Epilogue

8.4K 578 115
                                    

Hai, ini Han_Jiya

Dan ini adalah epilogue, akhir dari ff The Chance.

Selamat membaca 😊😊











Ps. Warning typo

----------------------------------------

Seorang pemuda berjalan menuju sebuah gedung tempat penyimpanan abu.

Jas hitam serta kemeja putih melekat sangat pas ditubuhnya.

Ia menghela nafas berat sebelum memasuki gedung tersebut. Memejamkan mata sejenak, ia mulai memasuki gedung dan menaiki tangga menuju lantai dua.

Berbelok ke sebuah ruangan, ia berhenti disatu lemari kaca. Pemuda itu meremas buket bunga yang ada dalam genggamannya.

Menyimpan perlahan buket bunga yang dibawanya, pemuda itu lalu membungkuk hormat.

"Annyeonghaseyo, Seokjin hyung-" ujarnya menatap foto yang berada didalam lemari kaca setelah menegakan kembali tubuhnya.

Foto Kim Seokjin atau Seokjin yang sedang tersenyum terpampang di figura sebelah guci tempat abu Seokjin berada.

Pemuda itu menatap kearah samping kanannya,

"Apa- hyung bahagia disana-" pemuda itu memberi jeda.

"-bersama teman-teman hyung yang lain?"

Pemuda itu menundukkan wajahnya, "Kami semua disini merindukanmu, hyung."

Ia mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya, menggeser layarnya beberapa kali hingga-

"Lihat, kami semua sekarang sukses berkatmu, hyung,"

Pemuda itu mengarahkan layar ponselnya ke hadapan foto Seokjin.

Layar ponsel tersebut menampilkan foto enam pemuda yang sedang berfoto disebuah tempat.

"Maafkan aku, hampir selama dua tahun ini aku jarang mengunjungimu kemari karena-"

Flashback

"Apa?!" seru seorang pemuda yang masih menggunakan dobok.

"Menjadi perwakilan Korea Selatan di tingkat internasional?!" lanjutnya.

Seorang pria paruh baya mengangguk lalu menepuk pundak pemuda itu. "Tidak apa, hanya satu tahun saja kau berada disana. Setelah selesai kau akan kembali lagi ke Korea. Lagipula kau kan sudah sering pergi ke luar negeri."

"-tapi, saem, a-aku tidak-"

"Ia pasti bangga padamu," seorang pemuda berjas hitam berambut cokelat memasuki ruangan tersebut.

Sang pemuda menoleh, "Hyung!!"

Ia segera menghambur memeluk pemuda yang baru saja datang.

"Kau datang? Bagaimana dengan perusahaan?"

Pemuda yang terlihat usianya lebih tua itu mengangguk pelan. "Baik."

"Bagaimana dengan-"

Seolah mengerti apa yang akan ditanyakan, pemuda berjas tersebut juga seperti sudah mengetahui apa jawabannya.

"Ia juga baik-baik saja, kau mungkin sering melihatnya di tv sekarang." ujarnya dengan nada bangga.

"Ah, kau benar, hyung. Ia sudah benar-benar terkenal sekarang. Bertemu saja sulit," terdengar helaan nafas dari mulut pemuda itu.

Pemuda berjas mengangguk meng-iyakan.

"Pergilah, buat ia bangga. Jangan khawatir, aku akan sering-sering mengunjunginya disini."

The Chance [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang