Chapter Sebelumnya :
Disaat yang bersamaan, Hana baru saja kembali setelah menebus obat Minjae. Ia terkejut bukan main mendapati seseorang berdiri didepan pintu ruang rawat Minjae. Seorang pemuda yang ia cari keberadaannya.
"O-oppa.." lirih Hana.
Seokjin menoleh dan mendapati Hana berdiri menatapnya dengan wajah sendu.
"Oh, kau-"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
#15 (a)
--------------------------------------------
"Oh, kau-" ujar Seokjin saat melihat Hana.
Hana masih mematung ditempatnya. Sebenarnya, jauh didalam hatinya ia sangat ingin menghampiri Seokjin. Ia ingin bertanya perihal hubungan dirinya dan Seokjin.
Saat Hana hendak menghampiri Seokjin, pintu ruang rawat 1373 terbuka dan seseorang berpakaian piyama rumah sakit keluar.
Seokjin dan Hana menoleh pada Minjae yang membuka pintu.
"Oh, bukankah anda yang kemarin?" tanya Minjae, ia pun melirik Hana yang mematung tak jauh dari Seokjin.
"Hana kau sudah kembali."
'Hana?' batin Seokjin.
Hana sangat ingin menghampiri Seokjin, namun entah kenapa ia merasa bahwa ini bukanlah waktu yang tepat. Seokjin juga terlihat biasa saja, seolah tak mengingat kejadian beberapa hari yang lalu. Aneh, pikir Hana.
Seokjin terlihat kebingungan. Gadis di sampingnya ini, menatapnya dengan tatapan sendu. Belum lagi, mata gadis ini mengingatkannya pada seseorang.
'Bukankah gadis ini adalah gadis di tempat penyimpanan abu waktu itu?' batin Seokjin.
Hana menyerahkan sekantung obat milik Minjae.
"Maaf, aku lupa kalau aku ada janji dengan eonni, aku akan kembali setelah pulang bekerja nanti. Aku pergi." Hana segera berbalik dan berjalan menjauhi Seokjin dan Minjae dengan terburu-buru.
Seokjin menatap punggung Hana yang telah hilang memasuki lift.
"Maaf?" suara Minjae membuyarkan lamunan Seokjin.
"Kau ingin bertemu siapa? Bukankah pasien yang anda maksud tidak ada disini?" tanya Minjae.
Seokjin menelan salivanya. "A-aku ingin bertemu dengan Park Minjae."
"Aku?" tunjuk Minjae pada dirinya.
----------------------------------------------
[Play Ost_Goblin : And I'm here]
Juno memungut kembali buket bunga yang ia bawa lalu membersihkannya dengan menepuk-nepuk buket bunga tersebut. Juno berjalan tertatih menggunakan kruk mendekati ruang rawat ibunya.
Woojin yang menyadari kedatangan Juno hanya menundukkan kepalanya.
"A-ada apa, hyung?" Juno menatap Woojin.
Pemuda yang berusia lebih tua dari Juno itu tak menjawab pertanyaan Juno. Ia hanya memandang kembali ke dalam ruang rawat nyonya Jeon dengan sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chance [Completed]
FanfictionSeokjin merasa bahwa apa yang terjadi dalam hidupnya memiliki alasan.. Dan ia tahu apa alasannya.. Second story from 'Butterfly' [BTS Pt.2] Publish : 26 Maret 2017 End : 16 September 2018 Copyright 2016 @Han_Jiya Cover by @amp_kth27