Baru kemarin update udah update lagi sekarang..
Maunya apa sih ni orang 😂😂
.
.
.
.
.
.
.
.
#18
Enjoy!
------------------------------------------------------
“Ja-jadi dia sudah-“
Seonji mengangguk pelan.
Tiba-tiba saja Seokjin merasakan perasaan hampa dalam hatinya. Ia bahkan belum meminta maaf pada pria tua itu, dan sekarang ia sudah pergi meninggalkannya juga?
Seokjin memegang pinggang sebelah kirinya, tempat dimana bekas operasinya berada.
“Dia meninggal karena menolongku.” Gumam Seokjin.
Seonji menatap Seokjin iba. Pemuda itu pasti terkejut. “Tidak. Bukan karenamu Seokjin.”
“Kenapa tak ada yang memberitahuku?” lirih Seokjin.
“Appa pernah mengatakan padaku, bahwa kau tidak perlu tahu siapa yang menolongmu saat itu. Ia juga tidak menyesal karena telah menolongmu.” lanjut Seonji.
“Permisi? Waktu jenguk telah habis. Silahkan keluar.” Seorang perawat memasuki ruang Seonji.
Seokjin menoleh lalu mengangguk sekilas.
“Aku akan kembali nanti.” Ujar Seokjin. “Tidak perlu khawatir biaya pengobatanmu selama kau disini, biar aku yang menanggungnya.”
Seonji tak menjawab. Ia hanya tersenyum tipis pada Seokjin.
----------------------------------------------
Seokjin berjalan ke bagian administrasi untuk membayar biaya rumah sakit Seonji. Bagaimanapun juga, Seokjin adalah orang yang bertanggung jawab telah membuat Seonji terbaring disini.
Setelah selesai, Seokjin berjalan keluar. Seorang perawat mengatakan bahwa mobilnya semalam dibawa ke kantor polisi dan gadis bernama Hana telah menjadi saksi atas kecelakaan yang menimpa Seonji dan dirinya.
Berjalan di lorong sepi, Seokjin melihat seorang nenek tua sedang duduk didepan sebuah ruangan. Nenek tua itu menatapnya dengan tatapan yang tak biasa. Seokjin berusaha untuk tidak menghiraukan nenek tua yang menatapnya aneh. Ia mencoba berjalan senormal mungkin.
“Tunggu.” Ujar nenek tua tersebut yang membuat langkah Seokjin terhenti.
Ia berbalik. “Aku, halmeoni?” tunjuk Seokjin pada dirinya sendiri.
Nenek tua itu mengangguk.
“Baguslah. Kau sudah mengikuti apa yang ku katakan sebelumnya.”
“Maksud halmeoni?” Seokjin menggeleng pelan.
“Dari apa yang telah kulihat, tugasmu hampir selesai. Kau bisa segera tenang.”
Seokjin semakin tidak paham dengan apa yang nenek tua itu katakan. Namun, ia merasa ada yang aneh dengan perkataan nenek tua itu. Seperti sesuatu yang sudah dan akan terjadi.
‘Apa maksud dari aku bisa segera tenang? Kenapa aku merasa ada yang aneh?’ batin Seokjin.
Bruk!
![](https://img.wattpad.com/cover/94119481-288-k619459.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chance [Completed]
FanfictionSeokjin merasa bahwa apa yang terjadi dalam hidupnya memiliki alasan.. Dan ia tahu apa alasannya.. Second story from 'Butterfly' [BTS Pt.2] Publish : 26 Maret 2017 End : 16 September 2018 Copyright 2016 @Han_Jiya Cover by @amp_kth27