengan pakaian apa adanya, tak ingin membuat mereka menunggu lebih lama. Jennie hanya memakai celana jeansnya dengan jaket hoodie. Rambutnya diikat tepat dipusat kepala. Kini dia sudah siap untuk pergi.
Jennie melambaikan tangan pada taksi yang baru saja dilihatnya.
"Tolong-------Gwangju" kata Jennie pada sopir taksi itu untuk menuju ke tempat tujuan Jennie.
(garis putus-putus itu anggap saja ada motor lewat hingga tempat tujuan Jennie tidak terdengar jelas)
Kemanakah arah tujuan Jennie?
Stasiun Gwangju tempat Junhoe berada?
Atau Taman Hiburan Gwangju tempat Hanbin menunggu?The End.
Sorry alias maaf banget. Endingnya nggak seru yah..
Habisnya bingung mau pilih siapa..
Mianhae, pasti ini nggak sesuai harapan.Tapi apapun itu, Thanks buat reader yg sempat datang scra sengaja ato nyasar... Kamsahamida..
Thanks buat yang udah setia nunggu and vomment...
Jeongmal geumawo, geumawoyo, Kamsahamida..Yeorobeun.. Saranghamida
Tapi disitu udah ada clue nya kok.
Kira-kira siapa yang dipilih Jennie?
KAMU SEDANG MEMBACA
That SECRET [Jennie x Junhoe]
Fanfiction"Mengapa kau memintaku?" "Rahasia" Aku hanya ingin menjadi bayangan. Ada diantara mereka namun tak terlihat. Keberadaan yang menjadi rahasia. Terinspirasi dari minidrama 'Puberty Medley' Highrank #40