Chapter Sebelumnya :
"Oh, kau tuan itu!" seru Hana pada Woojin membuat pemuda itu menoleh pada Hana yang berdiri tak jauh dari Juno.
Woojin menatap Hana.
Seketika Woojin teringat pada gadis yang memberinya sapu tangan di rumah sakit beberapa hari yang lalu.
Dan gadis itu adalah Hana.
"Kalian saling mengenal?" tanya Juno heran.
.
.
.
.
.
.
.
.
.#21
Enjoy!!
Becareful, chapter ini sangat absurd😂
--------------------------------------
Juno menatap Woojin dan Hana bergantian.
"Kami pernah bertemu di taman rumah sakit, benar 'kan?" tanya Hana.
Woojin tak menjawab.
Seokjin turun ke lantai bawah dan melihat Woojin, Juno dan Hana. Ia pun berjalan dengan kedua tangan didalam saku.
"Kalian sudah bertemu ternyata." ujar Seokjin seraya tersenyum.
Ketiga nya menoleh pada Seokjin.
Seokjin merangkul Hana, membuat gadis itu sedikit terkejut. "Baiklah, dia Hana, Lee Hana. Adikku."
Kedua mata Juno dan Woojin membesar.
"Aku dengar tadi kalian sudah pernah bertemu dengan Hana, kan?" lanjutnya.
Baik Juno dan Woojin tak menjawab. Keduanya masih terlihat terkejut.
Dunia memang sempit, pikir Juno.
Setelah mengenalkan Hana pada Woojin dan Juno, Seokjin pamit keluar bersamaan dengan Woojin dan Juno yang juga harus kembali.
Seokjin mengendarai mobilnya menuju sebuah tempat. Tepatnya ke sebuah gedung apartment.
Tiba di apartment yang dimaksud, Seokjin segera memencet bel. Tidak ada jawaban dari dalam, Seokjin merasa panik namun ia berusaha tenang. Ia pun beranjak mencari bagian receptionist dan menanyakan sesuatu.
"Permisi, apa ada seorang pemuda datang kemari dan masuk ke unit 6xxx?" tanya Seokjin.
Seorang gadis yang merupakan receptionist disana menjelaskan tidak ada yang masuk ke unit 6xxx.
Namun ia melihat seseorang berdiri dihadapan pintu unit tersebut namun tidak terlihat akan memasukinya.
Seokjin yakin seseorang yang dimaksud adalah Hansung.
'Apa mungkin Hansung sudah menuju kantor polisi?'
Mengucapkan terimakasih, Seokjin kembali beranjak mencari keberadaan Hansung. Bahkan ia kembali mengunjungi kediaman Juno yang notabene sahabat Hansung.
"Hansung?" ulang Juno, pemuda itu lalu menggeleng. "Tidak, aku tidak bertemu dengannya sejak kemarin."
"Benarkah? Hm, baiklah." ujar Seokjin putus asa.
..........................................
Sudah seharian ini Seokjin mencari keberadaan Hansung, namun nihil. Seokjin tak menemukan pemuda itu.
Ia menyesal tak mengikuti saran Hansung untuk membeli ponsel baru. Jika kemarin ia membeli ponsel baru mungkin saat ini ia dengan mudah mencari Hansung.
Hari sudah petang, Seokjin pun duduk di teras sungai Han sambil menatap langit senja.
Puk!
Tiba-tiba seseorang menepuk pundak Seokjin, membuatnya menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chance [Completed]
FanfictionSeokjin merasa bahwa apa yang terjadi dalam hidupnya memiliki alasan.. Dan ia tahu apa alasannya.. Second story from 'Butterfly' [BTS Pt.2] Publish : 26 Maret 2017 End : 16 September 2018 Copyright 2016 @Han_Jiya Cover by @amp_kth27